Oliv
keluar dari kelasnya menuju toilet, dia ingin cuci tangan sebentar sebelum dia
kekantin nantinya. Sungguh hari yang melelahkan, pagi-pagi tadi malah ada quis
untung dia tergolong anak yang cerdas dan rajin jadi tidak dipusingkan dengan
itu semua.
“Eh
ada Oliv disini. Masih hidup lo”, seru Disti saat memasuki toilet.
Dia
masuk bersama Selly yang kemudian mengkunci pintu toilet tersebut. Suasana
toilet memang sepi, hanya ada mereka bertiga. Tidak ada orang lain ditempat
itu.
“Mau
apa lo?”, tanya Oliv ketus.
Disti
mencuci tangannya juga disamping Oliv mencuci tangan.
“Nggak
usah nyolot gitu deh!”, balas Disti yang kemudian memercikkan air ke wajah
Oliv.
Oliv
memejamkan kedua matanya sejenak lalu menghela nafas. Dia menata perasaannya
agar moodnya tetap terkontrol tanpa berubah marah karena ulah Disti yang
menyebalkan tersebut.
Terdengar
suara Disti yang tertawa, “Lo masih aja diem seperti ini ya, itu nggak baik loh
buat lo. Tapi gak apa-apa sih, ini baik buat gue balas semua yang pernah lo
lakuin sama gue”.