Saya mengucapkan, Selamat Natal buat temen-temen yang merayakannya. ^_^
Semoga berkah Natal dapat kira rasakan, amin.
Minggu, 25 Desember 2011
Something Called Love - Part 25
Something Called
Love – Part 25
Lima tahun kemudian....
Sudah beberapa bulan yang lalu
Kevin mulai menjalani profesi barunya menjadi seorang pengacara, dan seringnya
dia mendapat client seorang artis. Artis-artis dengan permasalahan yang cukup
bermacam-macam, mulai dari kekerasan rumah tangga, cerai, pencemaran nama baik,
pengeroyokan, atau apalah itu dengan sukses Kevin dapat menyelesaikan semuanya.
Joni jugas asyik dengan
kehidupannya menjadi seorang seniman, khususnya pembuat komik. Dan
komik-komiknya yang dia buat mengenai dirinya dan kedua temannya Bian dan Kevin
sudah dibukukan dan banyak yang suka, sampai-sampai dibuat subjudul-subjudul
yang lainnya masih dengan judul yang sama yang berisi cerita tentang mereka
bertiga.
Sabtu, 24 Desember 2011
Something Called Love - Part 24
Something Called
Love – Part 24
Dari semalam sampai pagi ini
hujan masih saja turun membuat Bian malas untuk bangkit dari tempat tidurnya,
dia malas ngapa-ngapain, semuanya karena Pinkan. Karena Pinkan pergi darinya
tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semalam dia nggak bisa tidur, dia terus
mencoba menghubungi Pinkan tapi nggak bisa.
Rumah Pinkan juga sudah kosong
karena Papah pindah keapartemen yang jaraknya lebih dekat dengan kantor. Bian
putus asa, cintanya pergi jauh dan nggak tahu kapan akan kembali. Dia menyesali
dirinya yang menjadi sosok pengecut untuk menyebut perasaannya ini sebagai
cinta, cintanya pada Pinkan.
Jumat, 23 Desember 2011
Something Called Love - Part 23
Something Called
Love – Part 23
Untuk seminggu kedepan Pinkan
nggak akan mempedulikan masalah cintanya terlebih dulu, saatnya untuk fokus
pada Ujian Nasional yang akan menentukan kelulusannya.
Hari pertama ujian, Pinkan sudah
siap dengan segala kelengkapannya, dia juga mengenakan ikat rambut pemberian
Bian saat mereka pernah jalan-jalan bersama, Pinkan tersenyum ceria sambil
melihat bayangannya dicermin lalu ada yang membuka pintu kamarnya, yaitu Mamah.
Kamis, 22 Desember 2011
Something Called Love - Part 22
Something Called
Love –Part 22
Pagi hari ini angin yang
berhembus sangat segar, masuk kedalam kamar Pinkan karena balkon kamarnya yang
terbuka, sambil mengikat rambutnya yang sudah kering dia berjalan menuju balkon
lalu menghirup nafas panjang lalu menghembuskannya nikmat. Dia melihat Bian
yang sudah siap dengan motornya, sepertinya Bian akan berangkat sepagi ini tapi
nggak mungkin dia langsung berangkat ke sekolahan. Pasti ada tujuan lain
sebelum dia berangkat ke sekolahan.
Bian dan Pinkan sempat bertemu
pandang tapi keduanya lalu memalingkan muka saling mengacuhkan, Bian berlalu
dan Pinkan kembali masuk ke kamarnya lalu duduk didepan cermin. Pinkan
membubuhkan bedak di wajahnya, tipis saja karena hanya untuk sekolah ini.
Rabu, 21 Desember 2011
Something Called Love - Part 21
Something Called
Love – Part 21
Dari hari ke hari intensitas
pertemuan antara Bian dengan Pinkan mulai berkurang sedangkan intensitas
pertemuan antara Bian dengan Vina lalu Kevin dengan Pinkan makin meninggkat
membuat hubungan diantara keduanya Bian dan Pinkan agak aneh nggak seperti
biasanya, nggak seperti dulu.
Dan Ujian Nasional tinggal dua
minggu lagi, mereka semua disibukkan dengan belajar, belajar, dan belajar. Mengikuti
pelajaran wajib dan pelajaran tambahan, les-pun terkadang harus mereka jalani
demi memperjuangkan nasib mereka nantinya.
Selasa, 20 Desember 2011
Something Called Love - Part 20
Something Called
Love – Part 20
Sore ini matahari sudah bisa
bersahabat, nggak panas tapi tetap cerah membiaskan cahaya jingga khas senja
menyingsing. Pergelangan kaki kanan Pinkan yang terkilir waktu olah raga sudah
lebih baik, walau kadang-kadang masih terasa sakit, dia dibantu Kevin berjalan
menuju parkiran. Dan saat sampai diparkiran keduanya bertemu dengan Vina dan
Bian yang sepertinya juga akan pulang.
“Kaki lo masih sakit?”, tanya
Bian pada Pinkan.
Pinkan menggelengkan kepalanya
mantap, “Sudah nggak sakit kok”, jawab Pinkan sambil melepaskan gandengan
Kevin.
Kevin menuju motornya untuk
mengambil helm, dia meninggalkan Pinkan bersama dengan Bian dan juga Vina yang
sepertinya akan pulang bersama.
Senin, 19 Desember 2011
Something Called Love - Part 19
Something Called
Love – Part 19
Pagi ini memang Pinkan sempat
sarapan bareng kedua orang tuanya tapi ini bener-bener yang dinamain makan
pagi. Habis shubuh mereka sarapan, Papah dan Mamah biasa pergi ke kantor
setelah itu. Dan sekarang Pinkan lagi asyik ngemil sambil duduk diteras
rumahnya menunggu jemputan dari Kevin.
Dia melihat ke jalan didepan
rumahnya, dia teringat tadi malam. Tadi malam waktu dia dan Bian makan malam
bersama di tengah-tengah aspal sana.
Flashback on
“Lo marah ya sama gue?”, tanya
Bian.
Pinkan diam saja nggak menanggapi
dia masih konsen makan.
Minggu, 18 Desember 2011
Something Called Love - Part 18
Something Called
Love – Part 18
“Lo nungguin siapa?”, tanya Kevin
saat sudah berhadapan dengan Bian.
Bian mengangkat dagunya menunjuk
kearah Pinkan. “Gue nungguin dia”, ucap Bian singkat.
Pinkan lagi-lagi mendengus payah,
hari yang nggak menyenangkan baginya. Bian memberikan helm pink pada Pinkan
yang sudah memakai jaket faforitnya. Kedua mata mereka nggak lantas bertemu
pandang, ada perasaan acuh diantara mereka saat ini.
“Rumah kalian searah?”, tanya
Kevin yang notabene anak baru jadi belum tahu apa-apa.
Bian dan Pinkan nggak menjawab
apa-apa. Melihat salah satu diantara Bian dan Pinkan nggak ada yang menjawab
akhirnya Joni yang bersuara.
Sabtu, 17 Desember 2011
Something Called Love - Part 17
Something Called
Love – Part 17
Pembagian kelas di SMA Persada
sudah diumumkan sebelum upacara tadi. Dan setelah upacara bendera ini semua
siswa kelas XI dan XII bisa langsung masuk kekelas mereka untuk mengikuti
kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan untuk siswa-siswa kelas X akan mengikuti
kegiatan MOS selama seminggu kedepan.
Kelas XII. 1
Terlihat Bian dan Vina yang duduk
bersebelahan, dan juga warga kelas lain yang juga sudah mendapatkan tempat
duduk masing-masing. Karena termasuk orang-orang yang disegani di sekolahan,
Bian dan Vina nggak sulit untuk mendapatkan teman-teman baru.
Jumat, 16 Desember 2011
Rapot Repot
Kemutan ganu pas esih sekolah...
Jan jan kyong nelangsa...
:'(
nganti nangis kye tah!
haha
ciwek oh ciwek tpi y kyelah q... hehe
Pas SD sih langka masalah babar blas ttg njiot rapot,, sekolah nyanding ibune :)
Tapi pas awal2 SMP,, kemutan bgtzzzzznangis gara-gara ibu n bapak langka sing teka pas nama q di panggil deng bu Tutut (wali kelas 7A pas jaman q),,
Something Called Love - Part 16
Something Called
Love – Part 16
Langit mulai gelap tapi nggak
berpengaruh sama sekali didalam mall yang tetap terang benderang ini. Bian dan
Pinkan berjalan bersama-sama menuju sebuah food court yang ada didalam mall
yang megah itu, mereka lapar setelah tadi menonton film terbaru yang diputar di
bioskop.
“Mau makan apa?”, tanya Bian
singkat menoleh ke arah Pinkan.
“Hmmm”, desah ringan Pinkan, “Gue
ingin makan bakmi jawa”, jawab Pinkan sambil menunjuk kearah stan bakmi jawa.
Bian mengangguk, “Kayaknya enak.
Ayo!”, sahut Bian bersemangat.
Keduanya berjalan menuju stan
bakmi jawa lalu mereka duduk agak di pinggir. Mereka sudah memesan makanan
untuk makan malam mereka hari ini.
Kamis, 15 Desember 2011
Something Called Love - Part 15
Sometehing Called
Love – Part 15
Bunda dan Pinkan lagi makan malam
di sebuah food court, Ayah lagi ada kerjaan di luar kota jadi mereka berdua
memutuskan untuk jalan-jalan ke mall untuk belanja. Mereka berdua sudah seperti
anak dan orang tua yang menghabiskan waktu dan juga menghabiskan uang bersama.
(Hehehe-red)
“Cobain ini deh”, Bunda
menyuapkan makanannya pada Pinkan.
Tentu saja Pinkan menanggapinya
menikmati makanan yang Bunda suapkan padanya, “Ehmm, enak”, ucap Pinkan senang.
Tiba-tiba hp milik Bunda
berdering nyaring di suasana mall yang cukup ramai. Bunda mengambil hp yang ada
didalam tas tangannya lalu melihat ke layar siapa yang menelfonnya, dan Bian
lah yang menelfonnya.
Rabu, 14 Desember 2011
Something Called Love - Part 14
Something Called
Love – Part 14
Vina terlihat terburu-buru keluar
dari kamar hotelnya, sepertinya ada hal genting. Bian dan Joni baru lima menit
yang lalu masuk ke kamar mereka tapi langsung di ganggu lagi oleh ketukan pintu
dan bunyi bel dari Vina yang terlihat khawatir.
Bian yang membukakan pintu untuk
Vina.
“Pinkan nggak ada. Pinkan nggak
ada di kamar, Pinkan hilang”, ucap Vina cepat-cepat.
Setidaknya untuk kali ini Vina
peduli sama Pinkan, soalnya dia nggak melihat Pinkan ada dikamar dengan hp
Pinkan yang tergeletak begitu saja dimeja.
Selasa, 13 Desember 2011
Voting Cerita Faforit Kamu
Voting buat cerita faforit kamu semua udahan nih...
.
Nah ini dia Final Result Cerita yang paling berkesan menurut kamu...
Something Called Love - Part 13
Something Called
Love – Part 13
Vina sudah selesai mandi, masih
dengan kegiatan mengeringkan rambut panjangnya, dia berjalan menuju balkon
hotel tempatnya bersama teman-temannya menginap. Gantian Pinkan yang mandi. Udara
luar terasa segar sekali, dan saat Vina sedang menikmatinya keluarlan Bian dari
sebelah balkon kamarnya.
Tentu saja Vina langsung
mengarahkan senyuman manis untuk Bian yang juga sedang mengeringkan rambutnya
dengan sebuah handuk yang berwarna putih. Bian membalas senyuman Vina dengan
ringan-ringan saja, dan saat Bian akan kembali masuk Vina mencoba
menghalanginya.
“Tunggu!”, ucap Vina agak keras
untuk menghentikan langkan Bian.
Senin, 12 Desember 2011
Something Called Love - Part 12
Something Called
Love – Part 12
Hari pertama UAS. Ruang ujian
sudah penuh dengan para siswa yang mengikuti ujian kenaikan kelas ini. Terlihat
Bian, Vina, dan Joni yang sedang mengerjakan soal yang diberikan dari panitia
UAS, sedangkan Pinkan berada di ruangan yang berbeda karena setiap kelas dibagi
menjadi dua kelompok untuk membuat longgar di setiap ruangannya.
Pinkan juga nggak kalah serius
mengerjakan soal ujian itu, bukan hal yang sulit untuknya. Dia termasuk cewek
yang cerdas di sekolahnya yang sebelumnya, dan tentu saja di sekolahan ini
juga. Apalagi dia sudah bekerja keras buat belajar untuk menghadapi UAS
kenaikan ke kelas XII.
Minggu, 11 Desember 2011
Something Called Love - Part 11
Something Called
Love – Part 11
Disebuah ruangan di SMA Persada,
sebuah ruangan yang nggak terlalu besar, terdapat dua ranjang dengan kaki yang
cukup tinggi. Disamping sebuah ranjang terlihat Bian yang duduk termenung
menunggui seseorang yang tubuhnya terbaring ranjang yang ada di depan Bian.
Tubuh Bian menutupi wajah orang yang berbaring di ranjang.
Tiba-tiba Bian bangkit membantu
orang itu untuk duduk, orang itu sadar dari pingsannya gara-gara upacara
bendera tadi. Bian memberinya segelas teh manis hangat untuk memberinya tenaga.
“Harusnya lo nggak usah berangkat
sekolah tadi”, ucap Bian ketus.
Sabtu, 10 Desember 2011
JKT48
Nah ini kloningannya AKB48 yang lagi sering-seringnya muncul di TV sebagai model iklannya Pocari Sweat.
Dengan episode 'Prelude To A Dream' yang lagi nongol dengan lagu yang kerennya itu.
Ayo kita berkenalan dengan member-member dari girl band asli Indonesia yang terinspirasi dari girl band asal Jepang yaitu AKB48.
Ayo kita lihat wajah-wajah cantik mereka, dan jangan lupa baca profil lengkap mereka semua.
Ini dia JKT 48...
Dengan episode 'Prelude To A Dream' yang lagi nongol dengan lagu yang kerennya itu.
Ayo kita berkenalan dengan member-member dari girl band asli Indonesia yang terinspirasi dari girl band asal Jepang yaitu AKB48.
Ayo kita lihat wajah-wajah cantik mereka, dan jangan lupa baca profil lengkap mereka semua.
Ini dia JKT 48...
Something Called Love - Part 10
Something Called
Love – Part 10
Pinkan nggak bisa tidur malam
ini. Di ingatannya dia masih ingat jelas apa yang terjadi tadi siang. Dia juga
masih ingat saat dirinya dan Bian mengantarkan Joni dan Vina sampai ke halaman
rumah, masih ingat jelas kalimat Bian yang membuatnya penasaran akan maksudnya.
“Maksud Joni apa pakai
gandeng-gandeng tangan lo”, ucap Pinkan yang meniru kalimat Bian tadi sore. “Maksudnya
apa coba?”, gumam Pinkan bingung.
Terdengar dering hp yang nyaring,
ada telfon dari nomer yang nggak dikenal dan nomer itu juga bukan nomer
Indonesia, dengan pelan namun pasti Pinkan mengangkat telfon tersebut.
Jumat, 09 Desember 2011
Something Called Love - Part 9
Something Called
Love – Part 9
Pinkan terbangun dari tidurnya,
setelah mengucek-ngucek matanya dia melihat kesekeliling dan menyadari dirinya
bukan berada di kamar pink-nya. Entah dimana dia berada sekarang, tapi setelah
melihat foto yang terpajang di meja samping tempat tidurnya, dia tahu kalau
kamar ini adalah kamar Bian.
Dia mulai memutar otaknya
mengingat apa yang kemarin terjadi. Dia ingat dia digendong Bian masuk kedalam
rumah ini lalu dibawa kekamar yang sudah dipenuhi dengan cahaya, lalu Pinkan
tidur begitu saja setelah Bian meninggalkannya di kamar ini.
“Haduuuh, gue malu!”, Pinkan
menepuk jidatnya. “Bagaimana ini?”, geturu Pinkan yang malu dengan kejadian
tadi malam.
Kamis, 08 Desember 2011
Something Called Love - Part 8
Something Calles
Love – Part 8
Dan pada saat Pinkan duduk
disebelah Vina, dengan pura-pura nggak sengaja Vina menumpahkan minuman dan
mengotori kaos Pinkan itu. Semuanya terkejut, Vina pura-pura itu semua terjadi
nggak sengaja. Padahal sih itu sangat disengaja.
Pinkan cepat-cepat bangkit untuk
membersihkan dirinya, dia pamit ke kamar mandi, dia nggak perlu diantar karena
memang dia sudah tahu letak kamar mandi di rumah itu, di rumah yang serupa
dengan rumahnya. Dari lantai tangga Bunda melihat Pinkan mengenakan baju yang
kotor itu masuk ke kamar mandi.
Bunda beranjak turun menunggu
Pinkan keluar dari kamar mandi. Dan lima menit kemudian Pinkan keluar dari
kamar mandi dengan baju yang basah.
Rabu, 07 Desember 2011
Choi Daniel
Lagi nonton Baby-faced Beauty nih...
Kepikat ma Choi Daniel yang kocak abisssss....
Ini dia...
Choi Daniel
Kepikat ma Choi Daniel yang kocak abisssss....
Ini dia...
Choi Daniel
Something Called Love - Part 7
Something Called
Love – Part 7
“Rahasia ini aman ditangan gue”,
ucap manis Bian sambil tersenyum.
Aduuuh. Pinkan nggak bisa
merasakan denyut jantungnya, ini gara-gara Bian yang terus memberikannya
perhatian. Membelai lembut rambutnya, menghapus air mata yang membasahi pipi,
dan lagi-lagi mengacak-acak rambut Pinkan. Membuat Pinkan yang tadinya sedih
berubah menjadi kikuk dan salah tingkah.
“Sudah ngerjain PR apa belum?”,
tanya Bian mengalihkan pembicaraan.
Pinkan berfikir keras, mengingat
ada PR atau enggak, sudah mengerjakan atau belum, “Kan nggak ada PR”, jawab
mantap Pinkan.
Selasa, 06 Desember 2011
Nggak Penting! - Chapter 4
Haduuuuh
kali ini membahas cinta nih...
Kenapa Haduuuuh??
Karena aku lagi kasihan tuh sama temen cowok ku...
Kasihan Kasihan Kasihan
Benar-benar pengorbanan,, hujan badai bukan rintangan,, jarak sejauh apapun mampu dia tempuh demi mengejar itu cewek yang cueknya bener-bener gila!
kali ini membahas cinta nih...
Kenapa Haduuuuh??
Karena aku lagi kasihan tuh sama temen cowok ku...
Kasihan Kasihan Kasihan
Benar-benar pengorbanan,, hujan badai bukan rintangan,, jarak sejauh apapun mampu dia tempuh demi mengejar itu cewek yang cueknya bener-bener gila!
Something Called Love - Part 6
Something Called
Love – Part 6
Entah sesuatu yang baik atau
bukan tapi pagi ini Papah memaksa Pinkan agar mau diantarkan kesekolah olehnya.
Papah benar merasa bersalah atas apa yang terjadi kemarin. Mamah juga
menawarkan diri untuk mengantarkan Pinkan kesekolah tapi Papah terus ngotot.
Sebuah ide terbersit di otak
Pinkan. Kenapa mereka bertiga nggak berangkat sama-sama aja?
Dengan cepat Papah dan Mamah
menolak ide yang menurut mereka nggak mungkin untuk dilakukan itu. Berbagai
alasan mereka lontarkan dengan cepat membuat yang Pinkan dengar hanya
kebisingan keegoisan kedua orang tuanya. Karena malas mendengar keributan itu
Pinkan menutup kedua daun telinganya dengan kedua tangannya.
Senin, 05 Desember 2011
Song Joong Ki
Haduuuuh cute pisan nih cowok...
Kepikat gara-gara peran dia di Sungkyunkwan Scandal nih...
Agak lebay memang tapi asyik,, capek,, ganteng,, baik,, lucu,, pokoke tooooppp bangeeettt
Ini dia...
Kepikat gara-gara peran dia di Sungkyunkwan Scandal nih...
Agak lebay memang tapi asyik,, capek,, ganteng,, baik,, lucu,, pokoke tooooppp bangeeettt
Ini dia...
Song Joong Ki
Something Called Love - Part 5
Something Called
Love – Part 5
Sudah dari tadi Vian menunggu
Pinkan didalam kelas. Yang datang malah Bian, langsung saja kedatangan Bian
membuatnya sedikit kikuk, karena itu juga mereka nggak terlalu akrab selama
ini. Karena ada Pinkan mereka jadi lebih dekat, sering makan siang bersama di
kantin walaupun tetap harus ada Pinkan.
“Bian”, panggilnya agak ragu.
Bian menoleh lalu menaikkan
alisnya, “Ada apa?”, tanyanya ringan.
“Ehmmm”, desahnya, “Pinkan
berangkat sama lo nggak?”, tanya Vina.
“Dia belum sampai?”, tanya balik
Bian.
Lalu Vina menggelengkan kepalanya
dengan cepat, “Gue lagi nungguin dia, dari tadi gue belum lihat dia”, lanjut
Vina menjelaskan.
Minggu, 04 Desember 2011
CerMi - Chapter 1
CerMi :: Cerita Mimpi
Wkwkwkwk kayaknya nggak penting banget ya buat nyeritain apa yang aku mimpiin.
Tapi baca adja sih artikel ini, dijamin mimpinya beda daripada kamu-kamu semua. Wkwwkwkwk sok-sokan banget yang gue?
Gak apa-apa lah ya, namanya juga blog sendiri, mau sok-sokan ya wajar-wajar sadja.
Asyik nih...
Kemarin nih mimpiku asyik banget, sampai-sampai Kim Hyun Joong dateng dimimpiku. Pasti asyik kan? Dan pasti lo-lo penasaran gimana ceritanyakan??
Wkwkwkwk kayaknya nggak penting banget ya buat nyeritain apa yang aku mimpiin.
Tapi baca adja sih artikel ini, dijamin mimpinya beda daripada kamu-kamu semua. Wkwwkwkwk sok-sokan banget yang gue?
Gak apa-apa lah ya, namanya juga blog sendiri, mau sok-sokan ya wajar-wajar sadja.
Asyik nih...
Kemarin nih mimpiku asyik banget, sampai-sampai Kim Hyun Joong dateng dimimpiku. Pasti asyik kan? Dan pasti lo-lo penasaran gimana ceritanyakan??
Something Called Love - Part 4
Something Called
Love – Part 4
Pinkan yang sudah tertidur kini
terbangun lagi saat mendengar pertengkaran dari kedua orang tuanya ysng
sepertinya baru pulang dari kantor selarut ini. Pinkan tetap diatas tempat
tidurnya lalu menyelimuti seluruh tubuhnya termasuk kepala agar nggak mendengar
pertengkaran dari kedua orang tuanya itu.
Dan beberapa saat kemudian dia
sudah nggak mendengar pertengkaran itu. Dia mendengar suara deru mobil yang
kaluar dari halaman rumahnya. Lalu Pinkan membuka selimutnya dan cepat-cepat
pergi ke balkon dan melihat sia yang pergi. Ternyata Mamah dan Papahnya pergi
dengan mengendarai mobil masing-masing.
“Nggak usah pulang sekalian!”,
gerutu Pinkan marah.
Sabtu, 03 Desember 2011
Cinta Cenat Cenut 2
Kesan pertama 'ALAY!'
wkwkwkwk
sumpah awalnya ALAY bangetzzzzzzzzzzzzz!!!
Kayaknya gak segitunya kaliii,,, Anak presiden-pun kayaknya nggak segitu diistimewakannya deh!
Hduuuuuhhh
Banyak tokoh barunya...
Kayak si kakak iklan Pocari Sweet 'Aelke Mariska',,bisa kalian lihat di artikel Youth Sweat Beautiful
wkwkwkwk
sumpah awalnya ALAY bangetzzzzzzzzzzzzz!!!
Kayaknya gak segitunya kaliii,,, Anak presiden-pun kayaknya nggak segitu diistimewakannya deh!
Hduuuuuhhh
Banyak tokoh barunya...
Kayak si kakak iklan Pocari Sweet 'Aelke Mariska',,bisa kalian lihat di artikel Youth Sweat Beautiful
Syamsir Alam
Haduuuuhh,,cakep banget ya....
Mirip si Gagah adik kelasku waktu SMA,,tapi tetep cakepan Syamsir Alam dong....
Yuk kita bahas profil lengkapnya cowok cute berambut ikal itu...
Mirip si Gagah adik kelasku waktu SMA,,tapi tetep cakepan Syamsir Alam dong....
Yuk kita bahas profil lengkapnya cowok cute berambut ikal itu...
Syamsir Alam
Something Called Love - Part 3
Something Called
Love - Part 3
Pinkan malah membatu didepan
pintu, dia merasa malu tadi saat rambutnya di acak-acak Bian. Kedua pipinya
merona merah, dia masih membatu karena salah tingkah harus berbuat apa. Bian
yang menyadari itu langsung menarik tangan kanan Pinkan untuk segera masuk
dalam rumah.
“Ayo masuk. Ngapain diluar aja”,
timpal Bian sambil menarik tangan Pinkan.
Pinkan-pun mengikutinya masuk
dalam rumah.
Mereka menyiapkan makanan yang
tadi Pinkan pesan.
Bian memutar mata melihat
sekeliling rumah Pinkan, “Kok sepi? Orang tua lo kemana?”, tanya Bian pada
Pinkan yang sedang menikmati pasta yang tadi dia pesan.
Jumat, 02 Desember 2011
Something Called Love - Part 2
Something Called
Love – Part 2
Dan nggak butuh waktu lama Bian
sudah berada dihadapan Pinkan lagi dan dia membuka tasnya, mencari sesuatu. Dia
terus mengorek-orek tasnya yang berwarna hitam itu, dan akhirnya Bian
menunjukkan sesuatu yang dia cari.
Sebuah dompet yang juga berwarna
hitam dikeluarkan dari tasnya, Bian lalu membukanya dan menarik sebuah kartu
dari dompetnya lalu melihat kartu SIM itu, “Pinkan Sarra Laila?”, lalu Bian
memandang kearah Pinkan.
“Itu nama gue”, jawab Pinkan
ringan lalu dia merebut SIM yang dipegang Bian.
Kamis, 01 Desember 2011
Nggak Penting! - Chapter 3
Lagi UTS nih... huft,, melelahkan...
Tapi ya harus tetep semangat buat belajar, secara nilai UTS juga mempengaruhi nilai IP nantinya.
Dan bukannya belajar, aku malah nulis artikel yang nggak jelas ini.
Selain itu, semalem malah nonton MAMA 2011 di Indosiar, yang bikin waktu tidur berkurang.
Tapi untungnya tadi mata kuliah Kepemimpinan itu gampang (hehehe,mulai belagak) pengawasnyapun nggak terlalu killer, secara pak Eko S gitu looooh..
Oh ya, ngapain jadi curhat ya??
Tapi ya harus tetep semangat buat belajar, secara nilai UTS juga mempengaruhi nilai IP nantinya.
Dan bukannya belajar, aku malah nulis artikel yang nggak jelas ini.
Selain itu, semalem malah nonton MAMA 2011 di Indosiar, yang bikin waktu tidur berkurang.
Tapi untungnya tadi mata kuliah Kepemimpinan itu gampang (hehehe,mulai belagak) pengawasnyapun nggak terlalu killer, secara pak Eko S gitu looooh..
Oh ya, ngapain jadi curhat ya??
Something Called Love - Part 1
Something Called
Love - Part 1
Matahari siang ini bersinar
dengan penuh semangat, sangkin semangatnya membuat orang-orang males buat
keluar dan terkena terpaan sinarnya, panas gila! Asap dari kendaraan-kendaraan
yang berlalu-lalang juga menambah nikmatnya penderitaan di siang ini.
Tapi apa daya, Pinkan harus
keluar dari rumahnya. Dia harus ke sekolah lagi karena ada bukunya yang
ketinggalan. Dengan masih menggunakan seragam sekolah putih abu-abu, di balut
jaket berwarna pink dia menaiki motor maticnya menuju sekolahan lagi demi buku
itu, karena mulai besok dia sudah nggak bersekolah disitu. Dia pindah ke
sekolahan lain.
“Gila! Kenapa hari ini panas
banget?”, geturu Pink, sapaan akrab Pinkan Sarra Laila.
Langganan:
Postingan (Atom)