Setelah acara
pernikahan selesai, Olivia dan Adit mengantarkan Ayah dan Oxel ke bandara. Malam
ini juga Ayah dan Oxel akan pergi ke Jepang, bisnis Ayah disana sedang
maju-majunya dan Oxel juga sudah diterima sekolah disana, Olivia nggak mau ke
Jepang dan ingin tetap di Indonesia, makanya di cepet-cepet disuruh nikah biar
ada yang menjaganya, yaitu suaminya.
Ayah dan Oxel
sudah terbang menuju Jepang, Adit dan Olivia kembali lagi kerumah Adit. Didalam
mobil keduanya masih saja diam, nggak ada keakraban apalagi kehangatan pasangan
pengantin baru. Sampai akhirnya Adit yang mengawali permbicaraan, “Luka di
leher kamu itu bukan kerena perkelahian tempo hari kan?”, tanya Adit sedikit
ragu.
Olivia
tersenyum sambil terus mengarahkan pandangannya kedepan, “Apa pentingnya buat
loe tahu tentang semua ini”.
Adit sedikit
geram. Keduanya kembali nggak bersuara sampai akhirnya sampai juga di rumah,
keduanya masuk kerumah terpisah. Papah dan Mamah sudah menunggu mereka di ruang
keluarga. Oliv sampai di ruang itu duluan dari Adit yang berjalan
dibelakangnya.
“Kok pengantin
baru jalannya nggak bareng-bareng. Adit gandeng dong Oliv masuk ke kamar”, ucap
Mamah sedikit menggoda.
“Iya dong Dit,
inikan malam pertama kalian”, lanjut Papah.
Dengan ragu
Oliv mencoba berbicara, “Mah, malem ini Oliv tidur dimana?”, tanya Oliv.
Mamah tertawa,
“Tidur dimana?”, Mamah balik tanya karena lucu mendengar pertanyaan Olivia.
Adit datang dan
langsung menarik tangan Oliv, “Tidur dikamar gue!”, Adit menarik tangan Olivia
dan berjalan pergi.
Olivia meringis
kesakitan.
“Adit! Yang
mesra dong sama istri kamu”, ujar Papah menggurui.
Keduanya lalu
masuk kekamar yang sama yang telah di design untuk pasangan suami istri yang
baru menikah. Ada bunga-bungaan yang bertebaran di ranjang dan lilin aroma
terapi yang membuat harum kamar itu. Dengan cepat Adit meniup semua lilin dan
membuang bunga-bunga yang berserakan di ranjangnya. Setelah bersih Olivia
buru-buru berbaring di tempat tidur.
“Gue mau tidur
disini!” ucapnya keras.
Adit nggak mau
kalah, “Gue nggak mau tidur satu ranjang sama loe, lagi pula ini kamar gue! Loe
nggak ada hak tidur di ranjang gue. Minggir!”, bentak Adit sambil mendorong
Olivia agar bangkit dari ranjangnya.
Tapi olivia
tetap bersikeras untuk tetap disitu sampai akhirnya Adit kehilangan sabarnya
dan mendorong Olivia dari ranjangnya hingga tersungkur jatuh kelantai. Olivia mengaduh kesakitan, dari luar kamar
terdengar suara Mamah, “Pelan-pelan aja Dit!”, ucap Mamah yang mengira keduanya
sedang berhubungan layaknya suami istri.
Adit dan Olivia
mendengarnya dengan jelas dan mulai mengurangi keras suara mereka. Masih dengan
kesakitannya akibat terjatuh Oliv mendekati Adit lagi.
“Mau apa
lagi?”, bentak Adit dengan nada lebih lirih daripada tadi.
Olivia meraih
sebuah bantal, “Gue cuman mau ambil ini!”, lalu dibawanya pergi.
Lampu sudah
dimatikan, Adit sudah pulas tidur di ranjang yang empuk, terlihat Olivia yang
tidur di karpet dekat ranjang tanpa selimut yang menghangatkan tubuhnya. Dia
merasa kedinginan tapi apa boleh buat dia harus seperti itu, nggak ada selimut
lagi dan Adit nggak mau merelakan selimutnya untuk dipakai Olivia.
Jam 3 dini
hari, Olivia terbangun dari tidurnya. Dia melihat Adit yang lelap dengan tidur
nikmatnya, dia terus berjalan ke kamar mandi yang ada di kamar itu. Dia
mengambil air wudhu dan kemudian kembali lagi kekamar dengan membawa mukena.
Sajadah telah dia gelarkan menghadap kiblat lalu dipakainya mukena dan dia
menunaikan sholat sunnah tahajud. Itu semua merupakan kebiasaan dia, itu juga
sering Bundanya lakukan saat masih hidup.
Disisi lain
Adit membuka matanya dan melihat Olivia yang sedang sholat, dia cukup terkejut
dengan apa yang Olivia lakukan. Diam-diam dia terus memperhatikannya sampai
Olivia selesai sholat dan selesai berdoa. Olivia mengambil foto Mamahnya yang
selalu menemaninya tidur, dia tersenyum pada foto itu, “Seperti mimpi, sekarang
Olivia jadi istri orang”, mata Olivia berkaca-kaca. “Apa yang Olivia jalani
sekarang ini benar? Bunda, Oliv bingung. Oliv nggak punya siapa-siapa disini,
cuman Bunda yang selalu menemani Olivia, cuman Bunda yang bisa ngertiin
Olivia.”
Adit sedikit
tersentuh dengan ucapan Olivia, dia keheranan kenapa seorang Olivia yang
dikenal sombong, keras, dan egois itu mempunyai sisi lemah juga seperti yang
dia lihat sekarang ini. Olivia selesai dengan apa yang dia lakukan. Tapi dia
nggak langsung tidur, dia membuka leptopnya dan mulai mempelajari materi
kuliahnya. Adit melanjutkan tidurnya.
Adzan sudah
selesai berkumandang, Olivia sudah siap untuk sholat dan langsung memulainya
setelah suara komat menggema. Adit baru terbangun, lagi-lagi dia melihat Olivia
yang sedang sholat. Ternyata dia rajin beribadah juga, dan Adit nggak pernah
menyangka tentang itu. Adit bangun dan mengambil air wudhu, Olivia selesai
dengan sholatnya dan langsung keluar dari kamar setelah merapikan tempat tidur.
Adit keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat tempat tidurnya yang sudah
rapi.
Olivia berjalan
ke dapur dan membuat secangkir teh hangat, disana ada mbok Wati pembantu di
rumah itu yang sedang mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk sarapan nanti.
Olivia mendekati mbok Wati dan menawarkan diri untuk membantu tapi mbok Wati
menolak, tapi Oliv terus memaksa dan akhirnya mbok Wati mengijinkannya.
“Mendingan mbok
ngerjain tugas lain aja, biar ini Oliv yang handle”, ucap Oliv pasti.
Walau ragu
akhirnya mbok Wati meninggalkan Olivia di dapur dan mengerjakan tugas yang
lain. Mamah juga sudah terbangun dan pergi kedapur, dia tersenyum saat melihat
Olivia sedang menyiapkan makanan untuk sarapan. Mamah duduk di kursi pantry,
“Bangga punya menantu yang pinter masak”, ucap Mamah memuji Olivia.
Olivia sedikit
terkejut setelah melihat Mamah, lalu dia membuatkan teh hangat untuk Mamah,
“Minum teh dulu Mah, biar hangat badannya”.
Mamah meraih
secangkir teh itu dan langsung menikmatinya sambil terus memperhatikan Olivia
yang sibuk meracik masakan.
Sarapan di meja
sudah siap, Papah, Mamah, dan Olivia sudah siap di kursi masin-masing. Nggak
lama kemudian Adit datang dengan rapinya, dia mau pergi ke kampus hari ini. Dia
langsung duduk di sebelah Olivia, Mamah sudah mengambilkan makanan untuk Papah
dan juga untuknya. Adit dan Olivia mengambil makanan sendiri-sendiri, Mamah dan
Papah membiarkannya saja.
Adit mulai
memakan nasi goreng buatan Olivia istrinya, dan merasakan ada yang beda di nasi
goreng yang dia makan pagi ini, “Tumben pedesnya pas, biasanya si mbok kalau
masak itu kepedesan atau nggak ya malah nggak pedes sama sekali. Bumbunya juga beda
dari biasanya”, komentar Adit untuk nasi goreng yang dikiranya masakan mbok
Wati, dia belum tahu ini masakan istrinya.
“Kok mbok Wati?
Ini masakan Oliv yang buat tadi, enakkan!”, Mamah menjelaskan semuanya.
Adit sedikit
tersedak lalu mengambil air minum. Dia nggak berkomentar lagi, dia hanya nggak
bisa berhenti untuk menghabiskan makanan itu. Mamah dan Papah tersenyum senang.
“Kamu pakai
baju rapi gitu mau kemana?”, tanya Papah.
Setelah menelan
makanannya Adit menjawab, “Kuliah dong Pah!”, jawab Adit enteng.
“Nggak boleh!”,
timpal Mamah, “Masa baru nikah kemarin terus hari ini kuliah, liburan dulu
sana. Kemana gitu”.
Olivia ikutan
ngomong, “Nggak perlu liburan Mah, hari ini Oliv juga ada kuliah”.
Mendengar itu
Mamah menyuruh mereka berangkat bersama tapi Adit langsung menolaknya membuat
Mmah dan Papah sedikit naik darah. Olivia langsung menengahi, dia kuliah siang
jadi berangkatnya nanti siangan, kalau Adit masuk pagi jadi nggak apa-apa
berangkat duluan. Papah dan Mamah akhirnya membiarkan begitu saja Adit
berangkat duluan tanpa Olivia.
Sampai di
kampus Adit langsung menjadi bahan ledekan teman-temannya. Rama dan Indra
sedari tadi meledekinya, mereka juga bertanya-tanya tentang apa yang Adit dan
Oliv lakukan tadi malam, yang merupakn malam pertama mereka berdua. Adit nggak
menjawab apa-apa, dia nggak mau berkomentar apa-apa, dia malas membahas tentang
itu semua.
Selesai dengan
kuliahnya Adit bersama Rama dan Indra pergi ke kantin dan mereka bertemu dengan
Disti dan Selly yang lagi makan siang bersama-sama. Mereka berenam duduk
bersama. Walau sedikit canggung, Adit dan Disti tetap bersikap biasa seolah
nggak terjadi apa-apa. Bisa dibilang mereka tetap berpacaran dan mengabaikan
status Adit yang merupakan suami dari Olivia.
Disti dan Selly
pamit karena harus masuk kelas meninggalkan Adit bersama teman-temannya. Belum
sampai dikelas mereka Disti melihat jauh dibelakangnya ada Olivia yang berjalan
dengan tujuan sama yaitu kelas, Disti menyuruh Selly untuk masuk kelas duluan.
Disti bersembunyi dan saat Olivia melewatinya, dia langsung menarik Oliv
kearahnya dan mendorongnya ke pojokan ruangan dibawah tangga kampus.
“Loe emang
sudah jadi istri Adit, tapi itu nggak berlaku buat gue sama Adit. Dia masih
sayang gue dan berharap lepas dari loe! Jadi loe jangan macem-macem”, Disti
mengancam Olivia lagi dia juga menjambak rambut Oliv.
Terdengar
langkah kaki yang semakin mendekat, lagi-lagi Disti merubah cerita seperti
halnya pertengkarannya dengan Olivia tempo hari. Disti menarik tangan Olivia
untuk menarik rambutnya, dan menarik Olivia agar terkesan Disti yang terpojok,
sampai akhirnya orang tersebut lewat dan melihat semuany. Ternyata yang lewat
adalah Adit, Indra, dan Rama.
“Lepasin
Disti!”, bentak keras Adit pada Olivia dan mendorong tubuh Oliv menjauh dari
Diasti, “Kamu nggak kenapa-napa kan sayang?”, tanya Adit pada Disti.
Olivia hanya
tersenyum acuh dan mencoba pergi dari tempat itu tanpa berkata apa-apa.
“Aku baik-baik
aja kok”, ucap Disti sok manja.
Tapi Olivia nggak
bisa pergi begitu saja, Adit lalu menghentikannya , “Ada masalah apa loe sama
Disti? Sudah gue bilang jangan sekali-kali loe ngelukain Disti, tapi loe malah
ngelakuin hal kekanak-kanakan kayak gini lagi! Mau loe apa?”, bentak Adit
sambil memukul tembok yang ada dibelakang Olivia.
Lagi-lagi
Olivia terseringai, “Loe emang gila percaya semua ini gitu aja! Moga aja bentar
lagi loe sadar!”, lalu Olivia mendorong Adit dan pergi dengan santai
meninggalkan mereka. Olivia masuk kekelas sembari merapikan rambutnya.
***
Hallo Teman-teman di seluruh Indonesia!!
BalasHapusKhususnya untuk para pecinta judi online di seluruh Indonesia, AGEN DOMINO Terpercaya di Indonesia VIPQIUQIU99.COM Merupakan Situs dengan Server Terbaik serta Permainan yang Fair dan Nyata, 200% (NO ROBOT).
Proses Transaksi Deposit & Withdraw Tercepat dengan Tingkat Keamanan Terpercaya.
VipQiuQiu99.com juga Menyediakan 6 Games yang dapat Dimainkan hanya Menggunakan Satu ID :
- Play Domino99 - Play AduQ - Play BandarQ -Sakong
- Play Poker - Bandar Poker - Capsa Susun
Untuk Deposit & Withdraw hanya Rp,20.000
Member juga bisa mendapatkan Bonus yang sudah kami sediakan yaitu :
- Bonus Refferal 10%+10% Setiap Jum'at
- Bonus Turnover 0,3% Setiap Senin
Untuk Keterangan Lebih Lanjut Atau Jelasnya Silahkan Hubungi Kami Melalui :
- Live Chat
- No.Hp (+85570931456)
- Bbm (2B48B175)
- Fecebook (VIPQIUQIU99)
Buruan Bergabung Kami di VIPQIUQIU99.COM dan Daftarkan Diri Anda di Link Kami :
https://goo.gl/pAGgYe
Nikmati Berbagai Permainan Serta Promo yang telah Kami Sediakan Untuk Para Pecinta Judi Online!!!
Butuh Bandar Online terpercaya ?
BalasHapusYuk join aja menjadi member Di TogelPelangi
Menyediakan permainan ;
Togel
Live dd48red blue
serta memberikan prediksi terakurat
DISKON Pemasangan :
4D ; 66%
3D : 59%
2D : 29%
Support 4 Bank terbaik :
BCA
MANDIRI
BNI
BRI
Hot Promosi Jackpot Super Lucky
Promo New Member
Komisi Referal 1%
Daftar sekarang bos : www.togelpelangi.com/daftar
Info dan contact :
BBM D8E23B5C
LINE togelpelangi
No telp.dan W.a +85581569708
Silahkan bos
AYO TUNGGU APALAGI, Mencoba keberuntungan di "hokibandarQ". Dengan deposit minimal Rp. 25.000 bisa jadi jutaan loh.
BalasHapusAyo buruan klik jangan ragu jangan malu buat jadi kaya gak perlu ragu.
Ditunggu kedatangan nya bos ku Terima kasih Salam HokibandarQ
HokibandarQ
BandarQ
Bandar66
DominoQQ
Capsa Susun