•☺• Selamat Datang di Rumah Cerita 'Blognya mahasiswa TI yang lebih suka menulis cerita' <<<<<•☺•ECHY FACTS•☺•>>>>> Gue suka FC Barcelona •☺• Golongan darah gue A •☺• Lebih suka film genre Thriler daripada Horror •☺• Jangan lupa follow twitter Echy @cieEchy •☺• Echy itu Mandiri dalam arti sebenarnya dan juga dalam arti mandi sendiri •☺• Pengin punya Apartemen, moga kesampean #AMIN •☺• Penampilan Kampungan Wawasan Internasional •☺• Lebih suka ngelamun daripada ngelantur •☺•

Selasa, 12 Juli 2011

Cinta Untuk Bella (Part 6)

Bella nggak mempedulikan keduanya, dia masih serius nonton. Tanpa basa-basi Dion langsung mengutarakan niatnya untuk memutuskan Hera dengan alasan yang telah dia lihat tadi, Hera terus menyangkal kalau Jerry hanya temannya. Tapi sebelumnya banyak juga teman Hera yang bilang kalau Hera dan Jerry ada hubungan yang lebih dari sekedar teman, dan tadi Dion melihat jawaban dari semua keraguannya pada Hera. Dan mulai saat itu mereka putus. Dion kembali lagi ke lapangan dan duduk di samping Bella. Sedangkan Hera entah pergi kemana.
“Gw putus sama Hera!”, ucapan Dion yang tertuju pada Bella.
Bella memandang Dion, “Itu bukan urusan gw!”
Dion tersenyum lebar dan mengelus-elus rambut Bella tapi nggak lama Bella langsung menyingkirkan tangan Dion.
Bella super duper diam dan Dion terus nyerocot berkomentar tentang permaianan bola yang dia lihat, Bella ogah mengomentari kalimat-kalimat Dion, dia tetap konsetrasi menonton pertandingan sore itu.
Akhirnya pertandingan selesai juga. Bella buru-buru untuk pulang, Dion mengikutinya sampai ke parkiran dan keduanya terpisah pulang kerumah masing-masing. Sampai di rumahnya Bella sudah nggak menemukan kakeknya yang ternyata sudah berangkat ke Surabaya untuk mengunjungi anak dan cucu nya yang lain, dan dapat dipastikan nggak cukup sehari atau tiga hari kakek pergi, kata kakek dia akan di sana selama seminggu dan ternyata kakek nggak sendirian, Papah dan Mamah Bagas serta Bimo juga ikut ke Surabaya.
“Haduh, si bibi pake acara ikutan libur segala. Makan apaan nih?”, keluh Bella di dapur, lalu dia meminum air putih yang baru dia ambil.
Hp Bella berdering, ada sms dari Bagas yang mengajaknya untuk makan malam bersama. Bella langsung mengiyakan ajakan Bagas, dan dia bersiap-siap karena sebentar lagi Bagas akan menjemputnya.
Keduanya ada di mobil Bagas, mereka memutuskan untuk makan di pinggir jalan aja, biar nggak ribet, lagian makanannya juga enak. Mereka milih soto ayam dan teh botol sebagai pasangannya. Tiba-tiba Bella terkejut karena ada yang menepuk pundaknya, Bella mendapati sosok Dion yang tadi menepuk pundaknya. Bagas yang sudah tahu kalau Dion bakalan kesitu langsung nyuruh Dion duduk dan memesan makanannya sendiri.
Bella memasang head phonya dan menyetel i-podnya sambil menikmati makanan yang tadi di pesannya, Dion mencoba merebut head phone yang Bella pakai tapi tangannya keburu ditepis sama Bella, memang nggak ada seorangpun yang berani menyentuh i-pod Bella, dan dia selalu melarang orang yang akan meminjam atau sekedar ikut mendengarkan isi i-pod tersebut.
Untuk malem ini Bagas mengajak Dion untuk menginap di rumahnya dan Dion mau-mau saja tanpa ada rasa beban. Setelah selesai makan malam mereka langsung pulang, Dion naik mobil sendiri dan mengikuti mobil Bagas menuju rumahnya.
Pagi-pagi Bella sudah siap berangkat ke sekolahan sepak bole miliknya, dia berangkat duluan mengendarain mobilnya sendiri dan meninggalkan Dion serta Bagas yang masih tidur di kamar tamu rumah kakeknya.
Jalanan cukup ramai oleh pengendara yang mulai melakukan aktivitas masing-masing. Tiba-tiba Bella merasa ada yang aneh dengan ban mobilnya, ia pun menepi dan berhenti untuk mengecek ban mobilnya. Dan ternyata ban belakang sebelah kanan mobilnya kempes, mungkin karena bocor.
“Itu kan cewek yang kemarin sama Dion?”, ucap Hera yang melihat Bella dari kejauhan.
Hera sangat nggak terima kalau dirinya sudah putus dengan Dion, walaupun itu memang kesalahannya dia sendiri yang selingkuh dengan teman sekelasnya. Hera berniat jahat terhadap Bella yang masih memeriksa ban mobilnya. Dan Hera mempercepat laju mobilnya, dengan sengaja dia menabrak Bella. Tubuh Bella sampai terpelanting hingga depan mobilnya sendiri, sedangkan Hera buru-buru kabur.
Bella banyak mengeluarkan darah, kepalanya berdarah, hidungnya juga mengeluarkan darah, banyak lagi dari bagian-bagian tubuh Bella yang terluka. Orang-orang yang ada disekitar tempat kejadian mulai mengerubungi Bella yang sudah nggak sadarkan diri. Fajar yang kebetulan rumahnya sekitar daerah itu mengenali Bella dan berinisiatif untuk membawa Bella kerumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Bella langsung mendapatkan penanganan dari dokter. Fajar menghubungi Bagas yang ternyata belum beranjak dari tempat tidurnya. Bagas sangat terkejut dan langsung membangunkan Dion, mereka berdua bergegas ke rumah sakit.
Cukup lama Fajar, Dion, dan Bagas menunggu dokter keluar dari ruang penanganan. Lima menit kemudian dokter keluar dan menanyakan siapa keluarga dari Bella dan tentu saja Bagas langsung mendekati dokter.
“Pasien kehilangan banyak darah, kalau terus begini saya khawatir pasien akan meninggal. Darah pasien sangat sulit di cari dan dari PMI stok darah pasien yaitu AB resus  negatif kosong. Apa dari keluarganya ada yang bergolongan darah sama dengan pasien?”, ucap dokter sangat serius.
Bagas langsung memutar otaknya, dan dia baru ingat kalau Mamah dari Bella sendiri yang memiliki darah yang sama dengan Bella. Tapi dia lagi di Belanda, apa sempat dia datang kesini tepat waktu.
Tiba-tiba seorang suster keluar dari ruang penanganan dan memanggil dokter agar segera masuk karena pasien kritis. Dokter bergegas masuk, Bagas melemas, dia nggak tahu harus berbuat apa. Di telfonya Papah dan Mamahnya yang ada di Surabaya, dan mereka sangat terkejut, langsung mereka mencari tiket pesawat untuk ke Jakarta saat itu juga.
Di tempat Bella di tangani, wajah Bella yang pucat karena kehabisan darah sangat ketara, darah yang ada dikepala Bella terus bercucuran walaupun lukanya sudah di jahit. Tiba-tiba Bella muntah darah, dan para suster langsung mencoba membersihkannya. Bella benar-benar kritis, nafas dan detak jantungnya sudah sangat lemah. Dokter mengambil alat pacu jantung dan mulai menggunakannya untuk menyadarkan Bella.
Tapi. Semua usaha yang dokter lakukan nggak berpengaruh baik pada kondisi Bella. Tuhan berkehendak lain, Bella meninggal dunia.
***
Kakek pergi ke kamar Bella, kakek mendengarkan isi i-pod Bella yang ternyata bukan berisi lagu tapi berisi suara Mamah dan Papahnya.
Sewaktu Aldi masih berusia beberapa tahun, Bella selalu merekam suara Mamah dan Papahnya yang sedang bermain bersama Aldi, kalimat-kalimat Papah dan Mamah yang terucap untuk mengungkapkan sayangnya pada Aldi selalu dia rekam dan dia rasakan kalimat itu semua untuk dirinya.
Ada juga rekaman suara Bella yang sangat bersyukur karena sudah diberi kesempatan untuk lahir didunia ini, Bella sangat sayang pada kedua orang tuanya walau perlakuan yang diterima dari kedua orang tuanya itu sangatlah buruk. Bella berfikir semua itu salahnya dia yang nggak bisa ngebanggain Aldi.
Flash back ke masa Bella dan Aldi sekolah. Pada saat pembagian rapot Aldi, Mamah dan Papahnya datang untuk mengambilkan rapot anak kebanggannya, beda dengan Bella yang terpaksa menunggu sampai semua temannya dapet rapot dulu baru rapot dirinya yang dibagi karena nggak ada yang mengambilkan untuk dirinya.
Sesampainya di rumah Mamah, Papah, dan Aldi sudah bersipa-siap untuk pergi liburan sebagai hadiah untuk Aldi yang mendapatkan nilai bagus, Aldi meminta Mamah dan Papah untuk mengajak Bella juga tapi, kedua orang tuanya itu menolak keinginan Aldi. Papah melemparkan rapot milik Bella dan meninggalkan Bella sendirian dirumah hanya bersama pembantu dan satpam.
Kakek, keluarganya Bagas, Dion, Amel, Grace, teman-temannya di kampus, anak-anaknya di sekolahan sepak bola, dan semua teman-temannya sangat bersedih. Mereka semua mengelilingi pusara tempat Bella disemayamkan, haru biru mewarnai prosesi pemakaman Bella, dan nggak ada diantara mereka yang tidak menangis.
Di sisi lain Hera sedang mendekam di kantor polisi  karena dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap Bella.
Dan diantara mereka semua nggak terlihat ada Papah dan Mamah Bella datang. Mungkin mereka nggak datang.
Tapi nggak lama kemudian Mamah dan Papah Bella datang juga. Mereka langsung menangisi Bella yang sudah pergi untuk selamanya, dengan penuh penyesalan dan rasa bersalah mereka meminta maaf pada Bella.
Dari alam lain Bella tersenyum senang karena kedua orang tuanya datang juga, Bella berjalan menjauh dari tempat itu bersama dengan Aldi. Mereka bergandengan tangan menuju sebuah cahaya dan tak lama setelah itu keduanya hilang dalam cahaya putih yang berbinar tersebut.
“Papah sama Mamah sayang sama kamu, Bella!”, ucap Papah dan Mamah.
“Aku juga sayang sama kamu Bella”, ucap Dion lirih.

*********TAMAT**********
^^^^^^by : chie ech^^^^^^



Kembali ke:

11 komentar:

  1. ceritanya bagus tp sad end.. kasihan si bella.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah mau mampir ke blog ini dan membaca ceritanya.
      :D
      sekali-kali sad ending boleh dong.. hehehe

      Hapus
    2. hehehe.. urwell.. :D
      boleh boleh aja sih tp kasian si bella harus mati.. padahal ada orang yang sayang sma dy..

      Hapus
    3. :D
      hehehe
      udah takdirnya begitu.. hehehe
      jangan lupa baca juga cerita yang lainnya yaa
      :D

      Hapus
  2. udh kk.. cm ad bbrpa yg blum kbaca..
    eh gmna y cara bkin animasi gerak kayak pikachu pxamu.??
    mauu.. ><

    BalasHapus
    Balasan
    1. owh itu... cari aja animasi gitu d google.
      atau coba klik pikachu nya..

      Hapus
    2. udah.. slanjutnya kn d download.. trus.?

      Hapus
    3. Gak usah d donlot sih..
      aduuhh susah jelasinnya klo lewat sini..
      coba search d google cara pasang animasigif d blogger
      ^^

      Hapus
    4. ohh.. udh dpet kk.. thx bwt infonya.. :D

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...