Hari ini Geest latihan untuk rekaman single mereka, mereka latihan dengan keras untuk dapat memberikan yang terbaik di single-nya yang akan diperdengarkan di kota metropolitan ini. Edho terus melatih vokalnya agar lebih maksimal.
Saatnya untuk take vokal, Edho sudah siap didalam studio rekaman dan mulai terdengar suara musik yang mengalun lalu Edho mulai bernyanyi. Dia memaksimalkan kualitas suaranya dan nggak ada komentar dari si produser dan take vokal Edho lancar dan sukses.
Hari sudah larut malam dan Geest baru menyelesaikan rekaman single-nya, mereka balik ke rumah yang disiapkan oleh perusahaan rekaman dan semuanya bersiap-siap untuk beristirahat. Edho nggak bisa tidur sebelum mendengar suara Feby, dia merasa kangen banget sama pacarnya itu, Edho mengambil hp-nya dan menelfon Feby. Nggak lama kemudian Feby langsung mengangkat, karena memang dari tadi Feby menunggu-nunggu telfon dari Edho.
“Aku capek banget hari ini”, keluh Edho pada pacarnya yang tersayang itu.
Feby memberi semangat, “Semangat dong! Terus jangan lupa minum vitamin sam istirahat yang cukup! Kamu pasti bisa!”, ucap Feby menyemangati dengan tulus.
Edho kembali bersemangat lagi, “Tiap hari denger semangat dari kamu, pasti aku bakalahan selalu semangat! Makasih.”
Keduanya berbincang-bincang nggak mengenal waktu karena memang baru hari ini Edho bisa menelfon Feby, tiga hari belakangan ini Edho sangat sibuk sampai-sampai nggak bisa menyentuh hp-nya. Mungkin besok-besok juga Geest akan sibuk untuk persiapan pembuatan album dan juga promosi single mereka.
Mentari yang cerah menyapa, aktivitas hari ini pasti akan berat jadi hadapilah dengan semaksimal mungkin. Feby berangkat kuliah pagi bersama dengan Karina karena memang mereka juga satu kampus. Sampai di kampus Karina langsung masuk kekelasnya dan Feby mampir ke ruang dosen untuk menyerahkan tugasnya, setelah selesai dengan tugasnya Feby langsung kekelasnya tapi ternyata dosennya hari ini nggak bisa mengajar jadi jadwalnya digeser hari lain.
Feby duduk-duduk di kantin sambil menikmati minumannya, nggak lama kemudian Indri datang dan duduk didepan Feby, “Kok sendirian?”
Sambil mengaduk-aduk minumannya Feby hanya tersenyum.
Indri bertanya lagi, “Oh ya, kok sudah sebulan ini aku nggak pernah lihat anak-anak Geest ya? Mereka kemana?”, dia nggak tahu tentang info kepergian Geest ke Jakarta.
“Mereka rekaman di Jakarta”, jawab Feby singkat.
Sepertinya hari ini Feby sangat nggak bersemangat.
Hari ini Geest ada jadwal wawancara di sebuah radio terkemuka di Jakarta. Kali ini mereka sangat antusias karena mereka sangat senang bisa melebarkan sayap di kota besar ini. Terdengat single dari Geest mengudara dan pastinya banyak yang mendengarkan. Pembawa acaranya mulai mengajukan pertanyaan, dari mana asal Geest Band ini, kenapa namanya Geest, terus personilnya disuruh memperkenalkan diri satu persatu, sampai akhirnya mereka membahas tentang kehidupan percintaan mereka.
“Kita mah masih jomblo, tapi ini nih sudah ada yang punya!”, ucap Roby yang menunjuk kearah Edho.
Host radio itu mulai mengajukan banyak pertanyaan tentang pacar dari Edho. Walau sedikit malu Edho akhirnya menjawab mereka dan beberapa saat kemudian mereka disuruh nyanyi secara live sebagai penutup.
Setelah selesai dengan radio yang ini masih ada beberapa radio lagi yang harus mereka datangi karena lagu mereka sudah menduduki chart di radio tersebut. Tapi Geest di suruh ke kantor lebel rekaman dulu sebelum melanjutkan perjalanan promosinya, ada sesuatuyang penting yang ingin produser, manager, dan pihak-pihak dari lebel yang ingin dibicarakan dengan Geest.
Pertemuan itu terlihat agak tegang, mereka berada di suatu ruangan rapat dan para petinggi-petinggi perusahaan itu langsung mengatakan apa yang menjadi pokok bahasan kali ini.
“Para fans kalian nantinya sebagian besar merupakan remaja putri, jadi untuk menarik perhatian mereka kita harus melakukan sebuah trik pasar!”, ujar manajer mereka. “Semua dari kalian harus nggak punya pacar agar ketertarikan para fans pada kalian itu kuat!”.
Pernyataan itu membuat semua personil Geest terkejut, mereka memikirkan gimana tentang Edho dan Feby. Tadi mereka terlanjut membicarakan secara dalam hubungan Edho dan Feby, tapi kata para petinggi yang lain itu nggak apa-apa, mereka harus memperbaikinya di wawancara setelah ini. Edho terlihat berfikir keras, dia nggak mau menyakiti dirinya sendiri dia juga nggak mau menyakiti Feby, tapi disisi lain dia nggak mau egois karena dia juga nggak mau teman-temannya ini gagal meraih kesuksesan karenanya, jadi Edho menyanggupi itu semua.
Dalam perjalanan menuju radio selanjutnya Edho murung dan diam seribu bahasa, tadi dia sempat mengirimkan SMS pada Feby yang isinya, “Apapun yang terjadi aku harap kamu selalu percaya sama aku dan yang aku tahu aku sangat mencintai kamu”.
Setelah menerima SMS dari Edho tersebut, Feby merasa aneh tapi dia buru-buru menjawab SMS itu, “Aku selalu mendukung kamu, I love you”.
Walaupun mendapat balasan yang begitu indah tapi Edho tetap merasa nggak bergairah, dia merasa bersalah pada Feby tapi dia nggak mampu untuk mengungkapkan itu semua, teman-teman Geest yang lain mencoba menghibur tapi apa daya Edho sudah larut dalam kesedihannya.
Akhirnya mereka sampai di radio selanjutnya, mereka mulai mempromosikan single mereka itu. Host radio itu juga mengajukan pertanyaan yang serupa dengan Host radio sebelumnya, disini masalah percintaan juga dibahas tapi kali ini nggak ada yang mau mengawali untuk menjawab, tapi seketika itu juga Edho langsung menjawabnya dengan bersemangat, “Kami nggak laku-laku, alias masih jomblo!”.
Kalimat dari Edho tersebut membuat teman-temannya sedikit merasa terkejut, mereka jadi merasa bersalah pada Edho, tapi apa boleh buat ini harus mereka lakukan demi kesuksesan mereka, untuk gimana kedepannya hubungan Edho dan Feby, mereka bertiga Roby, Bian, dan Mario, akan berusaha ikut memperbaikinya setelah semua ini berakhir.
Sebulan berlalu...
Edho nggak pernah menelfon Feby lagi begitu juga Karina dan kedua orang tuanya, dia juga nggak menghubunginya, dia nggak mau melukai semua orang yang dia sayangi. Kali ini untuk pertama kalinya Geest tampil di acara musik yang bergengsi disebuah stasiun TV, Inbox SCTV.
Diam-diam Bian menghubungi Karina kalau hari ini mereka akan tampil di Inbox, dan Karina menyebar luaskan kabar itu pada kedua orang tuanya, Feby, dan semua teman-temannya. Sekarang mereka sudah siap melihat penampilan dari Geest di televisi.
Para host mempersilahkan Geest masuk dan menyuruh mereka untuk memperkenalkan diri dan sedikit menjelaskan makna tentang single mereka tersebut. Setelah itu semua saatnya untuk Geest unjuk gigi di panggung yang cukup besar ini, sebagian penonton sepertinya nggak asing lagi dengan nama Geest Band.
Musik mulai mengalun Edho pun mulai mengeluarkan suara emasnya, awalnya hanya sedikit penonton yang ikut bernyanyi tapi lama-kelamaan banyak juga penonton yang menyanyikan lagu itu, hampir semuanya sudah hafal dengan lagu itu karena memang lagu Ini Cintaku sudah menduduki chart-chart radio di Jakarta.
Dari layar kaca yang ada dirumahnya Feby melihat penampilan Geest dengan sangat bahagia, “Ini hasil kerja keras kalian! Pasti setelah ini kalian akan makin sibuk”, ucap Feby sambil terus memperhatikan pacarnya yang lagi tampil di panggung.
Teman-teman dari personil Geest juga senang melihat mereka tampil di panggung yang bergengsi itu, para fans Geest yang ada di Semarang juga menonton penampilan mereka dan sangat merasa bahagia akhirnya Geest bisa di kenal di seluruh Indonesia, mereka juga saat ini sudah membuat sebuah fans club Geest yang diberi nama Geest Star. Mereka semua mendukung Geest.
Lagu mereka selesai, tepuk tangan meriah dihadiahkan untuk mereka. Setelah turun dari panggung mereka langsung pergi ke lokasi selanjutnya, hari ini mereka harus ke radio juga untuk melakukan promosi disana. di radio tersebut lagu dari Geest mendapat peringkat satu di chart musiknya.
Setelah selesai melakukan kegiatan di radio tersebut, Geest balik ke kantor lebelnya dan ternyata disana sudah ada wartawan dari media online yang ingin mewawancarai mereka, langsung saja setelah bersiap-siap mereka langsung melakukan sesi wawancara. Sebelumnya wartawan itu memotret keempat personil Geest tersebut.
Pertanyaan yang wartawan itu ajukan hampir sama dengan pertanyaan-pertanyaan yang para host radio juga tanyakan. Tapi wartawan ini akan menunjukan sesuatu pada keempat personil Geest. Wartawan itu menunjukkan sebuah foto yang ternyata itu foto Edho dan Feby yang Edho pasanga di akun facebooknya, “Ini foto pacar kamu?”, wartawan itu langsung mengajukan pertanyaan, belum sempat Edho menjawab wartawan itu melanjutkan pembicaraannya, “Bukankah kamu pernah bilang disebuah radio kalau kalian semua ini jomblo?”.
Mario, Bian, dan Roby nggak bisa menjawab apa-apa, Edho langsung menjawabnya dengan diiring sebuah senyuman yang mengembang, “Dulu, dia memang pacarku, tapi sekarang kita nggak ada hubungan apa-apa.”
Tapi wartawan itu belum puas dengan jawaban dari Edho, “Tapi kenapa foto ini masih terpasang di akun facebook kamu?”.
Edho kembali tersenyum, “Facebook, sudah sangat lama aku nggak membukanya.”
Wartawan itu cukup puas mendapat jawaban itu karena memang sudah lama nggak ada update-an status dari Edho dalam facebook tersebut, dan akhirnya wartawan itu selesai dengan wawancaranya serta mengabarkan kalau artikel ini akan segera tanyang di media online, karena banyak orang yang mulai mengenal Geest dan meminta artikel tentang kalian.
Sampai di rumah mereka, Geest langsung merebahkan pada sofa empuk yang tersedia.
“Apa Feby tahu tentang ini semua?”, tanya Roby pada Edho yang terlihat capek.
Edho bangkit dari tempat duduknya, “Aku berharap dia mau memaafkan aku!”, ucapnya seraya pergi menuju kamar untuk beristirahat.
Selama ini Edho belum juga menelfon Feby, tapi Feby menyadari pasti sekarang ini Edho sudah sibuk jadi dia terus menyemangati dengan mengirimkan SMS untuk menyemangati pacarnya itu, sesekali Edho membalasnya tapi nggak pernah membahas semua yang terjadi di sini.
Besok Geest harus mengisi acara off air disebuah maal yang cukup besar, ada acara disana dan Geest datang sebagai bintang tamu yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya.
***5***
Bersambung ke Kalian Harus Tahu, Feby itu Pacarku! (Part 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar