Part5#GOSIP=
Makin di Gosok makin SIiiP#
Hari pertama perkuliahan.
Jo, Desty, Ferdinand, dan Neffira
masuk kekelas yang sama, suatu kebetulan yang menyenangkan, bisa sekelas dengan
penyanyi yang menjadi idolanya.
Jo dan Jovan baru sampai di
parkiran, nggak lama kemudian ada mobil yang parkir disebelah mobil mereka. Kedua
pengguna mobil itu keluar. Ternyata yang parkir di sebelah mobil Jo dan Jovan
adalah Ferdinand.
“Pagi Jovita, pagi bang Jovan”,
sapa Ferdinand ramah.
“Pagi”, sahut kedunya yang juga
memberi salam.
“Gue harus cepet-cepet kekelas.
Fer, nitip Jo ya”, pamit Jovan.
“Siip”, Ferdinand menyanggupi.
Jovan bergegas lari ke kelasnya.
Keduanya berjalan bersama-sama
menuju kelas. Jo bener-bener seneng banget bisa jalan berdua dengan Ferdinand,
walaupun hanya berjalan kekelas.
Karena nggak suka dengan Jo yang
berjalan lambat, akhirnya Ferdinand menarik tangan Jo agar dapat berjalan lebih cepat lagi, agar nggak terlambat sampai
kelas.
Dari sebuah sudut ada seseorang
yang mengabadikan moment tersebut, beberapa kali orang tersebut memotret
Ferdinand yang sedang menggandeng tangan Jo. Siapa orang itu? Yang jelas
sekarang orang itu mengikuti Ferdinand dan Jo yang sebentar lagi sampai di
kelas.
Mereka berdua masuk kedalam kelas
dan mencari tempat duduk dengan posisi yang nyaman.
“Loe duduk disini”, Ferdinand
menyuruh Jo duduk dengan mendorong pundak Jo.
Kembali mement itu diabadikan
oleh seseorang dari luar kelas.
Lalu Ferdinand duduk tepat
disebelah tempat duduk Jovita.
Tiba-tiba hp-nya Jo berdering,
ada telfon dari Desty.
“Loe dimana? Gue baru sampai di
parkiran nih”, ucap Desty tanpa basa-basi.
“Gue sudah dikelas bareng
Ferdinand. Loe cepetan kesini”.
“Iya gue mau kesitu, tapi gue
nggak tahu kelasnya dimana. Jelasin ke gue”, pinta Desty yang kebingungan
dimana letak kelasnya.
“Loe jalan ke lorong sebelah kanan
setelah masuk pintu utama”, Jo membimbing Desty agar sampai di kelas.
“Terus?”
“Abis itu naik ke lantai atas”.
Desty menaiki satu-persatu anak
tangga seperti apa yang diperintahkan oleh Jovita.
“Terus jalan kearah kiri, ruang
nomer tiga. Loe langsung masuk aja”, ucap Jo.
Nggak lama kemudian Desty masuk
juga kedalam kelas dan duduk di samping Jovita.
---
Saatnya untuk makan siang di
kantin.
Jo, Ferdinand, dan Desty berjalan
beriringan menuju kantin. Neffira nggak kelihatan karena memang dia langsung
pergi setelah kelas yang tadi selesai, dia ada jadwal pemotretan sampai malam
nanti. Sedangkan Ferdinand nggak ada jadwal manggung hari ini, jadi dia bebas
mau ngapain aja.
Sampai di kantin kampus yang
nggak begitu ramai. Desty pergi untuk memesan makanan untuk mereka bertiga. Saat
Jo dan Ferdinand duduk berduaan dan saling bertemu pandang, kembali ada
seseorang yang mengabadikan moment itu, Ferdinand dan Jo nggak merasakan hal
tersebut.
“Fer, gue belum punya foto loe
yang cuman sama gue”, keluh Jo sok manja.
“Ayo kita foto berduaan, biar
bisa gue pajang di twitter”, ucap ringan Ferdinand.
“Jangan. Ntar malah jadi gosip,
ntar jadi ngeganggu karir loe, ntar banyak fans loe yang cemburu”, ucap Jo yang
sudah berpikiran jauh.
“Gak kok. Cuman bercanda. Ayo
kita foto bareng”, lanjut Ferdinand sambil tersenyum yang kemudian merangkul
tubuh Jo dan tersenyum kearah kamera hp yang di pegang Jo.
Lagi-lagi, orang yang dari tadi
pagi mengikuti mereka masih saja memotret moment antara Jo dan Ferdinand. Sebenarnya
siapa orang itu?
Makanan akhirnya datang juga. Mereka
menikmatinya dengan lahap.
---
Keesokan harinya.
Jo dan Jovan sudah sampai di
kampus. Mereka berdua berjalan bersama-sama menuju kampus. Disaat mereka
berjalan, banyak orang yang memperhatikan mereka berdua. Dan mereka menjadi
bahan perbincangan yang hangat pagi ini.
Desty masih di jalan. Dia
terjebak trafic light, dia melihat kesekelilingnya untuk mencari loper koran. Tiba-tiba
ada yang membuatnya terkejut, seseorang loper koran yang mengetuk kaca mobil
Desty. Desty terperanjat, tapi kembali bersikap biasa dan membuka kaca
mobilnya.
“Tabloidnya satu”, pinta Desty. “Berapa?”.
“Sepuluh ribu aja”, jawab si
tukang loper koran itu.
Setelah membayarnya dan menerima
apa yang dia inginkan, Desty kembali menutup kaca mobilnya dan melaju menuju
kampus karena lampu lalu-lintas sudah berwarna hijau.
Dia kembali melihat tabloid yang
dia beli tadi. Dia melihat covernya, artis korea yang mau konser di Indonesia. Dan
disisi bawah tabloid itu ada berita hangat mengenai penyanyi solo ternama yaitu
Ferdinand Adinegara yang ketangkap basah sedang jalan dengan seorang cewek yang
menjadi teman sekelasnya di kampus.
“Jovita?”, ucapnya terkejut saat
melihat foto Ferdinand yang tengah menggandeng tangan Jovita.
Desty melipat kembali tabloid
itu, lalu diletakkannya di kursi disebelahnya. Kemudian dia memacu mobilnya
cepat menuju kampus. Ada berita besar pagi ini.
“Kok kayaknya dari tadi kita jadi
bahan omongan orang ya bang?”, tanya Jo yang mulai curiga dengan keadaan pagi
itu.
Jovan mengangguk, dia juga
menyadari ada yang aneh. Tiba-tiba ada yang merangkul keduanya dari belakang,
Ferdinand!
“Pagi yang panas”, ucap Ferdinand
sambil tersenyum. “Kalian nggak diganggu sama siapa-siapakan pagi ini?”, tanya
Ferdinand pada kedua kakak beradik itu yang masih dirangkulnya.
“Maksud loe?”, tanya Jovan nggak
ngerti dengan omongan Ferdinand.
“Nggak kok, nggak ada maksud
apa-apa. Oh ya, loe nggak buru-buru kekelas? Biar gue bisa bareng sama Jo
kekelas”, lanjut Ferdinand bersemangat.
Mendengar kalimat itu, Jovan
langsung ngerti dan membiarkan Jo dan Ferdinand berjalan beriringan menuju
kelas. Orang-orang yang melihat Jovita dan Ferdinand berjalan berduaan langsung
terperanjat nggak percaya. Mereka berpikiran kalau pasti Jo dan Ferdinand ada
hubungan yang lain selain teman sekelas.
Keduanya duduk bersebelahan. Neffira
yang baru sampai dikelas langsung menghampiri Ferdinand dan menunjukkan sebuah
artikel di tabloid yang beredar pagi ini.
“Baca ini”, ucapnya ketus, “Apa
loe gila? Ini semua bisa ngerusak karir loe!”, lanjut Neffira dengan nada
tinggi.
Ferdinand hanya tertawa,
sedangkan Jovita melihat apa yang tadi Neffira tunjukkan pada Ferdinand.
“Itukan foto kita?”, ucap Jo
sambil meraih tabloid itu dan membaca artikelnya.
“Jadi loe belum tahu? Ini semua
gara-gara loe!”, bentak Neffira keras.
Ferdinand menengahi, “Sudah
cukup. Gue tahu tentang ini semua. Dan gosip ini nggak apa-apa buat gue”, ucap
Ferdinand ringan.
Tiba-tiba Desty datang dengan
suasana yang berisik. Desty langsung menunjukkan tabloid yang dibelinya tadi
pada Jovita.
“Loe pacaran sama Ferdinand?”,
tanya Desty keras.
Membuat seantero kelar
mendengarnya dan memusatkan perhatian pada sumber suara. Jovita membaca artikel
lain di tabloid yang berbeda. Ferdinand hanya tersenyum, Neffira yang kesal
dengan itu semua malah nggak jadi ikut kelas dan memilih untuk pergi dari
kampus saat itu juga.
---
“Bang, gue bareng Desty ke cafe. Gue
tunggu loe disana”, ucap Jo dalam pesan singkatnya untuk Jovan.
Jo dan Desty berjalan
bersama-sama keluar dari kampus menuju parkiran.
Belum sampai di parkiran Jovita
dan Desty keburu di kepung oleh wartawan yang sudah dari tadi menunggu sosok
cewek yang bersama Ferdinand kemarin. Para wartawan langsung banyak menanyakan
apa hubungan sebenarnya antara dirinya dengan Ferdinand. Tapi Jo dan Desty
nggak menjawab apa-apa karena takut salah dan malah merugikan Ferdinand.
Mereka mencoba keluar dari
kerumunan itu, tapi susah. Tiba-tiba ada yang merangsek masuk kedalam kerumuman
lalu merangkul keduanya, mencoba membebaskan dirinya. Ternyata itu Ferdinand. Ketiganya
berlari menuju parkiran.
“Dalam hitungan ke tiga, Des, loe
langsung masuk ke mobil loe. Biar Jo sama gue”, ucap Ferdinand memberi aba-aba.
“1..2..”, baru sampai hitungan kedua Desty sudah berlari menuju mobilnya.
Kemudian Jo dan Ferdinand juga
melakukan hal yang sama.
Ketiganya sudah beraga di dalam
mobil dan cepat-cepat pergi dari tempat itu.
Mereka pergi ke cafe milik Jovan,
tanpa ada wartawan yang mengikuti.
Sampai di cafe.
Mereka kelelahan akibat kabur
dari wartawan tadi. Nggak lama kemudian minuman pesanan mereka datang juga. Langsung
saja mereka mengobati dahaga yang mereka rasakan.
“Seru!”, ucap Ferdinand
bersemangat.
“Hah? Ini bukan seru. Tapi capek!”,
tukas Desty kesal.
Ferdinand menanggapinya dengan
cengir kuda.
Jo masih dengan mengatur nafasnya
karena kelelahan, denyut jantungnya juga sangat cepat, benar-benar olahraga
jantung untuk Jovita. Dia masih memegangi dadanya yang bergedup kencang.
“Loe nggak kenapa-napa kan? Nggak
ada yang sakitkan?”, tanya Desty khawatir.
Buru-buru Jo memberikan sinyal
agar Desty bersikap biasa saja karena ada Ferdinand disitu. Jo nggak mau banyak
orang yang tahu tentang kondisi tubuhnya yang lemah. Tapi kali inidia
benar-benar nggak kenapa-napa, hanya saja degup jantungnya yang cepat.
“Gue baik-baik aja. Pesen makanan
sih, gue laper”, dengan cepat Jo menjawab dan langsung mengalihkan pembicaraan.
Ferdinand langsung memanggil
seorang pelayan.
“Hey boss Jo. Tadi ada boss Jo di
tv, apa bener boss Jo pacaran sama Ferdinand?”, tanya pelayan itu yang tempo
lalu melayani Jovan.
Panggilan Jovita kalau di cafe
ini ‘boss Jo’, unik. Kalau Jovan cukup di panggil boss.
“Boss Jo?”, tanya Ferdinand
penasaran.
“Iya. Boss Jo yang punya cafe
ini, makanya nama cafe ini Jo Jo Cafe”, jawab pelayan itu.
Setelah memesan makanan mereka
kembali duduk santai untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.
Jo mengambil hp-nya yang
berdering. Ada telfon dari nomer yang nggak dikenal dan nomer ini bukan nomer
telfon Indonesia. Lalu Jo mengangkatnya, takutnya itu telfon penting.
“Loe jadi pacarnya Ferdinand?”,
ucap seseorang cewek dari seberang sana.
Jo nggak asing dengan suara itu, “Maya?”,
dia mencoba menerka siapa yang menelfonnya.
“Iya. Gue Maya!”, ucap Maya
semangat, “Loe beneran ada hubungan sama Ferdinand?”, tanya Maya tanpa
basa-basi.
Jo berjalan menjauh, dia pergi ke
toilet.
“Nggak kok. Gue sama dia cuman
temen. Kenapa loe bisa tahu gosip ini?”.
“Tadinya gue mau mention ke
twitter loe. Tapi kok banyak gitu di notif gue, orang-orang yang mention loe. Gue
buka aja profil loe, eh orang-orang lagi pada mbahas loe sama Ferdinand”, jawab
Maya.
“Masa sih?”, tanya Jo nggak
percaya.
“Loe nggak buka twitter loe apa?”,
tanya Maya lagi.
“Enggak”, jawab Jo singkat.
“Parah loe. Eh tapi ada yang
lebih parah lagi, si Ferdinand itu ngeganti foto profilnya. Tau nggak foto apa?”,
lanjut Maya masih bersemangat.
“Nggak tahu”, jawab Jo singkat
karena memang dia nggak tahu apa-apa.
“Dia pajang foto dia sama loe!”,
ucap Maya.
Setelah cukup lama di toilet, Jo
keluar juga. Sambil membuka akun twitternya. Dan benar saja, banyak orang yang
sedang membahasnya, ada yang mengolok-oloknya, dan nggak sedikit orang yang
memberikan selamat dan doa agar hubungan Jo dan Ferdinand langgeng, walau
mereka semua belum tahu tentang kebenarannya.
Jo langsung duduk kembali, “Parah
loe Fer. Banyak yang ngolok-olok gue di twitter”, keluh Jovita pada Ferdinanad
yang sedang menikmati pastanya.
Tertawa, lagi-lagi Ferdinand
tertawa, “Loe baru ngecek twitter loe?”, Ferdinand menyeruput minumannya, “Maaf
ya. Gue cuman pengin ganti foto profil aja, eh gak taunya sampai segini parah
efeknya. nih sekarang gue langsung ganti lagi fotonya”, ucap Ferdinand ringan.
Jo menghela nafasnya panjang, “Loe
itu ya, senengnya main-main gini. Gue takut tau!”, keluh Jovita lagi.
“Loe harus tanggung jawab Fer!”,
gumam Desty ringan.
“Tenang aja, gue bakal
ngelindungin loe. Jadi loe nggak perlu takut”, ucap manis Ferdinand sambil
mengacak-acak rambut Jovita.
Yang namanya gosip selebritis
yang lagi naik daun pasti cepet booming, semoga cepet mlempem juga itu gosip. Ferdinand
nggak pikir pusing tentang itu semua, manajemennya juga nggak begitu ngurusin,
itu hak pribadi Ferdinand. Yang penting Ferdinand nggak melakukan hal yang
dilarang oleh hukum, toh gosip ini malah bikin pamor Ferdinand naik.
Setelah Ferdinand mengganti foto
profilnya, dia juga nggak lupa menyertakan tweet, “Gosip, makin di gosok makin
sip. Jo, maafin gue ya J”, ucapnya di twitter.
Langsung saja banyak yang
nge-retweet. Ada yang tanya siapa itu Jo? Apa Jo itu nama cewek yang tadi jadi
foto profil akun twitter Ferdinand? Sebenarnya siapa itu Jo?
Bener-bener sesuatu deh! Berita
terhangat minggu ini, semuanya membahas tentang kedekatan Ferdinand dengan
seorang cewek yang merupakan teman sekelasnya.
Kali ini Ferdinand memamerkan
fotonya bersama Desty dan Jo, yang dipasangnya sebagai background twitternya. Setidaknya
ini nggak hanya membuat Jo yang kena masalah, tapi juga Desty yang padahal
metupakan anti fans Ferdinand.
***
to be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar