Sayembara Cinta Tiara Part 2
Tiara yang malas keluar di hari
minggu ini memilih untuk melanjutkan tidur saja. Dia ingin bermalas-malasan
hari ini. Dia lelah dengan tugas-tugas kuliah yang begitu banyak.
Di rumah Tika, Bayu sudah ada
disana. Rumah yang megah dengan sedikit penghuni, kedua orang tua Tika lagi ke
restoran yang merupakan bisnis mereka. Membiarkan Tika di rumah bersama dengan
Bayu yang rumahnya hanya beda cluster di kompleks perumahan elit itu.
Mereka berdua dikarpet didepan
tivi di ruang keluarga rumah Tika. Mereka sedang membuat akun disebuah jejaring
sosial khusus jomblo yang mencari jodoh. Bukan untuk mereka tapi untuk teman
mereka yaitu Tiara.
Mereka juga mengirim pesan
melalui facebook dan twitter kepada teman-teman mereka yang cowok dan jomblo
tentunya untuk ikut acara pencarian jodoh untuk Tiara tersebut, karena
sepertinya mereka sudah saling tahu perasaan mereka satu sama lain.
Bayu menyuapi buah melon untuk
Tika yang lagi serius dengan leptopnya, kemudian Bayu kembali serius dengan
laptopnya juga. Sekarang gantian Bayu yang disuapin buah melon oleh Tika. Kedunya
saling bertatap dan tersenyum senang lalu melanjutkan kegiatan mereka yang
mereka sebut ‘Sayembara Cinta Tiara’.
Mamah masuk kekamar Tiara yang
didominasi dengan warna magenta, salah satu warna primer. Remote AC yang
terpasang didinding Mamah ambil dan langsung mematikan AC. Mamah berjalan
kearah Tiara yang masih bergulat dengan selimutnya, lalu ditarik selimut yang
bercorak bunga warna magenta tentunya.
Tiara menarik selimutnya lagi, “Ahh”,
desahnya masih dengan menutup mata.
Tiara belum terbangun juga
padahal tirai dikamarnya sudah terbuka lebar dan sinar matahari terpancar
kearahnya.
“Tiara masih ngantuk Mah”, ucap
Tiara ringan sambil menutupi dirinya dengan selimut.
Mamah yang geram akhirnya menarik
selimut itu lagi membuat Tiara terguling jatuh ke lantai.
“Aduuh!”, teriak Tiara kesakitan,
lalu dia mulai bisa membuka matanya.
“Anak cewek itu harusnya bangun
pagi, mandi terus kalau hari minggu kayak gini jalan sama pacarnya. Nggak kayak
kamu yang malah tidur melulu!”, timpal Mamah sebel tapi sambil merapikan tempat
tidur Tiara yang berantakan.
Tiara bangkit masih memegang kepalanya
yang sakit karena terbentur lantai tadi, dia menggaruk-garuk kepalanya, nggak
gatal sih tapi dia menikmati itu, “Jangan bilang Mamah mau Tiara ketemu sama
anak rekan bisnis Mamah dan Papah itu lagi”, ucap Tiara yang kemudian duduk di
kursi meja belajarnya.
Mamah lagi melipat selimut milih
Tiara, “Ketemu lagi? Kamu itu belum pernah ketemu sama dia! Lihat fotonya aja
kamu belum pernah kan? Kamu selalu menolak dia tanpa kamu lihat dulu gimana dia”,
tukas Mamah kesal.
Tiara beranjak dari tempat
duduknya hendak masuk kekamar mandi, “Biar Tiara nyari sendiri Mah”, ucap Tiara
ringan kemudian masuk ke kamar mandi.
---
Tika mengajak Tiara makan siang
bersama di rumahnya sebelum berangkat kuliah siang hari ini. Tentu saja Bayu
juga wajib ikut.
Bayu sudah sampai duluan di rumah
Tika yang nggak jauh dari rumahnya. Nggak lama kemudian Tiara juga sampai
dirumah Tika. Dia langsung masuk setelah menyapa pembantu yang membukakan pintu
untuknya. Dia diajak langsung ke tempat makan. Sudah ada Bayu dan Tika
tentunya.
“Kebiasaan buruk lo nggak pernah
berubah ya! Selalu terlambat”, timpal Tika sedikit kesal.
Tapi Tiara langsung memberikan
senyuman manisnya untuk meredakan kekesalan Tika.
Mereka bertiga makan siang
bersama.
Disela-sela makan siang mereka
Bayu kembali ingin mendengar cerita cinta Tiara yang selanjutnya. Dengan senang
hati Tiara akan menceritakannya walaupun sedikit nggak nyaman karena
menceritakan kisah hidupnya.
“Pacar gue yang ketiga, namanya Dhelon
Bagus Saputra. Dhelon terbilang cakep ya ciri-cirinya hampir mirip sama mantan
cowok gue yang kedua. Tapi Dhelon ini super duper playboy dan mupeng! Gue
nyesel pacarran sama dia. Dia bukan ngeduain gue, dia bahkan mentigakan cinta
gue. Dia selingkuh sama temen gue dan temen dari temen gue yang jadi
selingkuhannya itu!”, ucapnya penuh semangat karena kesal.
“Setelah gue tahu, gue langsung
aja putusin dia! Bener-bener nyesel!”, ucapnya kesal.
“Wah.. wah.. mengerikan”, celetuk
Tika sambil melahap makanannya.
“Terus mantan lo yang selanjutnya?”
tanya Bayu bersemangat dengan masih mengunyah makanannya.
Tiara menelan makanannya terlebih
dulu baru melanjutkan ceritanya, “Mantan gue yang satu ini terbilang baik,
romantis, berkorban buat gue, cakep tentunya. Namanya Tedy Yuda Firmansyah. Dia
playboy yang insyaf karena dia sudah suka sama gue selama dua tahun tapi dia
nggak berani ngungkapinnya. Setelah dia mempunyai keberanian buat bilang gue
ngaku kalau gue juga suka sama dia selama ini”, lanjut Tiara bercerita.
“Dia mutusin semua cewek-ceweknya
demi gue. Tapi karena keegoisan gue yang berlevel tinggi, gue sama Tedy putus. Dia
benar-benar kecewa sama gue, gue benar-benar merasa bersalah. Tapi ya sudahlah
itu takdir”. Tiara melahap makanannya lagi.
Tiara sudah menceritakan semua
tentang mantan-mantan pacarnya. Bayu dan Tika bisa mengambil sedikit kesimpulan
seperti apa cowok yang kira-kira Tiara sukai, untuk syarat-syarat sayembara
yang akan mereka lakukan minggu depan.
Setelah makan siang selesai
mereka berangkat ke kampus. Tiara mengemudikan mobilnya sendirian, Tika nebeng
di mobilnya Bayu. Tika maunya berangkat sama Bayu, dia nggak mau ikut bareng
Tiara yang sering mengebut kalau mengemudikan mobil.
---
Selesai dengan kelas sore mereka,
Bayu, Tika, dan Tiara memutuskan untuk istirahat di kantin dulu sebelum
melanjutkan kuliah mereka yang tinggal satu lagi. Mereka memesan minuman yang
seperti biasanya, jus jambu biji, jus strobey dan ice coffee.
“Nyebelin banget tuh Mamah,
ngebahas tentang cowok yang mau dijodohin sama gue”, ucap Tiara kesal.
“Nggak ada salahnya tahu buat
kenal dulu sama cowok itu. Kali aja nanti lo malah yang jadi terpikat dengan
dia”, celetuk Tika santai.
Bayu setuju dengan apa yang Tika
katakan, “Kali aja cowok itu bener-bener cowok idaman loe Ra”, lanjut Bayu ikut
bicara.
Tiara hanya menghela nafasnya
dengan payah. Nggak mempedulikan kata-kata kedua temannya. Dia memilih
menikmati minumannya yang begitu menyegarkan tenggorokannya yang kering. Benar-benar
jus yang sangat enak.
“Ra, malem ini lo nginep d rumah
gue ya”, ajak Tika dengan mengedipkan matanya, dia berharap.
“Emangnya kenapa?”, tanya Tiara
ringan.
Tika memegang pundak sahabatnya
itu, “Papah sama Mamah gue ke Bandung tadi pagi. Gue nggak berani dirumah
sendirian”, ucap Tika dengan wajah memelas.
Tiara memandang kearah wajah
Tika, “Siap bos! Tapi pinjemin gue baju ya”.
Tika mengangguk setuju.
Bayu mendesah, “Kenapa nggak gue
aja yang diajak nginep di rumah lo!”, timpal Bayu yang iri pada Tiara.
Buru-buru Tika dan Tiara
menghadiahkan pukulan di kepala Bayu. Kontan mebuat Bayu kesakitan dengan ulah
kedua orang yang duduk dihadapannya itu.
Saatnya untuk kembali mengikuti
perkuliahan.
---
Pagi ini Tiara sedikit
berpenampilan berbeda. Dia memakai dress selutut yang simple bermotif
bunga-bunga kecil warna ungu dengan warna dasar putih, dipadu dengan jas fashion
warna biru muda, flat shoes-nya yang berwarna magenta dan tasnya yang berwarna
magenta juga. terlihat serasi dengan tabrak warna ungu, biru, dan magenta.
Tika memaksakan diri untuk
mendandani Tiara hari ini. Tiara yang nggak bisa menolaknya langsung duduk di
depan Tika setelah Tika menariknya secara paksa. Hari ini Tara memakai pemulas
bibir, perona pipi, dan eye shadow. Dan hasilnya bukan seperti Tiara yang
biasanya.
“Nah kalau ginikan lo jadi cantik
kayak gue”, ucap Tika bangga atas ulahnya pada Tiara.
Tiara merebut bermin yang di
pegang Tika dan melihat wajahnya yang memang terlihat lebih cantik dan segar
ketimbang biasanya. Tapi tetap saja dia lebih menyukai memakai bedak dan eye
liner saja. Nggak ribet dan nggak perlu waktu yang lama.
Tika juga sudah siap dia meraih
tasnya lalu mengajak Tiara utuk sarapan bersama.
Selesai dengan sarapan mereka,
Tika sibuk dengan handphone-nya, dia mengirimkan pesan pada Bayu agar cepat
datang kerumahnya, karena dia nggak mau terlambat ke kampus. Tapi sayang Bayu
sudah sampai di kampus dari tadi karena dia mengira Tika akan berangkat bersama
dengan Tiara.
“Jangn ngebut!”, ucap Tika sambil
memasang sabuk pengaman untuk tubuhnya.
Tiara tersenyum lebar, “Pakai
yang bener aja sabuk pengaman itu”, timpal Tiara ringan.
Membuat Tika ketakutan setengah
mati. Dia ingin naik taksi saja tapi dia terlanjut sudah masuk ke mobil Tiara.
Perlahan Tiara mengemudikan
mobilnya keluar dari halaman rumah Tika.
“Tiaraaaa!!!”, teriak Tika dari
dalam mobil dengan wajah yang ketakutan setengah mati.
Tiara melesatkan mobilnya cepat
karena nggak mau terlambat ke kampus. Dia membiarkan Tika yang memejamkan
matanya karena ketakutan. Dia tetap asyik mengemudi dengan kecepatan seperti
itu.
Dan nggak sampai setengah jam
mereka sampai di parkiran, yang kali ini nggak terlalu ramai. Dengan tubuh yang
gontai Tika keluar dari mobilnya Tiara, karena mual dia jongkok di belakang
mobil itu hendak muntah tapi muntahannya nggak ada yang keluar.
Bayu yang khawatir langsung
menepuk-nepuk punggung Tika. Tiara dengan menang tertawa kegirangan karena
membuat Tika seperti itu. Dengan santainya Tiara berjalan meninggalkan Tika
bersama Bayu. Dia bejalan sendirian ke kampus.
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar