•☺• Selamat Datang di Rumah Cerita 'Blognya mahasiswa TI yang lebih suka menulis cerita' <<<<<•☺•ECHY FACTS•☺•>>>>> Gue suka FC Barcelona •☺• Golongan darah gue A •☺• Lebih suka film genre Thriler daripada Horror •☺• Jangan lupa follow twitter Echy @cieEchy •☺• Echy itu Mandiri dalam arti sebenarnya dan juga dalam arti mandi sendiri •☺• Pengin punya Apartemen, moga kesampean #AMIN •☺• Penampilan Kampungan Wawasan Internasional •☺• Lebih suka ngelamun daripada ngelantur •☺•

Sabtu, 09 Juli 2011

Cinta Kamu (Part 3)

Nggak lama kemudian Bimo datang membawa 2 gelas minuman, satu untuk dia sendiri dan satunya lagi untuk Vita tapi keburu direbut Richi dan dia langsung meminumnya.
“Ah Richi! Itu tuh buat Vita, bukan buat kamu!”, bentak Bimo.
Richi nggak peduli dan kembali meminumnya, akhirnya Bimo memberikan gelas yang satunya untuk Vita. Suasana kembali asyik dan menyenangkan lagi sampai akhirnya nggak asyik karena kedatangan Mona dan teman-temannya yang tanpa pamit ikut bergabung bersama mereka.
Sangat terlihat Richi nggak suka dengan kedatangan dari Mona, langsung saja Richi bangkit dan pergi dari kantin meninggalkan mereka semua. Mona berusaha mengejar Richi tapi Richi langsung membentaknya, “Jangan ganggu aku!”.
“Tapi...”, ucap Mona.
Richi berlalu dari hadapan Mona.
Setelah selesai sekolah Vita langsung ke cafe lagi, Richi juga pergi menjemput Tasya di sekolahan. Seperti biasa, sekolahan sudah sepi dan di pos satpam ada dua anak yang belum juga pulang yaitu Tasya dan Revan. Lagi-lagi Revan menemani Tasya menunggu jemputannya sambil mengerjakan PR dulu. Richi mengajak Revan pulang bersama tapi Revan nggak mau, dan lagi-lagi Richi memaksanya dan lagi-lagi Revan diantarkan pulang oleh Richi.
Malam ini Richi kembali ke cafe lagi, bukan karena menjemput kakaknya dan juga bukan karena teman-temannya ada disitu juga, tapi karena dia ingin melihat Vita.
Richi sedang duduk santai sambil menikmati minumannya dan terus diam-diam memperhatikan Vita, tiba-tiba dia dikejutkan dengan kakaknya. “Ih kakak! Bikin kaget aja, ada apa sih kesini?”.
Nadien mengangkat alisnya, “Apa nggak salah? Ini cafe kakak tahu!”.
Richi tertawa, harusnya Nadien yang bertanya sedang apa dirinya disana bukan malah dia yang bertanya pada Nadien.
“Nyanyi sana! Band yang biasa ngisi nggak bisa datang, vokalisnya kecelakaan”, pinta Nadien.
Selain Richi jago banget sama yang namanya olah raga basket, dia juga punya suara yang bagus dan dia juga mahir dalam memainkan gitar, maka nggak salah kalau Nadien menyuruhnya untuk menyanyi di cafe.
Richi menggelengkan kepala, dia nggak mau, malu-maluin aja katanya. Tapi Nadien terus membujuknya dan semakin dibujuk Richi semakin nggak mau, “Ya apa boleh buat! Biat Vita aja sendirian yang nyanyi”.
Richi yang lagi minum langsung tersedak mendengat siapa yang kakaknya sebut itu, dia ingin menghentikan kakaknya tapi sudah keburu jauh kakaknya berjalan dan nggak mungkin dia berteriak-teriak memanggil kakaknya itu.
Nggak lama kemudian di panggung kecil cafe itu ada Vita yang nggak lagi memakai seragam pelayan membawa gitar dan duduk di kursi yang ada dipanggung itu. Pandangan Richi terus tertuju pada Vita. Vita mulai memetik gitarnya dan memainkan sebuah lagu dari Taylor Swift dengan judul Love Story.  Richi masih terus memperhatikannya.
Suara Vita memang bagus dan dapat membius semua para tamu, suasana menjadi sangat nyaman dan Richi juga nggak luput dari biusan pesona Vita, sampai akhirnya Vita menyelesaikan lagu tersebut. Semuanya memberikan tepuk tangan yang meriah untuk Vita. Untuk lagu kedua Vita menawarkan kepada para pengunjung untuk me-request lagu yang mereka sukai untuk Vita nyanyikan.
Seseorang tamu cowok yang masih muda ya mungkin anak kuliahan mengangkat tangan, “Request lagunya Pasha sama Andien yang judulnya Saat Bahagia!”.
Vita langsung mengiyakannya tapi dia minta seseorang untuk menemaninya bernyanyi karena memang ini lagu duet antara cewek dan cowok. Dan tak disangka-sangka Richi datang menghampiri Vita dan langsung naik kepanggung dan mengambil gitar yang ada dan duduk disamping Vita.
Semua orang bertepuk tangan termasuk Nadien yang sedari tadi menonton penampilan Vita, “Tadi di suruh nyanyi nggak mau! Tapi sekarang malah maju sendiri, dasar Richi!”.
Tanpa omong panjang Richi langsung memainkan chord lagu Saat Bahagia, dengan cepat Vita langsung mengikuti kunci-kunci yang Richi mainkan. Tiba-tiba Nadien berdiri dihadapan mereka dan mulai memotret keduanya yang sedang serius menyanyi. Terlihat Richi tersenyum dan untuk Nadien sendiri sangat jarang melihat Richi tersenyum.
***
Pagi ini nggak secerah pagi biasanya, udaranya juga terasa dingin, matahari juga masih malu-malu keluar dari peraduannya. Kegiatan di SMA Pancasila sudah dimulai dari setengah jam yang lalu. Tapi kelasnya Vita dan Leny nggak ada pelajaran karena memang guru yang seharusnya mengajar mereka sedang mengikuti pelatihan diluar kota.
Vita dan Leny memutuskan untuk pergi ke perpustakaan dari pada dikelas terus dan nggak ada kegiatan apa-apa selain ngobrol-ngobrol nggak jelas.
Sesampainya di perpustakaan ternyata ada anak-anak kelasnya Bimo CS disana, termasuk ada Mona juga disana yang terus mengikuti Richi. Richi duduk bersebelahan dengan Mona dan juga Bimo serta Lukas. Leny dan Vita berjalan di samping mereka dan Dmar langsung menarik Leny agar duduk bersamnya dan Vita pergi untuk mencari buku yang ingin dia baca.
“Richi, nanti pulang bareng ya, aku nggak bawa mobil nih!”, pinta Mona sok manja.
Richi bangkit dari tempat duduknya, “Nggak!” jawabnya singkat.
Bimo CS menahan tawa.
Richi berjalan kearah rak-rak buku dan melihat Vita sedang membaca buku sambil duduk di lantai ruangan itu dengan nyaman dan tenang, Richi menghampirinya dan duduk disampingnya. Vita kaget dengan kehadiaran Richi dan melihat Richi dengan tatapn heran. Heran kenapa Richi ada disini duduk bersamanya.
Moda datang menghampiri mereka berdua dan langsung duduk disamping Richi, “Ayolah Richi! Nanti sekalian kita makan malem bareng, oh ya ada film bagus juga di bioskop nanti kita sekalian nonton!”.
Vita merasa nggak nyaman ada disitu karena dia merasa nggak pantas ada disitu, dia mengira Moda adalah pacar dari Richi.
Vita bangkit tapi keburu dihentikan oleh Richi, “Disini aja!”.
Vita kembali duduk disamping Richi dan mencoba fokus pada apa yang dia baca tapi itu sulit karena Mona terus nyerocos. Tiba-tiba Richi memasangkan headphone yang sedari tadi ada dilehernya pada Vita, “Pake ini aja biar telinga kamu nggak sakit denger omongan dia!”. Selesai memasangkan headphone itu, Richi mengajak Vita untuk berdiri dan Mona ikut-ikutan berdiri. “Ke kantin aja yuk?”, akan Richi yang langsung menarik tangan Vita.
Mona dicuekin dan Mona nggak terima itu, kalau Richi gak menghiraukannya itu sudah biasa tapi sekarang beda karena ada Vita disana, Mona geram dan nggak terima Richi bareng dengan Vita. Bimo CS dan juga Leny juga terkejut melihat Richi menggandeng Vita keluar dari perpustakaan.
Richi benar-benar mengajaknya kekantin, “Mau makan apa?”.
Vita menggelengkan kepalanya, “Aku nggak laper. Makasih.”
“Kalau gitu mau minum apa?”
Vita menggelengkan kepalanya lagi. Padahal sih dia bingung dengan Richi yang sekarang ada bersamanya, baru kali ini dia berbicara dengan Richi, karena biasanya kalau Vita ada diantara Bimo CS, hanya Richi yang nggak akrab dengannya dan lebih senang diam.
“Aku belum sarapan, aku mau makan, dan aku mau kamu menemani aku makan disini!”, Richi melepaskan headphone Vita.
Vita bingung harus ngapain, “Aku pesen minum aja, teh botol.”
Richi langsung pergi untuk memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan Vita. Dari kejauhan Bimo, Leny, Lukas, dan Damar mulai memperhatikan mereka. Mereka juga heran kenapa Richi seperti itu, nggak biasanya Richi kayak gitu dan emang Richi nggak kayak gitu orangnya, dan hari ini Richi agak aneh menurut mereka.
Di lain sisi Mona dan teman-temannya juga melihat Richi dan Vita berduaan. Mona sangat marah dan nggak terima bersaing dengan orang miskin semacam Vita.
“Kempesin aja ban sepedanya!”, usul Natly pada Mona.
Mona tersenyum dan langsung berjalan ke parkiran dan melihat ada sepeda Vita disana. Dia nggak mau nggembesin ban sepeda Vita dia langsung saja menghujamkan gunting ke kedua ban sepeda Vita, alhasil semua ban sepedanya robek.


Bersambung ke Cinta Kamu (Part 4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...