•☺• Selamat Datang di Rumah Cerita 'Blognya mahasiswa TI yang lebih suka menulis cerita' <<<<<•☺•ECHY FACTS•☺•>>>>> Gue suka FC Barcelona •☺• Golongan darah gue A •☺• Lebih suka film genre Thriler daripada Horror •☺• Jangan lupa follow twitter Echy @cieEchy •☺• Echy itu Mandiri dalam arti sebenarnya dan juga dalam arti mandi sendiri •☺• Pengin punya Apartemen, moga kesampean #AMIN •☺• Penampilan Kampungan Wawasan Internasional •☺• Lebih suka ngelamun daripada ngelantur •☺•

Sabtu, 31 Maret 2012

Multimedia (Semester 4) TI 2010 A

Mata Kuliah Multimedia


v
v
v
v
v
v
Pertemuan 2


BAB I
Pengertian E-Commerce
Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur, Internet Service Provider (ISP) dan Pedagang Perantara (Intermediateries) dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media elektronik utama dengan menggunakan internet.

Konsep E-Commerce
E-Commerce memiliki 5 (lima) konsep dasar :
  Automation
            Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep “enterprise resource planning”)
  Streamlining / Integration
            Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif (konsep “just in time”).
  Publishing
            Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan  jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic cataloging”)
  Interaction
            Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human error  (konsep “electronic data interchange”)
  Transaction
            Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”)

Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Didalam perkembangan E-Commerce di Indonesia, memiliki tantangan-tantangan, diantaranya yaitu :
  1. Kultur
·      Masyarakat Indonesia, yang masih belum terbiasa dengan berbelanja dengan katalog.
·      Masih harus melihat secara fisik atau memegang barang yang akan dijual.
·      Masih senang menawar harga yang dijual.
2.      Kepercayaan
·      Kepercayaan antara penjual dan pembeli masih tipis.
·      Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang.
·      Penggunaan masih jarang.

Business To Business (B2B)
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar.
Karakteristik
          Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis tersebut atas dasar kebutuhan dan kepercayaan.
          Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format yang sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar kedua pembisnis juga menggunakan standard yang sama.
          Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan bisnisnya untuk mengirimkan datanya.
          Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data Interchange )
          Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dengan model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk mendistribusikan informasi yang dimilikinya

Business To Consumer (B2C)
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
Karakteristik
          Informasi disebarkan secar umum.
          Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga banyak digunakan oleh banyak orang.
          Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan. Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen tersebut.
          Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server, dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan menggunakan Web Broses untuk mengaksesnya, dan Pelaku Usaha berada pada sisi Server

Consumers To Consumers (C2C)
Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
Karakteristik C2C
                 Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
          Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
          Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.

BAB II
Pembahasan :
  1. E-Marketplace
  2. E-Marketspace
  3. Supply Chain
  4. Faktor Sukes E-Market

Pengertian E-Marketplace
Suatu lokasi diInternet, di mana suatu  perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai  transaksi pekerjaan/ jual beli, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun.
Atau...
Pasar di mana para penjual dan para pembeli menukar jasa dan barang-barang untuk uang atau untuk jasa dan barang-barang lainnya, yang dilakukan secara elektronis.
Pertimbangan bergabung ke dalam E-Marketplace:
          Ownership E-Marketspace
          Costs
          Ease To Use / Support
          Industry Fit
          Marketplace Participation
          Security / Privacy
          Other Sevice
          Process Integration
Komponen E-Marketspace
          Consumer ( Konsumen )
          Seller ( Penjual )
          Barang (Berupa Fisik atau Digital)
          Front-End
          Mitra Bisnis ( Intermediaries )
          Dukungan Pelayanan (Support Services)
          Infrastruktur
          Back End

Fungsi Utama Pemasaran
          Mempertemukan para pembeli (konsumen) dan para penjual (pelaku bisnis)
          Memudahkan pertukaran informasi, barang-barang, jasa, dan pembayaran dihubungkan dengan transaksi pasar
          Menyediakan suatu infrastruktur kelembagaan

Pengertian Supply Chain
Merupakan suatu aliran barang, informasi, uang, dan jasa dari  melalui para penyalur pabrik-pabrik dan  gudang sampai kepada pelanggan akhir. Termasuk juga organisasi dan pemroses yang menciptakan dan mengirimkan kepada pelanggan akhir.

Komponen dari Supply Chain
          Upstream Supply Chain
Merupakan aktifitas dari pada penyalur (pabrikan atau assemblers) dan para penyalur lainnya.
          Internal Supply Chain
Merupakan semua proses in-house yang digunakan didalam mentranformasi masukan yang diterima dari para supplier kedalam hasil organisasi
          Downstream Supply Chain
Merupakan semua aktifitas yang melibatkan dalam pengiriman produk kepada pelanggan.

Tipe dari Supply Chain
          Membuat persediaan yang  terintegrasi
          Pengisian Ulang (Replenishment) yang berkelanjutan.
          Build To Order, merupakan model suatu perusahaan yang langsung memulai melakukan  pengolahan pesanan dari pelanggan dengan seketika, ketika pesanan tersebut diterima.
          Channel Assembly, merupakan model di mana produk dirakit dengan seketika, dan langsung dipindahkan melalui saluran distribusi

Faktor Sukses E-Market
  1. Karakteristik Produk
       Tipe Produk
       Harga Produk
       Ketersediaan Standar Produk
       Informasi Produk
  1. Karakteristik Industri
       Diperlukan Broker
       Intellegent System boleh menggantikan Broker
  1. Karakteristik Penjual
       Konsumen akan mencari penjual dengan harga yang murah
       Volume Rendah dengan margin keuntungan transaksi yang lebih tinggi
  1. Karakteristik Pembeli
       Pembeli yang sesuai dengan selera
       Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh
       Pembeli yang menganalisa

BABIII
Pembahasan
  1. Pengenalan E-Tailing
  2. E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
  3. Karakteristik Keberhasilan E-Tailing
  4. Model Bisnis E-Tailing
  5. Permasalahan E-tailing

Pengenalan E-Tailing
E-tailing merupakan kependekan dari electronic retailing, yaitu pemanfaatan e-commerce untuk keperluan membuat toko eceran.
Retailing adalah suatu perantara penjualan, seorang penjual yang beroperasi antar pelanggan dan pabrikan .
Electronic Tailing (E-Tailing) adalah Retailing yang diselengarakan secara on-line dengan internet
E-tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari kisah sukses www.amazon.com. Sejak didirikan pada bulan Juli 1995, Amazon yang pertama kali didirikan dan dioperasikan oleh Jeffrey Bezos telah menjadi toko maya terbesar di dunia.

E-Tailing dan Pertumbuhan Pasar B2C
          Statistik Pertumbuhan Internasional
          Statistik Pertumbuhan Indonesia

Karakteristik Keberhasilan E-Tailing
1. Content dari website
   Yaitu tampilan dan juga kemudahan yang didapatkan dari sebuah situs.
2.  Komunitas dalam internet
     Dimana setiap pelaku bisnis e-tailing harus mampu membangun komunitas khusus dalam situsnya. Komunitas yang dibangun antara lain didasarkan pada :
q  Kesamaan hobi
q  Kesamaan minat
q  Kesamaan pengalaman
q  Kesamaan keperdulian
q  Kesamaan regional wilayah tempat tinggal, dll
3.  Komersialisasi
Yaitu menyangkut segala sesuatu yang ditawarkan untuk menarik konsumen agar bersedia melakukantransaksi pembelian.

Model Bisnis E-Tailing
1.      Chanel Support
Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan tambahan dengan cara memanfaatkan beberapa pengecer yang menggunakan internet untuk mendukung distribusi yang ada. Contohnya : mirip toko kelontong.
2.      Category Killer
Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk kategori yang bersangkutan meskipun sebenarnya spesialisasinya adalah pengecer untuk satu macam produk saja. Contohnya: Home Depot (home improvement), Toys R Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.
3.      Auctioner        
Dikenal sebgai perusahaan yang melakukan transaksi lelang online. Pedagang melakukan content (produk yang ditawarkan, informasi rinci, dan harga penawaran).
4.      Vertical Portal
Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal yang sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang besar, dan kredibilitas yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis ini dapat ditemukan di www.pikenet.com.

Permasalahan E-Tailing
1. Profitability
     Mengalami kerugian pada tiap-tiap penjualan yang dilakukan, ketika mencoba untuk tumbuh dalam ukuran dan skala mencari keuntungan.
     Dasar Pendapatan dan biaya tidak jelas
     Sukses Jangka Panjang memerlukan kelangsungan hidup keuangan
2. Manage New Risk Exposure
     Perusahaan lokal bertentangan dengan pelanggan lokal dan peraturan lokal
     Perusahaan nasional mempunyai unsur lebih
     Perusahaan global berhadapan dengan banyak perspektif budaya
3. Branding
Sebagai pengarah sebagai pendorong kearah belanja yang berlebihan
4. Starting with insufficient funds
Memulai usaha dengan dana yang tidak cukup
5. Keep In Interesting
Design yang Statis akan mati. Web Site yang Dinamis dengan informasi database yang besar, kebanyakan berupa permohonan dari customer

BAB IV
Pembahasan
   Model Perilaku Konsumen E-Commerce
   Pelayanan Pelanggan
   Iklan

Model Perilaku KonsumenE-Commerce
1.    Karakteristik individu dari konsumen
     Gender dan Umur
     Status Perkawinan
     Tingkatan Pendidikan
     Etnicity
     Jabatan
     Pendapatan Rumah Tangga
     Kepribadian
     Karakteristik Gaya Hidup
2.    Variabel Lingkungan dalam Membeli
     Sosial
     Komunitas
     Variabel Lainnya
3. Faktor konsumen dalam membeli
     Pemrakarsa ( Initiator )
     Pengaruh ( Influencer )
     Kebutuhan

Pelayanan Pelanggan
1.    Segmentasi Pasar
     Segmentasi Geografi ;
     merupakan pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota dan kepulauan. Contoh Coca-Cola memasarkan produk  minumannya  dengan merek tertentu hanya dijual di Jepang, yaitu Sokembicha,Lactia,Georgia dan Qoo .
        Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran iklan
merupakan bagian dari strategi pemasaran secara keseluruhan. Perusahaan harus secara aktif berpartisipasi dalam semua jenis aktivitas internet seperti newsgroups, mailing list dan bulletin boards.
       Iklan harus berhubungan dengan proses ordering
ketika pelanggan tertarik setelah melihat iklan tersebut, item yang diiklankan harus bisa langsung dipesan dan dibayar.
       Strategi Menarik Perhatian Pengunjung ke Suatu Situs
       Tidak hanya mengandalkan situs web saja
        Dalam menarik pelanggan tidak hanya mengandalkan E-Commerce saja, tetapi juga harus ditambah dengan media tradisional.
       Padukan nama perusahan dengan nama situs web dengan memadukan nama perusahaan dengan situs web akan memudahkan pengunjung untuk mendatangi situs anda.Misalnya www.microsoft.com, www.ge.com          

Pelayanan pengiriman untuk pelanggan pada internet
1.    Tangibles
    Tampilannya rapi dan tersusun baik, ada catalog, mudah    digunakan dan mudah dipahami.
2.    Reliability
Produk dikirim tepat waktu dan sesuai dengan pesanan
3.    Responsiveness
Tersedia panduan yang membantu saat terjadi error dan memberitahukan pelanggan jika pengiriman produk berlangsung sukses atau ada masalah.
4.    Assurance
Adanya layanan untuk mendampingi pelanggan dalam memasuki suatu proses dan juga adanya layanan tambahan seperti rekomendasi dari vendor.
5.    Empathy
Adanya personalized service, seperti personalized content, sambutan secara personal, dan email pribadi.

Alasan beriklan di internet
§   Iklan dapat diupdate setiap waktu dengan biaya minimal,  karena itu iklan-iklan di internet selalu bisa tampil baru.
§   Iklan dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah yang sangat besar dalam hitungan global.
§   Iklan pada ecommerce dapat secara efisien menggunakan konvergensi teks,audio,grafik dan animasi.
§   Manfaat internet sendiri sedang berkembang dengan pesatnya

Jenis-jenis media iklan di internet :
1.     Banner
Iklan banner merupakan jenis iklan yang paling lazim digunakan di internet.
Ada 2 jenis banner : Keyword banner dan Random Banner   
       Keyword banner muncul ketika dilakuakn query atas satu kata pembuka dari search engine.
       Random banner muncul secar acak
 Keuntungan menggunakan banner ialah kemampuannya dalam melakukan kustomisasi iklan ke audien yang menjadi sasarannya.
Banner Swapping
Dilakukan bila perusahaan A setuju untuk menampilkan sebuah  banner perusahaan B dengan imbalan perusahaan juga mau menampilkan iklan perusahaan A.

Banner Exchange (Tukar Banner)
   Biasanya dilakukan dalam perdagangan yang dilakukan oleh  tiga partner atau lebih

Iklan Skyscraper
Berbentuk seperti banner, jika banner memanjang secara horisontal, maka skyscraper memanjang secara vertikal.

Interstitial
Merupakan iklan yang dinamis pada internet, Interstitial berbentuk bermacam-macam iklan animasi yang muncul dilayar ketika komputer men-download situs web. Tipe interstitial ini meliputi pop up windows, splash screen.

Strategi Merancang Iklan berbasis Intenet :
§     Menarik Secara Visual
    Dalam Media masa, iklan mestinya berwarna-warni untuk
    menarik perhatian pembaca. Dalam Internet prinsip ini
    dapat direalisasikan dengan mengadopsi isi web yang
    bergerak dan interaktif yang mampu membius perhatian
    pengunjung serta menarik kunjungan secara berulang-ulang.
    Contoh Iklan Ecommerce L’Oreal (www.loreal.com) yang 
    mendapatkan dua penghargaan tahun 2009
§     Isi Situs Web Bermanfaat bagi konsumen
Isi situs mestinya memberikan informasi yang berharga, dengan menghindari file yang tidak berguna, apalagi dalam ukuran besar, yang hanya memperlambat download. Isi situs harus disesuaikan dengan  tujuan pengiklanan yaitu memberikan informasi suatu produk.
§     Menekankan merek dan Citra Perusahaan
 Iklan beserta produk dan layanannya mestinya menekankan bahwa ia berbeda dengan iklan milik para pesaing.
              
Strategi Memilih Media Periklanan pada  e-commerce :
         Pengunjung, Jangkauan, Impresi dan Pengaruh
         Pengunjung adalah perkiraan rata-rata jumlah individu berbeda yang telah mengunjungi setiap isi website, kategori, saluran atau aplikasi setiap hari pada periode tertentu.
         Jangkauan adalah presentase individu  yang diproyeksikan mengunjungi website, kategori, saluran tertentu dari jumlah total individu yang diproyeksikan menggunakan media digital  selama periode tertentu.                                    
         Impresi adalah jumlah waktu yang digunakan untuk melihat suatu iklan.
         Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui mediatertentu.
         Untuk memilih media digital, yang perlu dipertimbangkan adalah pengunjung,jangkauan, impresi dan pengaruhnya.
         Disamping itu harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan dan keandalannya. Selanjutnya pengiklan mencari media yang paling efektif-biaya diantara berbagai media yang terpilih dan baru kemudian menentukan pilihan diantara yang ada.

BAB V
Pembahasan
  Konsep, karakteristik dan model pada B2B
  Collaborative Commerce

Konsep B2B
Transaksi bisnis dijalankan melalui inernet,  extranet, intranet atau jaringan intern perusahaan, juga dikenal sebagai eB2B (electronic B2B)
Karakteristik Business to Business  :
  • Trading Partner : Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara mereka dan karena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan
  • Perukaran data dilakukan secara berulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati. Jadi service yang dipergunakan antar kedua sistem tersebut sama dan menggunakan standar yang sama pula
  • Salah satu pelaku tidak harus menunggu partner mereka lainnya untuk mengirimkan data.
  • Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing Intelligence dapat didistribusikan dikedua pelaku bisnis.

Model B2B
Model Bisnis B2B
Yaitu penjualan produk / jasa antar perusahaan atau antar badan bisnis.

Collaborative Commerce
C-Commerce didefinisikan sebagai hubungan komersil atas suatu kerangka kolaboratif untuk mengintegrasikan proses bisnis perusahaan, hubungan pelanggan dan mengatur batasan-batasan yang berhubungan dengan perusahaan.
Perdagangan collaboratif commerce ( c-commerce)  terdiri atas aktivitas antar mitra bisnis bersama-sama di dalam perencanaan, perancangan, pengembangan, managing, dan  meneliti produk dan jasa.
Kolaborasi bisnis, misalnya, bisa dibangun antara suatu perusahaan dengan perusahaan-perusahaan supplier, perusahaan-perusahaan jasa angkutan, perusahaan-perusahaan jasa periklanan, distributor dan lain-lain. Artinya jalinan kolaborasi bisa dibangun dari semua pemain usaha yang terlibat dalam satu rantai bisnis. Kolaborasi juga bisa dibangun antara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam memproduksi produk sejenis, atau melayani layanan yang sejenis.
Contohnya : kerjasama di antara perusahaan-perusahaan tas kulit, perusahaan-perusahaan sepatu, perusahaan – perusahaan buku, dan lain-lain.
Sesuai definisinya, dalam C-Commerce proses-proses bisnis dari perusahaan-perusahaan yang berbeda dapat saling berhubungan, karena terintegrasi melalui collaborative framework. Melalui framework ini pula, konsumen dapat menghubungi “collaborative business processes” melalui cara yang sederhana, tanpa harus mengetahui bagaimana “collaborative business processes” tersebut terjadi.

    
Konsep C-Commerce diimplementasi melalui 3 tahapan, yaitu :
1. WEB Enabled C-Commerce
2. WEB Integrated C-Commerce
3. WEB Service Enabled C-Commerce
Gambar V.1 Pentahapan C-Commerce

Tahap pertama ditandai oleh beberapa ciri di bawah ini :
 a. C-commerce yang bersifat WEB Enabled
b. Satu proses bisnis melalui internet yang memungkinkan partner dagang mengakses data internal tertentu.
c. WEB yang mempresentasikan data
d. Penghematan hanya pada labor cost
Gambar V.2 Tahap Pertama C-Commerce
    Pada tahap kedua buyer, seller, dan supplier disatukan melalui WEB portal yang memungkinkan mereka saling mempertukarkan barang dan jasa. Setiap perusahaan dapat melakukan konfigurasi ulang untuk melakukan “leverage” untuk memperkuat posisi menjual dan mengeliminasi biaya brokerage.

Gambar V.3 Tahap Kedua C-Commerce
Pada tahap selanjutnya C-Commerce dibangun berbasis WEBServices. WEB Service akan menjadi inti dari integration engine. Proses busines yang diintegrasikan diwujudkan sebagai webservice. C-Commerce nantinya akan merupakan kesatuan atau kombinasi dari webservices yang dapat di “plug and play” secara mudah.

Gambar V.4 Tahap Ketiga C-Commerce

Arsitektur C-Commerce
    Arsitektur sistem untuk C-Commerce tahap ketiga harus dapat mengakomodasi beberapa nature yang dimiliki oleh kolaborasi dalam dunia usaha.
    Beberapa di antaranya adalah :Proses bisnis, atau secara umum sistem bisnis dari satu perusahaan cenderung berbeda dengan perusahaan lainnya, termasuk platform sistemnya.  Proses bisnis senantiasa berubah sesuai tuntutan perubahan dalam lingkungan bisnis itu sendiri. Kolaborasi bersifat dinamis. Suatu perusahaan bisa bekerja sama dengan pihak-pihak lain silih berganti.

     Hal itu berarti bahwa sistem solusinya harus merupakan sistem dengan karakteristik sbb :
  •   Sistem harus merupakan kumpulan dari blok-blok services  yang dapat dipasang, dicopot, dan disusun ulang secara mudah.
  •   Prinsip enkapsulasi harus dipakai dalam membuat blok services. Artinya kerumitan proses tidak transparan oleh yang memanfaatkan blok services. Yang terlihat adalah apa yang dapat dilaksanakan oleh services dan bagaimana memperolehnya.
  •   Perubahan atas blok services sebagai akibat dari perubahan proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat,tanpa menyebabkan sistem secara keseluruhan break.
  •   Blok services dapat terhubung ke blok service lainnya menggunakan format pertukaran data yang standar.
  •   Sistem berbasis Web Services merupakan sistem yang cocok bagi C-Commerce, kerena memiliki karakteristik-karakteristik yang dipersyaratkan, terutama bahwa
  •   Sistem merupakan kumpulan dari webservices yang memiliki interkoneksi yang bersifat loosely coupled.  Ini berarti perubahan susunan webservices dapat dilakukan dengan mudah dan cepat

     Untuk mewujudkan C-Commerce, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
  •   Setiap perusahaan harus menetapkan proses-proses bisnis yang akan diprovide sebagai webservices dan kemudian mendefinisikan webservicesnya.
  •   Setiap perusahaan mempublikasikan atau mendaftarkan webservicesnya pada semacam “direktori webservices”.
  •   Setiap perusahaan yang ingin memanfaatkan atau melakukan koneksi dengan webservices harus mencarinya di direktori webservices dan mempelajari dokumen deskripsi webservices-nya.
                                                                                        


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...