•☺• Selamat Datang di Rumah Cerita 'Blognya mahasiswa TI yang lebih suka menulis cerita' <<<<<•☺•ECHY FACTS•☺•>>>>> Gue suka FC Barcelona •☺• Golongan darah gue A •☺• Lebih suka film genre Thriler daripada Horror •☺• Jangan lupa follow twitter Echy @cieEchy •☺• Echy itu Mandiri dalam arti sebenarnya dan juga dalam arti mandi sendiri •☺• Pengin punya Apartemen, moga kesampean #AMIN •☺• Penampilan Kampungan Wawasan Internasional •☺• Lebih suka ngelamun daripada ngelantur •☺•

Sabtu, 09 Juli 2011

Cinta Kamu (Part 2)

Di sisi lain Richi sudah kehabisan akal untuk mencari Tasya dimana lagi.
Vita menaruh sepedanya di parkiran dan mengantarkan Tasya masuk ke cafe, di pintu masuk Vita melihat ada selebaran lowongan pekerjaan di cafe itu sebagai pelayan part time.
“Tasya!”, Mamah Tasya terkejut melihat Tasya ada disitu bersama seseorang yang belum dia kenal.
Ketiganya duduk bersama dan Vita menjelaskan semuanya.
“Dasar, anak itu memang nggak bisa di andelin!”, Nadien mamah dari Tasya mengumpat pada Richi.
Kemudian Vita membahas tentang lowongan pekerjaan di cafe itu, dengan senang hati Nadien menerima Vita untuk berkerja disitu mulai malam ini juga dan Vita menyanggupinya. Dia mengirimkan sms untuk mamahnya kalau dia akan pulang malam karena dia sekarang bekerja.
Awalnya mamahnya nggak merestui Vita bekerja tapi Vita memaksa jadi restu itupun ada.
Nadien dan Tasya pulang kerumah, disisi lain Richi juga pulang kerumah. Ketiganya berpapasan didepan rumah.
“Tasya?”, Richi terkejut melihat Tasya yang ternyata bersama dengan kakaknya Nadien.
Nadien langsung menjewer telinga Richi sambil terus mengumpatnya sambil berjalan masuk kerumah. Bunda dan Ayah Richi melihatnya dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi, Nadien menyuruh Richi yang menjelaskan semuanya.
Malam ini cukup banyak pelanggan yang datang ke cafe, kerja dari Vita juga cekatan dan cepat. Banyak yang suka dengan kinerja dari Vita yang supel itu, dia juga langsung mendapatkan banyak teman disitu.
Ayah dan Bunda Richi, Richi, Nadien, dan Tasya makan malam bersama, tapi Tasya nggak mau makan karena katanya dia masih kenyang soalnya tadi sudah makan di rumah Revan. Tasya juga menceritakan gimana Revan dan kakaknya Revan itu pada kakek dan neneknya serta om nya yang tadi telat menjemputnya.
“Kakaknya teman Tasya itu...”
Kalimat Nadien dipotong oleh Tasya, “Namanya kak Vita”.
“Iya. Vita, dia sekarang kerja di cafe jadi pelayan.” Lanjut mamah Tasya.
Sudah jam 10 malam, saatnya untuk Vita dan karyawan yang lainnya untuk pulang. Sebelum pulang Vita membantu membereskan cafe dan juga menyapu lantainya dulu, setelah selesai Vita mengambil tasnya dan pulang dengan menaiki sepedanya.
Mamah Vita sudah menunggu didepan pintu rumah, dia khawatir dengan anaknya itu tapi dia langsung bersyukur karena Vita baik-baik saja.
Pagi ini Vita dan Revan berangkat bersama dengan menaiki sepeda Vita, sebelum kesekolahnya, Vita harus mengantar Revan kesekolah dulu. Di gerbang sekolah Revan dia bertemu dengan Nadien mamah dari Tasya. Revan dan Tasya masuk ke kelas mereka.
“Kamu sekolah dimana?”, tanya Nadien.
“Di SMA Pancasila”. Jawab Vita singkat.
“Kalau gitu sama dong, adikku juga sekolah disana”.
Berhubung Vita takut terlambat, dia pamit dan bergegas ke sekolahnya. Dan Vita benar-benar terlambat, sebagai hukumannya dia harus membersihkan taman sekolahan. Ternyata teman satu bangkunya Leny juga sedang dihukum membersihkan taman.
“Kamu terlambat juga?”, Vita tersenyum pada Leny.
Keduanya mulai menjalankan hukuman mereka.
Tiba-tiba ada yang datang, nggak lain adalah Bimo dan Richi, keduanya juga terlambat dan keduanya juga harus membersihkan taman sekolahan itu.
“Hey, ketemu lagi!”, sapa Bimo pada Vita.
Bimo, Vita, dan Leny mulai akrab, dulunya Leny nggak pernah berbicara dengan Bimo CS, karena Bimo CS merupakan anak-anak yang cukup disegani di sekolahan ini, mereka juga adalah anak-anak terkenal dan menjadi idola.
Richi asyik dengan hukumannya dan memilih nggak bergabung dengan Bimo, Vita dan Leny.
Bel istirahat menggema, Richi, Bimo dan kawan-kawannya berjalan menuju kantin. Leny kembali mengajak Vita ke kekantin tapi Vita lagi-lagi nggak mau karena memang dia membawa bekal. Seperti biasanya Vita duduk sendirian ditaman, dia makan sambil terus membaca buku. Dari arah kantin Bimo memperhatikan Vita, dan untuk kali ini Richi juga memperhatikan Vita.
Selesai makan bekalnya Vita langsung kekelas.
“Richiiii...”, Mona datang dan mengagetkan Richi dan kawan-kawannya.
Mona sangat menaruh hati pada Richi, Mona sangat berambisi untuk memiliki Richi sang pangeran SMA Pancasila. Dimana ada Richi pasti ada Mona, tapi beda lagi kalau Richi ada dirumah. Mona sok akrab dengan Richi dan teman-temannya, padahal sama sekali Richi, Bimo, dan yang lain nggak suka dengan adanya Mona disitu.
Sepulang sekolah ini Bimo ada rapat OSIS, Richi nggak ada jadwal latihan basket jadi dia langsung menjemput Tasya untuk pulang bersamanya. Vita langsung pergi ke cafe. Didepan gerbang Tasya sedang menunggu di temani Revan.
Richi sampai dan langsung turun dari mobilnya untuk menghampiri Tasya, “Nah gini dong, nunggu om dulu, jangan langsung pulang!”, Richi mengelus-elus rambut Tasya.
Melihat Tasya sudah ada yang menjemput Revan lalu pamit pada keduanya tapi keburu Richi menghentikan langkahnya dan mengajak Revan pulang bersama.
“Nggak usah kak. Rumah Revan deket kok”, Revan menolak secara halus.
Tapi Richi terus memaksa begitu juga dengan Tasya, akhirnya Revan mengiyakan tawaran dari Tasya dan Richi.
Sampai dirumah Revan yang sepi, Richi dan Tasya langsung berpamita pulang.
Di mobil dalam perjalanan pulang Richi terus menggoda Tasya yang terlihat suka dengan Revan, ya bisa di bilang cinta monyet gitu. Tasya terus-terusan mengelak, Richi makin menggodanya sampai akhirnya mereka berdua sampai dirumah.
Vita sedang merapikan seragamnya, sebentar lagi siftnya untuk melayani pelanggan-pelanggan yang datang untuk makan malam di cafe ini. Richi dan Tasya juga bersiap-siap menjemput Nadien di cafe, sekalian nanti mereka makan malam juga disana karena Ayah dan Bunda Richi lagi nggak ada dirumah, keduanya sedang pergi berkunjung kerumah saudara mereka.
Sesampainya di cafe sudah banyak pelanggan yang datang, tiba-tiba ada yang memanggil Richi, ternyata Lukas yang memanggil Richi. Ditempat Lukas itu juga ada Bimo dan Damar, mereka bertiga sedang makan malam bersama.
“Tasya ke ruangan mamah ya, om mau ke tempat teman-teman om yang ada di sana dulu ya. Tasya berani kan?”
Tasya mengangguk dan pergi meninggalkan Richi, Richi berjalan ke arah Bimo CS. Tasya melihat Vita yang sudah selesai mengantarkan makanan untuk pelanggan, Tasya menghampirinya dan mencoba mengejutkannya. Vita sedikit terkejut melihat Tasya ada disitu.
“Tasya, ngapain disini?”, tanya Vita sambil berlutut di depan Tasya agar tingginya sama dengan Tasya.
Tasya tersenyum, “Mau jemput mamah, kakak kerja disini ya?”, tanya Tasya lugu.
Tiba-tiba mereka di kagetkan dengan kedatangan Nadien, “Tasya, kak Vita nya jangan diganggu dong”.
Vita bangkit dan tersenyum ringan, “Nggak kok mba, Tasya nggak ngganggu. Oh ya aku mau nganterin pesanan lagi, permisi.”.
Nadien lalu mengajak Tasya untuk pulang, mereka berdua menghampiri Richi yang sedang makan bersama teman-temannya.
“Ini kak kunci mobilnya, biar nanti aku pulang bareng Bimo!”.
Richi menyerahkan kunci mobilnya pada kakaknya itu, lalu Nadien dan Tasya berjalan keluar dari cafe itu. Mereka berempat kembali asyik makan sambil mengobrol. Malam ini lumayan banyak pelanggan yang datang, membuat para pelayan dan koki cukup dibuat kualahan.
“Vita?”, Bimo terkejut karena melihat sosok Vita sedang melayani tamu yang baru datang.
Ketiga teman Bimo langsung mengalihkan pandangannya menuju Vita yang sedang melayani tamu. Bimo nggak nyangka Vita kerja disini, Richi juga baru tahu kalau ada pelayan baru di cafe kakaknya ini.
Dalam hati Richi berkata, “Ternyata namanya Vita!”.
Dia memang belum tahu tentang nama cewek itu, yang dia tahu cewek itu anak baru disekolahan, cewek itu juga yang sering dia dan teman-temannya lihat ada ditaman sekolahan, cewek itu yang kemarin dihukum bersamanya karena terlambat masuk sekolah, dan cewek itu juga yang sekarang dia lihat menjadi pelayan di cafe kakaknya ini.
“Harus sering dateng kesini nih!”, ucap Bimo semangat.
Richi juga terus  memperhatikan Vita yang sekarang berjalan ke arahnya dan teman-temannya, karena tadi Bimo memanggilnya. Dan sekarang Vita sudah ada bersama mereka berempat. Bimo menyuruh Vita untuk duduk tapi berhubung ini masih jam kerja Vita menolaknya karena nggak mau terlihat malas-malas di malam yang sibuk ini.
Vita mohon undur diri, “Aku lanjut kerja dulu ya kak!”.
Vita melanjutkan lagi aktivitasnya.
Saatnya untuk pulang karena memang semakin malam, Bimo, Richi, Lukas, dan Damar keluar dari cafe itu bersama-sama. Bimo mengantarkan Richi pulang sedangkan Lukas dan Damar pulang bersama karena rumah mereka searah.
***
Hari ini Vita nggak membawa bekal makan siang dari rumah karena dia membawa buku yang lumayan banyak dan tentunya berat. Leny mengajaknya ke kantin, tapi belum sempat Vita menjawab Bimo, Lukas, dan Damar berlari masuk kekelas mereka dan menghampiri mereka berdua, sedangkan Richi berdiri dengan cool di luar kelas.
“Ke kantin yuk?”, ajak Bimo yang langsung menggandeng Vita dan menariknya keluar dari kelas.
Begitu juga dengan Leny yang juga di tarik keluar oleh Lukas dan Damar. Dalam hati Leny nggak menyangka bakalan ada hari seperti ini. Diam-diam Leny suka banget sama Damar merupakan anggota tim basket sekolah mereka, Damar yang keren dan ganteng itu menarik Leny menuju kantin.
Masih dengan gaya yang cool Richi berjalan tenang di belakang mereka berlima, Bimo, Lukas, Damar, Vita, dan Leny. Mereka semua berjalan menuju kantin dan langsung mendapatkan tempat duduk yang muat untuk mereka berenam. Setelah mereka duduk, Bimo mulai memesankan makanan untuk mereka.
Selagi Bimo memesankan makanan untuk mereka, Damar dan Leny mulai akrab dan sangat jelas rona pink dipipi Leny karena menahan malu pada orang yang dia sukai. Vita juga asyik ngobrol dengan Lukas dan Richi sedari tadi masih diam.
“Apa kamu nggak capek, sekolah iya kerja juga iya?”, tanya Lukas pada Vita.






Bersambung ke Cinta Kamu (Part 3)
Kembali ke Cinta Kamu (Part 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...