•☺• Selamat Datang di Rumah Cerita 'Blognya mahasiswa TI yang lebih suka menulis cerita' <<<<<•☺•ECHY FACTS•☺•>>>>> Gue suka FC Barcelona •☺• Golongan darah gue A •☺• Lebih suka film genre Thriler daripada Horror •☺• Jangan lupa follow twitter Echy @cieEchy •☺• Echy itu Mandiri dalam arti sebenarnya dan juga dalam arti mandi sendiri •☺• Pengin punya Apartemen, moga kesampean #AMIN •☺• Penampilan Kampungan Wawasan Internasional •☺• Lebih suka ngelamun daripada ngelantur •☺•

Minggu, 25 Desember 2011

Merry Christmas ^^

Saya mengucapkan, Selamat Natal buat temen-temen yang merayakannya. ^_^

Semoga berkah Natal dapat kira rasakan, amin.


Something Called Love - Part 25


Something Called Love – Part 25
Lima tahun kemudian....        
Sudah beberapa bulan yang lalu Kevin mulai menjalani profesi barunya menjadi seorang pengacara, dan seringnya dia mendapat client seorang artis. Artis-artis dengan permasalahan yang cukup bermacam-macam, mulai dari kekerasan rumah tangga, cerai, pencemaran nama baik, pengeroyokan, atau apalah itu dengan sukses Kevin dapat menyelesaikan semuanya.
Joni jugas asyik dengan kehidupannya menjadi seorang seniman, khususnya pembuat komik. Dan komik-komiknya yang dia buat mengenai dirinya dan kedua temannya Bian dan Kevin sudah dibukukan dan banyak yang suka, sampai-sampai dibuat subjudul-subjudul yang lainnya masih dengan judul yang sama yang berisi cerita tentang mereka bertiga.

Sabtu, 24 Desember 2011

Something Called Love - Part 24


Something Called Love – Part 24
Dari semalam sampai pagi ini hujan masih saja turun membuat Bian malas untuk bangkit dari tempat tidurnya, dia malas ngapa-ngapain, semuanya karena Pinkan. Karena Pinkan pergi darinya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semalam dia nggak bisa tidur, dia terus mencoba menghubungi Pinkan tapi nggak bisa.
Rumah Pinkan juga sudah kosong karena Papah pindah keapartemen yang jaraknya lebih dekat dengan kantor. Bian putus asa, cintanya pergi jauh dan nggak tahu kapan akan kembali. Dia menyesali dirinya yang menjadi sosok pengecut untuk menyebut perasaannya ini sebagai cinta, cintanya pada Pinkan.

Jumat, 23 Desember 2011

Something Called Love - Part 23


Something Called Love – Part 23
Untuk seminggu kedepan Pinkan nggak akan mempedulikan masalah cintanya terlebih dulu, saatnya untuk fokus pada Ujian Nasional yang akan menentukan kelulusannya.
Hari pertama ujian, Pinkan sudah siap dengan segala kelengkapannya, dia juga mengenakan ikat rambut pemberian Bian saat mereka pernah jalan-jalan bersama, Pinkan tersenyum ceria sambil melihat bayangannya dicermin lalu ada yang membuka pintu kamarnya, yaitu Mamah.

Kamis, 22 Desember 2011

Something Called Love - Part 22


Something Called Love –Part 22
Pagi hari ini angin yang berhembus sangat segar, masuk kedalam kamar Pinkan karena balkon kamarnya yang terbuka, sambil mengikat rambutnya yang sudah kering dia berjalan menuju balkon lalu menghirup nafas panjang lalu menghembuskannya nikmat. Dia melihat Bian yang sudah siap dengan motornya, sepertinya Bian akan berangkat sepagi ini tapi nggak mungkin dia langsung berangkat ke sekolahan. Pasti ada tujuan lain sebelum dia berangkat ke sekolahan.
Bian dan Pinkan sempat bertemu pandang tapi keduanya lalu memalingkan muka saling mengacuhkan, Bian berlalu dan Pinkan kembali masuk ke kamarnya lalu duduk didepan cermin. Pinkan membubuhkan bedak di wajahnya, tipis saja karena hanya untuk sekolah ini.

Rabu, 21 Desember 2011

Something Called Love - Part 21


Something Called Love – Part 21
Dari hari ke hari intensitas pertemuan antara Bian dengan Pinkan mulai berkurang sedangkan intensitas pertemuan antara Bian dengan Vina lalu Kevin dengan Pinkan makin meninggkat membuat hubungan diantara keduanya Bian dan Pinkan agak aneh nggak seperti biasanya, nggak seperti dulu.
Dan Ujian Nasional tinggal dua minggu lagi, mereka semua disibukkan dengan belajar, belajar, dan belajar. Mengikuti pelajaran wajib dan pelajaran tambahan, les-pun terkadang harus mereka jalani demi memperjuangkan nasib mereka nantinya.

Selasa, 20 Desember 2011

Something Called Love - Part 20


Something Called Love – Part 20
Sore ini matahari sudah bisa bersahabat, nggak panas tapi tetap cerah membiaskan cahaya jingga khas senja menyingsing. Pergelangan kaki kanan Pinkan yang terkilir waktu olah raga sudah lebih baik, walau kadang-kadang masih terasa sakit, dia dibantu Kevin berjalan menuju parkiran. Dan saat sampai diparkiran keduanya bertemu dengan Vina dan Bian yang sepertinya juga akan pulang.
“Kaki lo masih sakit?”, tanya Bian pada Pinkan.
Pinkan menggelengkan kepalanya mantap, “Sudah nggak sakit kok”, jawab Pinkan sambil melepaskan gandengan Kevin.
Kevin menuju motornya untuk mengambil helm, dia meninggalkan Pinkan bersama dengan Bian dan juga Vina yang sepertinya akan pulang bersama.

Senin, 19 Desember 2011

Something Called Love - Part 19


Something Called Love – Part 19
Pagi ini memang Pinkan sempat sarapan bareng kedua orang tuanya tapi ini bener-bener yang dinamain makan pagi. Habis shubuh mereka sarapan, Papah dan Mamah biasa pergi ke kantor setelah itu. Dan sekarang Pinkan lagi asyik ngemil sambil duduk diteras rumahnya menunggu jemputan dari Kevin.
Dia melihat ke jalan didepan rumahnya, dia teringat tadi malam. Tadi malam waktu dia dan Bian makan malam bersama di tengah-tengah aspal sana.
Flashback on                       
“Lo marah ya sama gue?”, tanya Bian.
Pinkan diam saja nggak menanggapi dia masih konsen makan.

Minggu, 18 Desember 2011

Something Called Love - Part 18


Something Called Love – Part 18
“Lo nungguin siapa?”, tanya Kevin saat sudah berhadapan dengan Bian.
Bian mengangkat dagunya menunjuk kearah Pinkan. “Gue nungguin dia”, ucap Bian singkat.
Pinkan lagi-lagi mendengus payah, hari yang nggak menyenangkan baginya. Bian memberikan helm pink pada Pinkan yang sudah memakai jaket faforitnya. Kedua mata mereka nggak lantas bertemu pandang, ada perasaan acuh diantara mereka saat ini.
“Rumah kalian searah?”, tanya Kevin yang notabene anak baru jadi belum tahu apa-apa.
Bian dan Pinkan nggak menjawab apa-apa. Melihat salah satu diantara Bian dan Pinkan nggak ada yang menjawab akhirnya Joni yang bersuara.

Sabtu, 17 Desember 2011

Something Called Love - Part 17


Something Called Love – Part 17
Pembagian kelas di SMA Persada sudah diumumkan sebelum upacara tadi. Dan setelah upacara bendera ini semua siswa kelas XI dan XII bisa langsung masuk kekelas mereka untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan untuk siswa-siswa kelas X akan mengikuti kegiatan MOS selama seminggu kedepan.
Kelas XII. 1                           
Terlihat Bian dan Vina yang duduk bersebelahan, dan juga warga kelas lain yang juga sudah mendapatkan tempat duduk masing-masing. Karena termasuk orang-orang yang disegani di sekolahan, Bian dan Vina nggak sulit untuk mendapatkan teman-teman baru.

Jumat, 16 Desember 2011

Rapot Repot


Kemutan ganu pas esih sekolah...
Jan jan kyong nelangsa...
:'(
nganti nangis kye tah!
haha
ciwek oh ciwek tpi y kyelah q... hehe

Pas SD sih langka masalah babar blas ttg njiot rapot,, sekolah nyanding ibune :)

Tapi pas awal2 SMP,, kemutan bgtzzzzznangis gara-gara ibu n bapak langka sing teka pas nama q di panggil deng bu Tutut (wali kelas 7A pas jaman q),,

Something Called Love - Part 16


Something Called Love – Part 16
Langit mulai gelap tapi nggak berpengaruh sama sekali didalam mall yang tetap terang benderang ini. Bian dan Pinkan berjalan bersama-sama menuju sebuah food court yang ada didalam mall yang megah itu, mereka lapar setelah tadi menonton film terbaru yang diputar di bioskop.
“Mau makan apa?”, tanya Bian singkat menoleh ke arah Pinkan.
“Hmmm”, desah ringan Pinkan, “Gue ingin makan bakmi jawa”, jawab Pinkan sambil menunjuk kearah stan bakmi jawa.
Bian mengangguk, “Kayaknya enak. Ayo!”, sahut Bian bersemangat.
Keduanya berjalan menuju stan bakmi jawa lalu mereka duduk agak di pinggir. Mereka sudah memesan makanan untuk makan malam mereka hari ini.

Kamis, 15 Desember 2011

Something Called Love - Part 15


Sometehing Called Love – Part 15
Bunda dan Pinkan lagi makan malam di sebuah food court, Ayah lagi ada kerjaan di luar kota jadi mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan ke mall untuk belanja. Mereka berdua sudah seperti anak dan orang tua yang menghabiskan waktu dan juga menghabiskan uang bersama. (Hehehe-red)
“Cobain ini deh”, Bunda menyuapkan makanannya pada Pinkan.
Tentu saja Pinkan menanggapinya menikmati makanan yang Bunda suapkan padanya, “Ehmm, enak”, ucap Pinkan senang.
Tiba-tiba hp milik Bunda berdering nyaring di suasana mall yang cukup ramai. Bunda mengambil hp yang ada didalam tas tangannya lalu melihat ke layar siapa yang menelfonnya, dan Bian lah yang menelfonnya.

Rabu, 14 Desember 2011

Something Called Love - Part 14


Something Called Love – Part 14
Vina terlihat terburu-buru keluar dari kamar hotelnya, sepertinya ada hal genting. Bian dan Joni baru lima menit yang lalu masuk ke kamar mereka tapi langsung di ganggu lagi oleh ketukan pintu dan bunyi bel dari Vina yang terlihat khawatir.
Bian yang membukakan pintu untuk Vina.
“Pinkan nggak ada. Pinkan nggak ada di kamar, Pinkan hilang”, ucap Vina cepat-cepat.
Setidaknya untuk kali ini Vina peduli sama Pinkan, soalnya dia nggak melihat Pinkan ada dikamar dengan hp Pinkan yang tergeletak begitu saja dimeja.

Selasa, 13 Desember 2011

Voting Cerita Faforit Kamu



Voting buat cerita faforit kamu semua udahan nih...


Terima kasih buat yang udah mau berpartisipasi..
.
Nah ini dia Final Result Cerita yang paling berkesan menurut kamu...

Something Called Love - Part 13


Something Called Love – Part 13
Vina sudah selesai mandi, masih dengan kegiatan mengeringkan rambut panjangnya, dia berjalan menuju balkon hotel tempatnya bersama teman-temannya menginap. Gantian Pinkan yang mandi. Udara luar terasa segar sekali, dan saat Vina sedang menikmatinya keluarlan Bian dari sebelah balkon kamarnya.
Tentu saja Vina langsung mengarahkan senyuman manis untuk Bian yang juga sedang mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk yang berwarna putih. Bian membalas senyuman Vina dengan ringan-ringan saja, dan saat Bian akan kembali masuk Vina mencoba menghalanginya.
“Tunggu!”, ucap Vina agak keras untuk menghentikan langkan Bian.

Senin, 12 Desember 2011

Something Called Love - Part 12


Something Called Love – Part 12
Hari pertama UAS. Ruang ujian sudah penuh dengan para siswa yang mengikuti ujian kenaikan kelas ini. Terlihat Bian, Vina, dan Joni yang sedang mengerjakan soal yang diberikan dari panitia UAS, sedangkan Pinkan berada di ruangan yang berbeda karena setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok untuk membuat longgar di setiap ruangannya.
Pinkan juga nggak kalah serius mengerjakan soal ujian itu, bukan hal yang sulit untuknya. Dia termasuk cewek yang cerdas di sekolahnya yang sebelumnya, dan tentu saja di sekolahan ini juga. Apalagi dia sudah bekerja keras buat belajar untuk menghadapi UAS kenaikan ke kelas XII.

Minggu, 11 Desember 2011

Something Called Love - Part 11


Something Called Love – Part 11
Disebuah ruangan di SMA Persada, sebuah ruangan yang nggak terlalu besar, terdapat dua ranjang dengan kaki yang cukup tinggi. Disamping sebuah ranjang terlihat Bian yang duduk termenung menunggui seseorang yang tubuhnya terbaring ranjang yang ada di depan Bian. Tubuh Bian menutupi wajah orang yang berbaring di ranjang.
Tiba-tiba Bian bangkit membantu orang itu untuk duduk, orang itu sadar dari pingsannya gara-gara upacara bendera tadi. Bian memberinya segelas teh manis hangat untuk memberinya tenaga.
“Harusnya lo nggak usah berangkat sekolah tadi”, ucap Bian ketus.

Sabtu, 10 Desember 2011

JKT48

Nah ini kloningannya AKB48 yang lagi sering-seringnya muncul di TV sebagai model iklannya Pocari Sweat.
Dengan episode 'Prelude To A Dream' yang lagi nongol dengan lagu yang kerennya itu.

Ayo kita berkenalan dengan member-member dari girl band asli Indonesia yang terinspirasi dari girl band asal Jepang yaitu AKB48.
Ayo kita lihat wajah-wajah cantik mereka, dan jangan lupa baca profil lengkap mereka semua.
Ini dia JKT 48...

Something Called Love - Part 10


Something Called Love – Part 10
Pinkan nggak bisa tidur malam ini. Di ingatannya dia masih ingat jelas apa yang terjadi tadi siang. Dia juga masih ingat saat dirinya dan Bian mengantarkan Joni dan Vina sampai ke halaman rumah, masih ingat jelas kalimat Bian yang membuatnya penasaran akan maksudnya.
“Maksud Joni apa pakai gandeng-gandeng tangan lo”, ucap Pinkan yang meniru kalimat Bian tadi sore. “Maksudnya apa coba?”, gumam Pinkan bingung.
Terdengar dering hp yang nyaring, ada telfon dari nomer yang nggak dikenal dan nomer itu juga bukan nomer Indonesia, dengan pelan namun pasti Pinkan mengangkat telfon tersebut.

Jumat, 09 Desember 2011

Something Called Love - Part 9


Something Called Love – Part 9
Pinkan terbangun dari tidurnya, setelah mengucek-ngucek matanya dia melihat kesekeliling dan menyadari dirinya bukan berada di kamar pink-nya. Entah dimana dia berada sekarang, tapi setelah melihat foto yang terpajang di meja samping tempat tidurnya, dia tahu kalau kamar ini adalah kamar Bian.
Dia mulai memutar otaknya mengingat apa yang kemarin terjadi. Dia ingat dia digendong Bian masuk kedalam rumah ini lalu dibawa kekamar yang sudah dipenuhi dengan cahaya, lalu Pinkan tidur begitu saja setelah Bian meninggalkannya di kamar ini.
“Haduuuh, gue malu!”, Pinkan menepuk jidatnya. “Bagaimana ini?”, geturu Pinkan yang malu dengan kejadian tadi malam.

Kamis, 08 Desember 2011

Something Called Love - Part 8


Something Calles Love – Part 8
Dan pada saat Pinkan duduk disebelah Vina, dengan pura-pura nggak sengaja Vina menumpahkan minuman dan mengotori kaos Pinkan itu. Semuanya terkejut, Vina pura-pura itu semua terjadi nggak sengaja. Padahal sih itu sangat disengaja.
Pinkan cepat-cepat bangkit untuk membersihkan dirinya, dia pamit ke kamar mandi, dia nggak perlu diantar karena memang dia sudah tahu letak kamar mandi di rumah itu, di rumah yang serupa dengan rumahnya. Dari lantai tangga Bunda melihat Pinkan mengenakan baju yang kotor itu masuk ke kamar mandi.
Bunda beranjak turun menunggu Pinkan keluar dari kamar mandi. Dan lima menit kemudian Pinkan keluar dari kamar mandi dengan baju yang basah.

Rabu, 07 Desember 2011

Choi Daniel

Lagi nonton Baby-faced Beauty nih...
Kepikat ma Choi Daniel yang kocak abisssss....

Ini dia...
Choi Daniel

Something Called Love - Part 7


Something Called Love – Part 7
“Rahasia ini aman ditangan gue”, ucap manis Bian sambil tersenyum.
Aduuuh. Pinkan nggak bisa merasakan denyut jantungnya, ini gara-gara Bian yang terus memberikannya perhatian. Membelai lembut rambutnya, menghapus air mata yang membasahi pipi, dan lagi-lagi mengacak-acak rambut Pinkan. Membuat Pinkan yang tadinya sedih berubah menjadi kikuk dan salah tingkah.
“Sudah ngerjain PR apa belum?”, tanya Bian mengalihkan pembicaraan.
Pinkan berfikir keras, mengingat ada PR atau enggak, sudah mengerjakan atau belum, “Kan nggak ada PR”, jawab mantap Pinkan.

Selasa, 06 Desember 2011

Nggak Penting! - Chapter 4

Haduuuuh
kali ini membahas cinta nih...

Kenapa Haduuuuh??
Karena aku lagi kasihan tuh sama temen cowok ku...
Kasihan Kasihan Kasihan

Benar-benar pengorbanan,, hujan badai bukan rintangan,, jarak sejauh apapun mampu dia tempuh demi mengejar itu cewek yang cueknya bener-bener gila!

Something Called Love - Part 6


Something Called Love – Part 6
Entah sesuatu yang baik atau bukan tapi pagi ini Papah memaksa Pinkan agar mau diantarkan kesekolah olehnya. Papah benar merasa bersalah atas apa yang terjadi kemarin. Mamah juga menawarkan diri untuk mengantarkan Pinkan kesekolah tapi Papah terus ngotot.
Sebuah ide terbersit di otak Pinkan. Kenapa mereka bertiga nggak berangkat sama-sama aja?
Dengan cepat Papah dan Mamah menolak ide yang menurut mereka nggak mungkin untuk dilakukan itu. Berbagai alasan mereka lontarkan dengan cepat membuat yang Pinkan dengar hanya kebisingan keegoisan kedua orang tuanya. Karena malas mendengar keributan itu Pinkan menutup kedua daun telinganya dengan kedua tangannya.

Senin, 05 Desember 2011

Song Joong Ki

Haduuuuh cute pisan nih cowok...

Kepikat gara-gara peran dia di Sungkyunkwan Scandal nih...
Agak lebay memang tapi asyik,, capek,, ganteng,, baik,, lucu,, pokoke tooooppp bangeeettt

Ini dia...
Song Joong Ki

Something Called Love - Part 5


Something Called Love – Part 5
Sudah dari tadi Vian menunggu Pinkan didalam kelas. Yang datang malah Bian, langsung saja kedatangan Bian membuatnya sedikit kikuk, karena itu juga mereka nggak terlalu akrab selama ini. Karena ada Pinkan mereka jadi lebih dekat, sering makan siang bersama di kantin walaupun tetap harus ada Pinkan.
“Bian”, panggilnya agak ragu.
Bian menoleh lalu menaikkan alisnya, “Ada apa?”, tanyanya ringan.
“Ehmmm”, desahnya, “Pinkan berangkat sama lo nggak?”, tanya Vina.
“Dia belum sampai?”, tanya balik Bian.
Lalu Vina menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Gue lagi nungguin dia, dari tadi gue belum lihat dia”, lanjut Vina menjelaskan.

Minggu, 04 Desember 2011

CerMi - Chapter 1

CerMi :: Cerita Mimpi
Wkwkwkwk kayaknya nggak penting banget ya buat nyeritain apa yang aku mimpiin.

Tapi baca adja sih artikel ini, dijamin mimpinya beda daripada kamu-kamu semua. Wkwwkwkwk sok-sokan banget yang gue?
Gak apa-apa lah ya, namanya juga blog sendiri, mau sok-sokan ya wajar-wajar sadja.

Asyik nih...
Kemarin nih mimpiku asyik banget, sampai-sampai Kim Hyun Joong dateng dimimpiku. Pasti asyik kan? Dan pasti lo-lo penasaran gimana ceritanyakan??

Something Called Love - Part 4


Something Called Love – Part 4
Pinkan yang sudah tertidur kini terbangun lagi saat mendengar pertengkaran dari kedua orang tuanya ysng sepertinya baru pulang dari kantor selarut ini. Pinkan tetap diatas tempat tidurnya lalu menyelimuti seluruh tubuhnya termasuk kepala agar nggak mendengar pertengkaran dari kedua orang tuanya itu.
Dan beberapa saat kemudian dia sudah nggak mendengar pertengkaran itu. Dia mendengar suara deru mobil yang kaluar dari halaman rumahnya. Lalu Pinkan membuka selimutnya dan cepat-cepat pergi ke balkon dan melihat sia yang pergi. Ternyata Mamah dan Papahnya pergi dengan mengendarai mobil masing-masing.
“Nggak usah pulang sekalian!”, gerutu Pinkan marah.

Sabtu, 03 Desember 2011

Cinta Cenat Cenut 2

Kesan pertama 'ALAY!'
wkwkwkwk

sumpah awalnya ALAY bangetzzzzzzzzzzzzz!!!
Kayaknya gak segitunya kaliii,,, Anak presiden-pun kayaknya nggak segitu diistimewakannya deh!
Hduuuuuhhh

Banyak tokoh barunya...
Kayak si kakak iklan Pocari Sweet 'Aelke Mariska',,bisa kalian lihat di artikel Youth Sweat Beautiful

Syamsir Alam

Haduuuuhh,,cakep banget ya....
Mirip si Gagah adik kelasku waktu SMA,,tapi tetep cakepan Syamsir Alam dong....

Yuk kita bahas profil lengkapnya cowok cute berambut ikal itu...

Syamsir Alam

Something Called Love - Part 3


Something Called Love - Part 3
Pinkan malah membatu didepan pintu, dia merasa malu tadi saat rambutnya di acak-acak Bian. Kedua pipinya merona merah, dia masih membatu karena salah tingkah harus berbuat apa. Bian yang menyadari itu langsung menarik tangan kanan Pinkan untuk segera masuk dalam rumah.
“Ayo masuk. Ngapain diluar aja”, timpal Bian sambil menarik tangan Pinkan.
Pinkan-pun mengikutinya masuk dalam rumah.
Mereka menyiapkan makanan yang tadi Pinkan pesan.
Bian memutar mata melihat sekeliling rumah Pinkan, “Kok sepi? Orang tua lo kemana?”, tanya Bian pada Pinkan yang sedang menikmati pasta yang tadi dia pesan.

Jumat, 02 Desember 2011

Something Called Love - Part 2


Something Called Love – Part 2
Dan nggak butuh waktu lama Bian sudah berada dihadapan Pinkan lagi dan dia membuka tasnya, mencari sesuatu. Dia terus mengorek-orek tasnya yang berwarna hitam itu, dan akhirnya Bian menunjukkan sesuatu yang dia cari.
Sebuah dompet yang juga berwarna hitam dikeluarkan dari tasnya, Bian lalu membukanya dan menarik sebuah kartu dari dompetnya lalu melihat kartu SIM itu, “Pinkan Sarra Laila?”, lalu Bian memandang kearah Pinkan.
“Itu nama gue”, jawab Pinkan ringan lalu dia merebut SIM yang dipegang Bian.

Kamis, 01 Desember 2011

Nggak Penting! - Chapter 3

Lagi UTS nih... huft,, melelahkan...
Tapi ya harus tetep semangat buat belajar, secara nilai UTS juga mempengaruhi nilai IP nantinya.

Dan bukannya belajar, aku malah nulis artikel yang nggak jelas ini.
Selain itu, semalem malah nonton MAMA 2011 di Indosiar, yang bikin waktu tidur berkurang.

Tapi untungnya tadi mata kuliah Kepemimpinan itu gampang (hehehe,mulai belagak) pengawasnyapun nggak terlalu killer, secara pak Eko S gitu looooh..

Oh ya, ngapain jadi curhat ya??

Something Called Love - Part 1


Something Called Love - Part 1
Matahari siang ini bersinar dengan penuh semangat, sangkin semangatnya membuat orang-orang males buat keluar dan terkena terpaan sinarnya, panas gila! Asap dari kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang juga menambah nikmatnya penderitaan di siang ini.
Tapi apa daya, Pinkan harus keluar dari rumahnya. Dia harus ke sekolah lagi karena ada bukunya yang ketinggalan. Dengan masih menggunakan seragam sekolah putih abu-abu, di balut jaket berwarna pink dia menaiki motor maticnya menuju sekolahan lagi demi buku itu, karena mulai besok dia sudah nggak bersekolah disitu. Dia pindah ke sekolahan lain.
“Gila! Kenapa hari ini panas banget?”, geturu Pink, sapaan akrab Pinkan Sarra Laila.

Rabu, 30 November 2011

Mnet Asian Music Awards 2011

Dari pada kelamaan nunggu MAMA disiarin di Indosiar, jadi aku langsung cari tahu pemenangnya di website resminya MAMA 2011.
Acaranya kemarin tuh di Singapura, sayang aku nggak bisa nonton. Hahaha
Lagian mana bisa nonton! wkwkwk

Pokoknya, kebanyakan dari yang menang itu aku suka..
Kayak lagu I'm The Best dan Lonely-nya 2NE1 aku suka banget,,
Terus CNBLUE yang emang faforit aku, hahaha The Best Band Performance...
A Pink, Miss A, Huh Gak, dllllll aku sukaaaaaaaaa...

Kelamaan bacot mendingan langsung simak aja siapa-siapa aja yang dapet penghargaan ya....

Greyson Chance

Aduuuuuh,, jadi jatuh hati nih sama si brondong ini.
Cakepnya sih udah nggak usah di bahas lagi,, suaranya itu lhooo, bagus banget banget banget...

Namanya...
Greyson Chance

Selasa, 29 November 2011

Boyfriend is Our Boyfriend

Cowok-cowok yang cute, energic, cakep, keren, dan masih muda ini tergabung di sebuah boyband yang bernama 'Boyfriend'.


Senin, 28 November 2011

Preview 'Something Called Love'


Cerbung buat mengawali bulan Desember nih...

Hehehe maaf kalau postingannya nggak penting,, tapi ya kayaknya ada baiknya juga kalau ngasih prereview dulu sebelum nge-rilis cerita karya ku,, Walaupun belum tentu banyak yang baca *kasihankasihankasihan T_T

Tapi gak apa-apa...
Langsung aja ya...

Judul : Something Called Love

Minggu, 27 November 2011

Nggak Penting! - Chapter 2

Yang jelas aku sudah pernah bilang ya, kalau postingan ini emang nggak ada pentingnya sama sekali. Jadi nggak dibaca juga nggak apa-apa soalnya yang dibahas nggak penting.

Tapi kalau kamu maksain buat baca siap-siapin mental aja, biar nggak nyesel ngebuang waktu buat ngebaca postingan ini. Bukan urusan aku kalau kalian jadi ketinggalan angkot karena nyempetin buat baca postingan ini, atau kehabisan makanan di kondangan gara-gara nyempet2in baca postingan nggak jelas ini.

Tapi kali ini apa ya yang mau dibahas? Apa yah?
Gak ada ide nih,,,, Apa yah *mikir keras sampe berasap nih kepala. terus muncul '?' segedhe2nya.wkwkwk

Jumat, 25 November 2011

Nggak Penting! - Chapter 1

Judul postingannya aja 'Nggak Penting!',, bisa di pastikan isinya nggak penting juga...

Tapi ya kalau kamu maksain buat membaca postingan ini,, ya silahkan aja,, asal nggak nyesel n jangan lupa koment ya...

......

Nungguin yah???
pasti lagi nungguin nih! ya kan??
Nungguin nggak nih??

Filosofi CIPOKAN


( moCI,ndoPOK,mendoAN )

oleh Kidung Setan Kober



Bismillahirahmanirrahim

“ Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”,,,

Sabtu, 19 November 2011

TimNas U-23

Lagi demam bola nih...
Setelah TimNas senior mulai mlempem sekarang ada harapan baru dari anak-anak muda Indonesia!
Generasi Emas Garuda Muda!!!

TIMNAS U-23

Jirayu Laongmanee

Nggak asingkan dengan nama Jirayu Laongmanee.
Itu tuh yang main di film SuckSeed! Film ini sampai-sampai bikin rame anak2 cowok kelas q.. bang pian tuh nyanyi2 nggak jelas, 'love you,, need you,, wont you' gayane gak gak kuat. hahaha

Ini dia............
JIRAYU LAONGMANEE

Jumat, 18 November 2011

Protect The Boss

Siapa yg sudah nonton drama korea yg satu ini???
(q udah dong tentunya-red)

PROTECT THE BOSS

25 Days Get A Boyfriend [Part 10]


Part 10

Belum sempat Erika menikmati minuman dan makanan yang ada dihadapannya, dia dikejutkan dengan kehadiran dua orang yang nggak asing lagi buat dia. Ada Bhara dan Dika yang sedang berjalan mendekat kearah tempat duduknya bersama dengan Papah.
Bhara dan Dika tersenyum manis pada Erika yang melihat kearah keduanya.
“Bang Bhara? Ngapain lo kesini?”, timpal Erika cepat saat melihat ada Bhara didepannya bersama dengan Dika juga.
Bhara lalu menarik kursi disisi meja yang lain, “Gue di ajak Papah dinner bersama disini”, jawab Bhara.
“Selamat malam om”, sapa Dika ramah.

25 Days Get A Boyfriend [Part 9]


Part 9

Erika bangun dari tidurnya karena sinar matahari yang sudah tinggi menyilaukan matanya. Dia membuka matanya dan melihat ada tas seseorang di atas kursi didekatnya, itu tasnya Cella. Tadi malam Cella menginap dirumahnya, menemaninya karena Erika sedang nggak enak badan. Erika beranjak bangun dan berjalan membuka pintu menuju balkon.
“Dia nggak pulang?”, gumam Erika saat melihat di halaman rumahnya yang luas ada mobil Dika.
“Dia memang nggak pulang”, ucap Cella tiba-tiba.
Erika melonjak terkejut melihat Cella yang sekarang sudah disampingnya. Cella baru selesai mandi dan sekarang berdiri disamping kanan Erika.

25 Days Get A Boyfriend [Part 8]


Part 8

Hana menoleh ke sampingnya. Ada Erika, Cella, dan Renata. Dengan cepat Hana memberikan senyuman untuk ketiga sahabat kakaknya itu, mereka juga merupakan senior Hana waktu di SMA.
Hana melepaskan gandengannya pada Dika, kemudian menyapa ketiganya, nggak lupa juga untuk cipika-cipiki. Disitu Dika makin terkejut, karena ternyata Hana dan Erika saling mengenal, dia nggak tahu apa yang harus dilakukannya saat itu. Erika, dan Cella berusaha untuk bersikap biasa saja.
Setelah itu Hana mencoba mengenalkan pacarnya itu pada sahabat-sahabat kakaknya itu, “Oh ya, kenalin kak ini Dika pacar aku. Sayang, ini kak Renata, kak Cella, dan ini kak Erika”, ucap Hana sambil menunjukkan satu persatu, dan membatu Dika untuk bersalaman.

25 Days Get A Boyfriend [Part 7]


Part 7

“Bang Bhara, gue laper!”, keluh Erika manja didepan kakaknya.
“Minta makan aja sana sama Dika”, tukas Bhara masih mengamati berkas.
Erika mendesah lalu duduk dengan muka manyun di sofa yang ada diruangan kakaknya itu. Erika belum mendapatkan ruangannya sendiri karena memang Erika belum benar-benar kerja di perusahaan kakaknya itu.
“Cella mau kesini. Dia bawa makanan untuk kita”, gumam Dika ringan.
Erika tersenyum senang lalu menyandarkan tubuhnya di sofa yang empuk itu.

25 Days Get A Boyfriend [Part 6]


Part 6

Seminggu sebelum acara pernikahan Hera.
“Bang, gue laper. Gue ke kantin dulu ya”, pamit Erika sambil mencari dompetnya yang ada didalam tas.
Bhara yang lagi sibuk dengan setumpuk kertas-kertas hanya melambaikan tangan membiarkan adiknya itu pergi.
Benar-benar setengah hari yang melelahkan untuk Erika. Dia mencoba meregangkan otot leher dan pundaknya yang kaku sambil menunggu makanan yang tadi dipesannya datang. Lagi-lagi dia teringat dengan pernikahan Hera yang tinggal seminggu lagi, tapi sampai saat ini dia belum juga mempunyai pacar.

Kamis, 17 November 2011

25 Days Get A Boyfriend [Part 5]


Part 5

Erika mencoba melihat siapa yang bertanya.
“Kalian berdua pacaran?”, tanya suara cowok itu lagi.
Tiba-tiba Dika merangkul Erika dengan mesra, “Kenalin. Ini Erika cewek gue”, ucap Dika spontan.
Membuat Erika melongo sejadinya. Ditambah lagi ada Bhara didepannya. Tadi Bhara yang bertanya seperti itu. Tapi anehnya Erika nggak berusaha melepaskan rangkulan Dika, dia malah menikmatinya.
“Erika. Lo bener pacarnya Dika?”, tanya Bhara pada adiknya.

Rabu, 16 November 2011

25 Days Get A Boyfriend [Part 4]


Part 4

Erika sudah selesai dengan tugasnya di kantor. Sudah seminggu ini dia menghabiskan waktu di kantor untuk membantu kakaknya mengurus perusahaan. Membuatnya nggak bisa bertemu dengan teman-temannya yang lain. Tapi Cella, Rena, dan Hera memahami itu.
“Bang, kerjaan gue sudah selesai. Gue pulang duluan ya”, pamit Erika sambil meraih tasnya yang ada dimeja kakaknya itu.
Bhara menatap Erika, “Lo nggak ikut gue makan siang dulu?”, tanya Bhara ramah.
“Ogah!”, tolak Erika cepat sambil menatap tajam kakaknya itu, “Ogah gue makan sama om-om”, celetuknya .

Selasa, 15 November 2011

25 Days Get A Boyfriend [Part 3]


Part 3

Bukannya mempelajari berkas-berkas yang Bhara tadi kasih, Erika malah asyik telfon-telfonan sama Cella. Terang aja Bhara kesal dan langsung merebut hp Erika lalu memutuskan sambungan telefon itu. Membuat Cella yang ada diseberang tersana sedikit tersentak.
Erika yang kesal merebut hp-nya kembali dan berjalan menuju pintu, “Gue pulang aja!”, ucapnya dengan nada ketus sambil menarik gagang pintu.
Bhara membiarkannya keluar, karena Bhara akan menelfon Cella.
“Mana Erika?”, tanya Cella pada Bhara.

Senin, 14 November 2011

25 Days Get A Boyfriend [Part 2]


Part 2

Erika, Cella, Renata, dan Hera pergi ke kantin kampus bersama-sama. Sudah lama mereka nggak bertemu dengan Hera yang sekarang ada bersama mereka, menggejutkan mereka di hari bahagia mereka bertiga.
Setelah memesan makanan dan minuman, mereka berempat duduk bersama meluapkan rasa kangen mereka.
“Oh ya, ada yang ingin gue omongin sama kalian”, ucap Hera sedikit membuat penasaran.
“Apa?”, tanya Erika, Cella, dan Renata serempak seperti ada yang memberi aba-aba.
Hera terseringai membuat sahabat-sahabatnya itu penasaran, “Dua puluh lima hari lagi gue nikah sama Hendra”, ucap Hera serius diiringi senyuman manis.

25 Days Get A Boyfriend [Part 1]


Part 1

Erika Virginia Ghani sedang duduk didepan cermin dikamarnya, dia tengah memulas bibirnya dengan lipstik. Tapi kemudian dia teringat sesuatu yang membuatnya membatu.
Seminggu yang lalu.
Erika dan Reza sangat terlihat bahagia. Weekend kali ini mereka menghabiskan waktu mereka di Dufan, mereka ingin melepaskan penat mereka. Reza ingin membuat pacarnya itu tidak stress dengan skripsi yang sedang membebani hidup Erika. Reza ingin memberi sedikit angin segar untuk Erika.
Rambut Erika berantakan karena tadi mereka berdua naik Tornado. Sambil beristirahat sejenak di tempat duduk yang tersedia, Reza membantu merapikan rambut Erika yang panjangnya sebahu. Keduanya tersenyum puas, mereka senang sekali hari ini.

Sabtu, 12 November 2011

Always a.k.a. Only You

Film baru Korea yang bergenre Drama tentunya, wajib buat di tonton khusus buat yang suka drama Korea.

Sang Penari


Pasti udah pernah lihat railet film ini di tv kan?

Pasti sudah bisa nebak kalau film ini patut buat di tonton....

Sayembara Cinta Tiara [Part 8]


Sayembara Cinta Tiara Part 8

Hari masih pagi sekali tapi Tika sudah ada di rumah Tiara. Dia khawatir dengan sahabatnya itu yang katanya hari ini nggak bisa berangkat kuliah karena sakit. Tiara yang kemarena hujan-hujanan sekarang merasa nggak enak badan, semalam dia demam dan pagi ini baru turun panasnya.
“Lo kayak anak kecil aja deh, pake acara hujan-hujanan segala!”, tukas Tika yang sekarang sudah duduk di samping Tiara.
Tiara menyimpulkan sebuah senyum lalu membenarkan posisinya, dia bubuk bersandar di ranjangnya, “Gara-gara lo pulang duluan nih”, timpal Tiara nggak mau kalah lalu menceritakan apa yang kemarin terjadi padanya.

Jumat, 11 November 2011

Sayembara Cinta Tiara [Part 7]


Sayembara Cinta Tiara Part 7

Karena banyak yang memandangnya sebelah mata, Tiara sedikit merasa takut dengan keadaan tersebut. Padahal dia bisa acuh tak acuh dengan keadaan itu semua tapi ini berhubungan dengan sesuatu yang banyak orang suka. Mau nggak mau Tiara harus memikirkan itu semua.
“Iya bisa aja gue acuh. Tapi yang mereka maksud itu gue bukan lo”, gerutu Tiara kesal.
Tiara, Denny, Tika, dan Bayu lagi ada di rumah Tiara. Hari ini mereka free, nggak ada kuliah jadi memutuskan untuk bermain di rumah Tiara.
“Lo nggak perlu khawatir. Ada gue. Gue akan selalu njagain lo”, ucap Denny meyakinkan Tiara yang lagi kacau.

Kamis, 10 November 2011

Sayembara Cinta Tiara [Part 6]


Sayembara Cinta Tiara Part 6

Denny meraih tangan Tiara dan memandunya duduk di sebuah kursi di dalik meja. Kemudian Denny juga duduk di kursi yang lain. Temaram cahaya lilin membuat suasana makin romantis. Sama seperti dinner dibawah sinar bulan dengan penerangan cahaya lilin. Sungguh sama seperti halnya dinner romantis di restoran-restoran.
“Lo yang nyiapin ini semua?”, tanya Tiara terkesan dengan semua ini.
Denny mengangguk tanpa ragu lalu menuangkan soft drink di gelas wine milik Tiara dan miliknya. Nggak butuh wine karena memang itu kayaknya terlalu wah buat lidah orang asli Indonesia seperti mereka.
“Sekarang ini bukan dinner jadi lo nggak perlu khawatir gendut”, ledek Denny.

Sayembara Cinta Tiara [Part 5]


Sayembara Cinta Tiara Part 5

Denny lagi sarapan bersama dengan keluarganya, bersama Ayah dan Bunda saja. Karena kakak perempuannya sudah berkeluarga jadi nggak tinggal bersama mereka lagi. Ayahnya berkerja di bidang konstruksi dan mempunyai partner yang sudah solid yaitu Papah dari Tiara. Bundanya membuka beberapa butik fashion yang sering menjadi sponsor artis-artis ternama.
“Bagaimana perkembangan hubungan kamu dengan Tiara?”, tanya Ayah disela-sela makannya.
Denny tersenyum ringan, “Dia cewek yang beda dari cewek kebanyakan, dan Denny suka cewek seperti itu. Nggak manja, mandiri, walaupun sering bangun kesiangan”, ucap Denny tentang Tiara.
Ayah dan Mamah terlihat senang dengan penjabaran Dennye mengenai Tiara.
“Kapan kamu akan mengenalkan Tiara pada Bunda sama Ayah?”, lanjut Bunda yang bertanya.
Kali ini Denny tertawa, “Hubungan Denny sama Tiara belum sejauh itu. Denny belum nembak dia”, jawab Denny yang kemudian melahap makanannya.

Rabu, 09 November 2011

Sayembara Cinta Tiara [Part 4]


Sayembara Cinta Tiara Part 4

Tika dan Bayu sudah siap dari tadi di restoran milik keluarga Tika. Mereka duduk di pojok ruangan itu ditempat duduk sofa berbentuk L yang nyaman. Sebuah laptop yang terkoneksi ke internet ada dihadapan mereka. Dan sebuah notes untuk menilai para cowok yang hadir ke acara yang mereka buay ini.
Jam 9 tepat. Ada seorang cowok yang berpakaian rapi masuk ke restoran itu sambil membawa setangkai mawar merah yang merupakan syarat wajib yang harus peserta sayembara bawa untuk menjadi tanda.
Bayu melambaikan tangannya pada cowok itu. Yang dari jauh kelihatan mempesona tapi setelah mendekat dan makin mendekat kearahnya, membuat Tika terlonjak mundur kebelakang. Cowok itu tampak seperti om-om yang sudah berumur 40 tahunan. Dengan cepat Tika menggeleng-gelengkan kepalanya menandakan nggak setuju pada Bayu.

Selasa, 08 November 2011

Sayembara Cinta Tiara [Part 3]


Sayembara Cinta Tiara Part 3

“Mamah! Kenapa Tiara nggak dibangunin!”, teriak Tiara dari dalam kamarnya.
Dengan cepat dia keluar dari selimutnya, meraih handuk yang tergantung di pintu masuk kamar mandi dalam kamarnya, lalu masuk kekamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya. Handphone-nya yang ada di meja belajar berdering, ada telfon dari Tika.
“Pasti dia belum bangun!”, ucap Tika yang sedang duduk bersama Bayu saat menuju kampus.
“Oh ya, kemarin ada lima orang cowok yang katanya mau ikut sayembara itu. Mereka mau ketemu sama kita, jadi gue bilang aja besok pagi mereka harus dateng ke restoran lo, kita ngadain audisi disana”, ucap Bayu.
“Tapi waktu mereka datangnya dibuat beda-beda kan?” tanya Tika memastikan.

Senin, 07 November 2011

Sayembara Cinta Tiara [Part 2]


Sayembara Cinta Tiara Part 2

Tiara yang malas keluar di hari minggu ini memilih untuk melanjutkan tidur saja. Dia ingin bermalas-malasan hari ini. Dia lelah dengan tugas-tugas kuliah yang begitu banyak.
Di rumah Tika, Bayu sudah ada disana. Rumah yang megah dengan sedikit penghuni, kedua orang tua Tika lagi ke restoran yang merupakan bisnis mereka. Membiarkan Tika di rumah bersama dengan Bayu yang rumahnya hanya beda cluster di kompleks perumahan elit itu.
Mereka berdua dikarpet didepan tivi di ruang keluarga rumah Tika. Mereka sedang membuat akun disebuah jejaring sosial khusus jomblo yang mencari jodoh. Bukan untuk mereka tapi untuk teman mereka yaitu Tiara.
Mereka juga mengirim pesan melalui facebook dan twitter kepada teman-teman mereka yang cowok dan jomblo tentunya untuk ikut acara pencarian jodoh untuk Tiara tersebut, karena sepertinya mereka sudah saling tahu perasaan mereka satu sama lain.

Sayembara Cinta Tiara [Part 1]


Sayembara Cinta Tiara Part 1

Dengan perlahan Mutiara Della Afriena menyetir mobilnya keluar dari halaman rumahnya yang terbilang besar dan cukup mewah itu. Tiara, sapaan akrabnya akan berangkat ke kampunya untuk menuntut ilmu tentunya.
Tiara merupakan mahasiswi semester 2 di sebuah perguruan tinggi swasta yang terkmuka dan terakreditasi baik. Cewek pecinta warna magenta ini mendesain interior mobilnya dengan warna magenta, dan pagi ini pula dia memakain kemeja dengan warna magenta yang menawan.
Beberapa saat kemudian setelah melewati sebuah lampu lalu lintas handphone-nya berdering nyaring. Dengan cepat dia memasang earphone dikedua telinganya lalu mengangkat telfon itu yang ternyata dari teman sekelasnya yaitu Cantika Aprilia Putri, yang dipanggil Tika.
“Lo sudah sampai mana?”, tanya Tika tanpa basa-basi.
“Sepuluh menit lagi gue sampe”, jawab Tiara ringan sambil memutar kemudinya mengikuti tikungan jalan.

Jumat, 04 November 2011

Tugas..Tugas..Tugas..

Ibuuuuuuuuuu,,,
doakan anakmu yang cute ini agar dilancarkan kuliahnya, diberi kemudahan dalam mengerjakan tugas-tugas dan mampu mengerjakan soal UTS maupun UAS.

Ternyata kuliah jurusan Teknik Informatika itu sulit. Sungguh menyesakkan. Tapi tetap mencoba untuk tetap mempelajari semuanya. Susah-susah kali aja membawa berkah, amin. :)

Tugas membuat program sederhana pakai Visual Basic 2008. Dibilang 'sederhana' sama pak dosen, tapi buat aku ini rumit. Huft.... apa aku terlalu bodoh?? hahaha,,, kayaknya enggak deh! ini memang susah dan bukan merupakan keahlianku. Keahlianku ya ini, menulis. Mau penting atau enggak, aku seneng nulis. Hahaha....

Kamis, 03 November 2011

Found You, Princess Cilla [Part 8]


Found You, Princess Cilla Part 8

Siang ini Sisil sudah bisa pulang ke rumah, dia sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Hanya saja Sisil perlu untuk kontrol ke rumah sakit setidaknya sekali seminggu, untuk memantau kondisi tubuhnya, untuk menjaga agar tidak ada infeksi yang diakibatkan tusukan waktu itu.
Hari ini juga Sisil sudah bisa pulang lagi kerumahnya yang dulu dia tempati bersama dengan Ayah dan ibu tirinya. Tante Santy dan Emily sudah nggak tinggal disitu lagi, mereka bebas dengan jaminan dan pergi jauh entah kemana.
Hari ini juga Juna ada kuliah dari pagi sampai sore, jadi dia nggak bisa mengantar Sisil pulang. Juna mempercayakan Sisil pada Papah dan Ardi.
Sisil benar-benar dibuat bingung. Tiga hari ini sikap Juna terhadapnya benar-benar aneh, seakan-akan dia menghindari Sisil, Juna seperti ingin menjauh dari Sisil. Dan Sisil merasakan itu semua, dia benar-benar takut untuk kehilangan Juna lagi.

Found You, Princess Cilla [Part 7]


Found You, Princess Cilla Part 7

Sisil, Juna, dan Om Nugraha sudah sampai didepan rumah Sisil yang megah. Oh Nugraha akan menjadi pengacara pribadinya Sisil untuk mendapatkan kembali semua harta Sisil yang dirampas oleh ibu tirinya dan saudara tirinya itu.
Om Nugraha memencet bel agar pintu terbuka untuk mereka bertiga.
Juna menggenggam erat tangan kanan Sisil dan tersenyum kearahnya sebagai semangat agar Sisil nggak tegang dan menjadi kuat. Mendapatkan senyuman dari Juna, Sisil merasa tenang dan mendapat tenaga untuk menghadapi ini semua.
Nggak lama kemudian pintu terbuka. Emily yang membukakan pintu, lalu tanpa basa-basi om Nugraha merangsek masuk diikuti Juna dan tentu saja Sisil.
Didalam rumah sudah ada tante Santy yang sedang duduk bersama pengacara Ayah yang belum tahu apa-apa mengenai Sisil yang di usir oleh Santy.

Rabu, 02 November 2011

Found You, Princess Cilla [Part 6]


Found You, Princess Cilla - Part 6
Pertandingan basket final antara kelas XI.4 melawan kelas XII.1 di SMA Nusantara.
Banyak suporter yang sudah mulai berdatangan di lapangan indoor yang lumayan besar yang merupakan fasilitas dari SMA faforit ini. Suporter dari masing-masing kelas membawa alat-alat bunyi-bunyian untuk menyemangati teamnya. Benar-benar suasana yang menyenangkan dan penuh dengan persaingan.
Sisil yang masih saja belum mempunyai teman duduk sendirian di tempat yang sama seperti pertandingan sebelumnya. Tapi setidaknya dia sudah nggak sediam dulu sebelum bertemu dengan Juna, dan Juna berjanji akan datang di acara ini.
Dari tadi Sisil terus mengecek hp-nya yang nggak berdering-dering. Dia menunggu sms dari Juna, tapi malah terus-terusan nggak ada.
Pertandingan di mulai.

Found You, Princess Cilla [Part 5]


Found You, Princess Cilla - Part 5

Disebuah taman di malam yang dingin dan gelap ini.
Juna duduk bersama dengan Sisil, keduanya masih terdiam dari tadi, mereka nggak menyangka akan bertemu malam ini.
Juna merangkul Sisil yang sangat senang mendapati Juna sekarang sudah ada disisinya lagi. Bukan merangkul, Juna langsung memeluk Sisil erat-erat, seolah-olah dia nggak mau terpisahkan lagi dengan Sisil atau yang dulu sering dia panggil dengan sebutan ‘Princess Cilla’.
Sisil menangis, dia menumpahkan semua bebannya, menumpahkan semua kesedihannya, menumpahkan semua penderitaannya pada sosok yang sudah dia tunggu sepuluh tahun ini.
“Aku disini, aku menepati janjiku untuk pulang menemuimu. Aku merindukanmu, sungguh-sungguh rindu. Aku nggak akan pernah bisa melupakanmu”, ucap Juna sambil terus memeluk Sisil dengan penuh kehangatan.

Selasa, 01 November 2011

Found You, Princess Cilla [Part 4]


Found You, Princess Cilla - Part 4

Zaki dan Juna lagi duduk bersama di kantin, mereka berdua makin akrab setiap harinya. Keduanya berada di kelas yang sama. Karena Juna, dengan cepat Zaki juga mulai dikenal banyak mahasiswa lain, Juna memang jadi idola.
“Di tempat loe ada sepatu basket juga kan?”, tanya Juna sambil mengaduk-aduk minumannya.
Zaki mengangguk, “Selagi basket masih dibilang olah raga, pasti sepatu basket ada di toko sepatu olah raga”, timpalnya ringan.
Juna tertawa mendengar gurauan dari temannya itu.
Ardi duduk diluar kales bersama beberapa temannya, sedangkan Sisil sedang menikmati makan siangnya di dalam kelas. Sebungkus roti sedang dia nikmati untuk makan siang kali ini, dia harus benar-benar berhemat. Dia belum mendapatkan uang dari pekerjaannya.

Found You, Princess Cilla [Part 3]


Found You, Princess Cilla - Part 3

Sisil berjalan menyusuri jalanan yang basah akibat hujan sore tadi. Dia berjalan sambil menarik kopernya di jalanan yang sepi, dia nggak tahu harus kemana.
Dia berjalan dan terus berjalan, dan terlihat sedikit keramaian. Dia masuk kesebuah lapak angkringan yang ada dipinggir jalan. Angkringan itu belum begitu ramai karena mungkin pengaruh dari hujan tadi.
“Mau pesan apa mba?”, tanya seorang ibu pemilih kedai itu.
“Minumannya ada apa aja Bu?”, tanyanya ringan sambil melihat-lihat kearah dagangan yang tersaji didepannya.
“Ada wedang ronde, bajigur, teh manis anget, kopi, mba maunya apa?”, lanjut ibu itu ramah.
“Wedang ronde aja Bu”, ucap Sisil pasti.

Found You, Princess Cilla [Part 2]


Seminggu kemudian...
Emily dan Sisil lagi menikmati makan siang mereka di kantin. Mereka hanya duduk berdua saja, tadinya Emily akan bergabung dengan teman-temannya tapi dia merasa nggak enak dengan Sisil yang kelihatannya nggak punya teman di kelas.
Sisil memang seperti itu, dia cenderung pendiam, nggak banyak bicara, susah bergaul, acuh terhadap orang lain, dan tentu saja dia misterius karena membuat banyak orang disekelilingnya penasaran atas dirinya yang begitu penyendiri itu.
Ardi dan teman-temannya duduk nggak jauh dari mereka berdua. Tiba-tiba ada angin yang cukup kencang menerpa Sisil, membuat rambutnya terkibas ke punggungnya. Saat itu Ardi dapat melihat indahnya senyuman Sisil saat menikmati segarnya ngin itu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...