Saya mengucapkan, Selamat Natal buat temen-temen yang merayakannya. ^_^
Semoga berkah Natal dapat kira rasakan, amin.
Minggu, 25 Desember 2011
Something Called Love - Part 25
Something Called
Love – Part 25
Lima tahun kemudian....
Sudah beberapa bulan yang lalu
Kevin mulai menjalani profesi barunya menjadi seorang pengacara, dan seringnya
dia mendapat client seorang artis. Artis-artis dengan permasalahan yang cukup
bermacam-macam, mulai dari kekerasan rumah tangga, cerai, pencemaran nama baik,
pengeroyokan, atau apalah itu dengan sukses Kevin dapat menyelesaikan semuanya.
Joni jugas asyik dengan
kehidupannya menjadi seorang seniman, khususnya pembuat komik. Dan
komik-komiknya yang dia buat mengenai dirinya dan kedua temannya Bian dan Kevin
sudah dibukukan dan banyak yang suka, sampai-sampai dibuat subjudul-subjudul
yang lainnya masih dengan judul yang sama yang berisi cerita tentang mereka
bertiga.
Sabtu, 24 Desember 2011
Something Called Love - Part 24
Something Called
Love – Part 24
Dari semalam sampai pagi ini
hujan masih saja turun membuat Bian malas untuk bangkit dari tempat tidurnya,
dia malas ngapa-ngapain, semuanya karena Pinkan. Karena Pinkan pergi darinya
tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semalam dia nggak bisa tidur, dia terus
mencoba menghubungi Pinkan tapi nggak bisa.
Rumah Pinkan juga sudah kosong
karena Papah pindah keapartemen yang jaraknya lebih dekat dengan kantor. Bian
putus asa, cintanya pergi jauh dan nggak tahu kapan akan kembali. Dia menyesali
dirinya yang menjadi sosok pengecut untuk menyebut perasaannya ini sebagai
cinta, cintanya pada Pinkan.
Jumat, 23 Desember 2011
Something Called Love - Part 23
Something Called
Love – Part 23
Untuk seminggu kedepan Pinkan
nggak akan mempedulikan masalah cintanya terlebih dulu, saatnya untuk fokus
pada Ujian Nasional yang akan menentukan kelulusannya.
Hari pertama ujian, Pinkan sudah
siap dengan segala kelengkapannya, dia juga mengenakan ikat rambut pemberian
Bian saat mereka pernah jalan-jalan bersama, Pinkan tersenyum ceria sambil
melihat bayangannya dicermin lalu ada yang membuka pintu kamarnya, yaitu Mamah.
Kamis, 22 Desember 2011
Something Called Love - Part 22
Something Called
Love –Part 22
Pagi hari ini angin yang
berhembus sangat segar, masuk kedalam kamar Pinkan karena balkon kamarnya yang
terbuka, sambil mengikat rambutnya yang sudah kering dia berjalan menuju balkon
lalu menghirup nafas panjang lalu menghembuskannya nikmat. Dia melihat Bian
yang sudah siap dengan motornya, sepertinya Bian akan berangkat sepagi ini tapi
nggak mungkin dia langsung berangkat ke sekolahan. Pasti ada tujuan lain
sebelum dia berangkat ke sekolahan.
Bian dan Pinkan sempat bertemu
pandang tapi keduanya lalu memalingkan muka saling mengacuhkan, Bian berlalu
dan Pinkan kembali masuk ke kamarnya lalu duduk didepan cermin. Pinkan
membubuhkan bedak di wajahnya, tipis saja karena hanya untuk sekolah ini.
Rabu, 21 Desember 2011
Something Called Love - Part 21
Something Called
Love – Part 21
Dari hari ke hari intensitas
pertemuan antara Bian dengan Pinkan mulai berkurang sedangkan intensitas
pertemuan antara Bian dengan Vina lalu Kevin dengan Pinkan makin meninggkat
membuat hubungan diantara keduanya Bian dan Pinkan agak aneh nggak seperti
biasanya, nggak seperti dulu.
Dan Ujian Nasional tinggal dua
minggu lagi, mereka semua disibukkan dengan belajar, belajar, dan belajar. Mengikuti
pelajaran wajib dan pelajaran tambahan, les-pun terkadang harus mereka jalani
demi memperjuangkan nasib mereka nantinya.
Selasa, 20 Desember 2011
Something Called Love - Part 20
Something Called
Love – Part 20
Sore ini matahari sudah bisa
bersahabat, nggak panas tapi tetap cerah membiaskan cahaya jingga khas senja
menyingsing. Pergelangan kaki kanan Pinkan yang terkilir waktu olah raga sudah
lebih baik, walau kadang-kadang masih terasa sakit, dia dibantu Kevin berjalan
menuju parkiran. Dan saat sampai diparkiran keduanya bertemu dengan Vina dan
Bian yang sepertinya juga akan pulang.
“Kaki lo masih sakit?”, tanya
Bian pada Pinkan.
Pinkan menggelengkan kepalanya
mantap, “Sudah nggak sakit kok”, jawab Pinkan sambil melepaskan gandengan
Kevin.
Kevin menuju motornya untuk
mengambil helm, dia meninggalkan Pinkan bersama dengan Bian dan juga Vina yang
sepertinya akan pulang bersama.
Senin, 19 Desember 2011
Something Called Love - Part 19
Something Called
Love – Part 19
Pagi ini memang Pinkan sempat
sarapan bareng kedua orang tuanya tapi ini bener-bener yang dinamain makan
pagi. Habis shubuh mereka sarapan, Papah dan Mamah biasa pergi ke kantor
setelah itu. Dan sekarang Pinkan lagi asyik ngemil sambil duduk diteras
rumahnya menunggu jemputan dari Kevin.
Dia melihat ke jalan didepan
rumahnya, dia teringat tadi malam. Tadi malam waktu dia dan Bian makan malam
bersama di tengah-tengah aspal sana.
Flashback on
“Lo marah ya sama gue?”, tanya
Bian.
Pinkan diam saja nggak menanggapi
dia masih konsen makan.
Minggu, 18 Desember 2011
Something Called Love - Part 18
Something Called
Love – Part 18
“Lo nungguin siapa?”, tanya Kevin
saat sudah berhadapan dengan Bian.
Bian mengangkat dagunya menunjuk
kearah Pinkan. “Gue nungguin dia”, ucap Bian singkat.
Pinkan lagi-lagi mendengus payah,
hari yang nggak menyenangkan baginya. Bian memberikan helm pink pada Pinkan
yang sudah memakai jaket faforitnya. Kedua mata mereka nggak lantas bertemu
pandang, ada perasaan acuh diantara mereka saat ini.
“Rumah kalian searah?”, tanya
Kevin yang notabene anak baru jadi belum tahu apa-apa.
Bian dan Pinkan nggak menjawab
apa-apa. Melihat salah satu diantara Bian dan Pinkan nggak ada yang menjawab
akhirnya Joni yang bersuara.
Sabtu, 17 Desember 2011
Something Called Love - Part 17
Something Called
Love – Part 17
Pembagian kelas di SMA Persada
sudah diumumkan sebelum upacara tadi. Dan setelah upacara bendera ini semua
siswa kelas XI dan XII bisa langsung masuk kekelas mereka untuk mengikuti
kegiatan belajar-mengajar. Sedangkan untuk siswa-siswa kelas X akan mengikuti
kegiatan MOS selama seminggu kedepan.
Kelas XII. 1
Terlihat Bian dan Vina yang duduk
bersebelahan, dan juga warga kelas lain yang juga sudah mendapatkan tempat
duduk masing-masing. Karena termasuk orang-orang yang disegani di sekolahan,
Bian dan Vina nggak sulit untuk mendapatkan teman-teman baru.
Jumat, 16 Desember 2011
Rapot Repot
Kemutan ganu pas esih sekolah...
Jan jan kyong nelangsa...
:'(
nganti nangis kye tah!
haha
ciwek oh ciwek tpi y kyelah q... hehe
Pas SD sih langka masalah babar blas ttg njiot rapot,, sekolah nyanding ibune :)
Tapi pas awal2 SMP,, kemutan bgtzzzzznangis gara-gara ibu n bapak langka sing teka pas nama q di panggil deng bu Tutut (wali kelas 7A pas jaman q),,
Something Called Love - Part 16
Something Called
Love – Part 16
Langit mulai gelap tapi nggak
berpengaruh sama sekali didalam mall yang tetap terang benderang ini. Bian dan
Pinkan berjalan bersama-sama menuju sebuah food court yang ada didalam mall
yang megah itu, mereka lapar setelah tadi menonton film terbaru yang diputar di
bioskop.
“Mau makan apa?”, tanya Bian
singkat menoleh ke arah Pinkan.
“Hmmm”, desah ringan Pinkan, “Gue
ingin makan bakmi jawa”, jawab Pinkan sambil menunjuk kearah stan bakmi jawa.
Bian mengangguk, “Kayaknya enak.
Ayo!”, sahut Bian bersemangat.
Keduanya berjalan menuju stan
bakmi jawa lalu mereka duduk agak di pinggir. Mereka sudah memesan makanan
untuk makan malam mereka hari ini.
Kamis, 15 Desember 2011
Something Called Love - Part 15
Sometehing Called
Love – Part 15
Bunda dan Pinkan lagi makan malam
di sebuah food court, Ayah lagi ada kerjaan di luar kota jadi mereka berdua
memutuskan untuk jalan-jalan ke mall untuk belanja. Mereka berdua sudah seperti
anak dan orang tua yang menghabiskan waktu dan juga menghabiskan uang bersama.
(Hehehe-red)
“Cobain ini deh”, Bunda
menyuapkan makanannya pada Pinkan.
Tentu saja Pinkan menanggapinya
menikmati makanan yang Bunda suapkan padanya, “Ehmm, enak”, ucap Pinkan senang.
Tiba-tiba hp milik Bunda
berdering nyaring di suasana mall yang cukup ramai. Bunda mengambil hp yang ada
didalam tas tangannya lalu melihat ke layar siapa yang menelfonnya, dan Bian
lah yang menelfonnya.
Rabu, 14 Desember 2011
Something Called Love - Part 14
Something Called
Love – Part 14
Vina terlihat terburu-buru keluar
dari kamar hotelnya, sepertinya ada hal genting. Bian dan Joni baru lima menit
yang lalu masuk ke kamar mereka tapi langsung di ganggu lagi oleh ketukan pintu
dan bunyi bel dari Vina yang terlihat khawatir.
Bian yang membukakan pintu untuk
Vina.
“Pinkan nggak ada. Pinkan nggak
ada di kamar, Pinkan hilang”, ucap Vina cepat-cepat.
Setidaknya untuk kali ini Vina
peduli sama Pinkan, soalnya dia nggak melihat Pinkan ada dikamar dengan hp
Pinkan yang tergeletak begitu saja dimeja.
Selasa, 13 Desember 2011
Voting Cerita Faforit Kamu
Voting buat cerita faforit kamu semua udahan nih...
.
Nah ini dia Final Result Cerita yang paling berkesan menurut kamu...
Something Called Love - Part 13
Something Called
Love – Part 13
Vina sudah selesai mandi, masih
dengan kegiatan mengeringkan rambut panjangnya, dia berjalan menuju balkon
hotel tempatnya bersama teman-temannya menginap. Gantian Pinkan yang mandi. Udara
luar terasa segar sekali, dan saat Vina sedang menikmatinya keluarlan Bian dari
sebelah balkon kamarnya.
Tentu saja Vina langsung
mengarahkan senyuman manis untuk Bian yang juga sedang mengeringkan rambutnya
dengan sebuah handuk yang berwarna putih. Bian membalas senyuman Vina dengan
ringan-ringan saja, dan saat Bian akan kembali masuk Vina mencoba
menghalanginya.
“Tunggu!”, ucap Vina agak keras
untuk menghentikan langkan Bian.
Senin, 12 Desember 2011
Something Called Love - Part 12
Something Called
Love – Part 12
Hari pertama UAS. Ruang ujian
sudah penuh dengan para siswa yang mengikuti ujian kenaikan kelas ini. Terlihat
Bian, Vina, dan Joni yang sedang mengerjakan soal yang diberikan dari panitia
UAS, sedangkan Pinkan berada di ruangan yang berbeda karena setiap kelas dibagi
menjadi dua kelompok untuk membuat longgar di setiap ruangannya.
Pinkan juga nggak kalah serius
mengerjakan soal ujian itu, bukan hal yang sulit untuknya. Dia termasuk cewek
yang cerdas di sekolahnya yang sebelumnya, dan tentu saja di sekolahan ini
juga. Apalagi dia sudah bekerja keras buat belajar untuk menghadapi UAS
kenaikan ke kelas XII.
Minggu, 11 Desember 2011
Something Called Love - Part 11
Something Called
Love – Part 11
Disebuah ruangan di SMA Persada,
sebuah ruangan yang nggak terlalu besar, terdapat dua ranjang dengan kaki yang
cukup tinggi. Disamping sebuah ranjang terlihat Bian yang duduk termenung
menunggui seseorang yang tubuhnya terbaring ranjang yang ada di depan Bian.
Tubuh Bian menutupi wajah orang yang berbaring di ranjang.
Tiba-tiba Bian bangkit membantu
orang itu untuk duduk, orang itu sadar dari pingsannya gara-gara upacara
bendera tadi. Bian memberinya segelas teh manis hangat untuk memberinya tenaga.
“Harusnya lo nggak usah berangkat
sekolah tadi”, ucap Bian ketus.
Sabtu, 10 Desember 2011
JKT48
Nah ini kloningannya AKB48 yang lagi sering-seringnya muncul di TV sebagai model iklannya Pocari Sweat.
Dengan episode 'Prelude To A Dream' yang lagi nongol dengan lagu yang kerennya itu.
Ayo kita berkenalan dengan member-member dari girl band asli Indonesia yang terinspirasi dari girl band asal Jepang yaitu AKB48.
Ayo kita lihat wajah-wajah cantik mereka, dan jangan lupa baca profil lengkap mereka semua.
Ini dia JKT 48...
Dengan episode 'Prelude To A Dream' yang lagi nongol dengan lagu yang kerennya itu.
Ayo kita berkenalan dengan member-member dari girl band asli Indonesia yang terinspirasi dari girl band asal Jepang yaitu AKB48.
Ayo kita lihat wajah-wajah cantik mereka, dan jangan lupa baca profil lengkap mereka semua.
Ini dia JKT 48...
Something Called Love - Part 10
Something Called
Love – Part 10
Pinkan nggak bisa tidur malam
ini. Di ingatannya dia masih ingat jelas apa yang terjadi tadi siang. Dia juga
masih ingat saat dirinya dan Bian mengantarkan Joni dan Vina sampai ke halaman
rumah, masih ingat jelas kalimat Bian yang membuatnya penasaran akan maksudnya.
“Maksud Joni apa pakai
gandeng-gandeng tangan lo”, ucap Pinkan yang meniru kalimat Bian tadi sore. “Maksudnya
apa coba?”, gumam Pinkan bingung.
Terdengar dering hp yang nyaring,
ada telfon dari nomer yang nggak dikenal dan nomer itu juga bukan nomer
Indonesia, dengan pelan namun pasti Pinkan mengangkat telfon tersebut.
Jumat, 09 Desember 2011
Something Called Love - Part 9
Something Called
Love – Part 9
Pinkan terbangun dari tidurnya,
setelah mengucek-ngucek matanya dia melihat kesekeliling dan menyadari dirinya
bukan berada di kamar pink-nya. Entah dimana dia berada sekarang, tapi setelah
melihat foto yang terpajang di meja samping tempat tidurnya, dia tahu kalau
kamar ini adalah kamar Bian.
Dia mulai memutar otaknya
mengingat apa yang kemarin terjadi. Dia ingat dia digendong Bian masuk kedalam
rumah ini lalu dibawa kekamar yang sudah dipenuhi dengan cahaya, lalu Pinkan
tidur begitu saja setelah Bian meninggalkannya di kamar ini.
“Haduuuh, gue malu!”, Pinkan
menepuk jidatnya. “Bagaimana ini?”, geturu Pinkan yang malu dengan kejadian
tadi malam.
Kamis, 08 Desember 2011
Something Called Love - Part 8
Something Calles
Love – Part 8
Dan pada saat Pinkan duduk
disebelah Vina, dengan pura-pura nggak sengaja Vina menumpahkan minuman dan
mengotori kaos Pinkan itu. Semuanya terkejut, Vina pura-pura itu semua terjadi
nggak sengaja. Padahal sih itu sangat disengaja.
Pinkan cepat-cepat bangkit untuk
membersihkan dirinya, dia pamit ke kamar mandi, dia nggak perlu diantar karena
memang dia sudah tahu letak kamar mandi di rumah itu, di rumah yang serupa
dengan rumahnya. Dari lantai tangga Bunda melihat Pinkan mengenakan baju yang
kotor itu masuk ke kamar mandi.
Bunda beranjak turun menunggu
Pinkan keluar dari kamar mandi. Dan lima menit kemudian Pinkan keluar dari
kamar mandi dengan baju yang basah.
Rabu, 07 Desember 2011
Choi Daniel
Lagi nonton Baby-faced Beauty nih...
Kepikat ma Choi Daniel yang kocak abisssss....
Ini dia...
Choi Daniel
Kepikat ma Choi Daniel yang kocak abisssss....
Ini dia...
Choi Daniel
Something Called Love - Part 7
Something Called
Love – Part 7
“Rahasia ini aman ditangan gue”,
ucap manis Bian sambil tersenyum.
Aduuuh. Pinkan nggak bisa
merasakan denyut jantungnya, ini gara-gara Bian yang terus memberikannya
perhatian. Membelai lembut rambutnya, menghapus air mata yang membasahi pipi,
dan lagi-lagi mengacak-acak rambut Pinkan. Membuat Pinkan yang tadinya sedih
berubah menjadi kikuk dan salah tingkah.
“Sudah ngerjain PR apa belum?”,
tanya Bian mengalihkan pembicaraan.
Pinkan berfikir keras, mengingat
ada PR atau enggak, sudah mengerjakan atau belum, “Kan nggak ada PR”, jawab
mantap Pinkan.
Selasa, 06 Desember 2011
Nggak Penting! - Chapter 4
Haduuuuh
kali ini membahas cinta nih...
Kenapa Haduuuuh??
Karena aku lagi kasihan tuh sama temen cowok ku...
Kasihan Kasihan Kasihan
Benar-benar pengorbanan,, hujan badai bukan rintangan,, jarak sejauh apapun mampu dia tempuh demi mengejar itu cewek yang cueknya bener-bener gila!
kali ini membahas cinta nih...
Kenapa Haduuuuh??
Karena aku lagi kasihan tuh sama temen cowok ku...
Kasihan Kasihan Kasihan
Benar-benar pengorbanan,, hujan badai bukan rintangan,, jarak sejauh apapun mampu dia tempuh demi mengejar itu cewek yang cueknya bener-bener gila!
Something Called Love - Part 6
Something Called
Love – Part 6
Entah sesuatu yang baik atau
bukan tapi pagi ini Papah memaksa Pinkan agar mau diantarkan kesekolah olehnya.
Papah benar merasa bersalah atas apa yang terjadi kemarin. Mamah juga
menawarkan diri untuk mengantarkan Pinkan kesekolah tapi Papah terus ngotot.
Sebuah ide terbersit di otak
Pinkan. Kenapa mereka bertiga nggak berangkat sama-sama aja?
Dengan cepat Papah dan Mamah
menolak ide yang menurut mereka nggak mungkin untuk dilakukan itu. Berbagai
alasan mereka lontarkan dengan cepat membuat yang Pinkan dengar hanya
kebisingan keegoisan kedua orang tuanya. Karena malas mendengar keributan itu
Pinkan menutup kedua daun telinganya dengan kedua tangannya.
Senin, 05 Desember 2011
Song Joong Ki
Haduuuuh cute pisan nih cowok...
Kepikat gara-gara peran dia di Sungkyunkwan Scandal nih...
Agak lebay memang tapi asyik,, capek,, ganteng,, baik,, lucu,, pokoke tooooppp bangeeettt
Ini dia...
Kepikat gara-gara peran dia di Sungkyunkwan Scandal nih...
Agak lebay memang tapi asyik,, capek,, ganteng,, baik,, lucu,, pokoke tooooppp bangeeettt
Ini dia...
Song Joong Ki
Something Called Love - Part 5
Something Called
Love – Part 5
Sudah dari tadi Vian menunggu
Pinkan didalam kelas. Yang datang malah Bian, langsung saja kedatangan Bian
membuatnya sedikit kikuk, karena itu juga mereka nggak terlalu akrab selama
ini. Karena ada Pinkan mereka jadi lebih dekat, sering makan siang bersama di
kantin walaupun tetap harus ada Pinkan.
“Bian”, panggilnya agak ragu.
Bian menoleh lalu menaikkan
alisnya, “Ada apa?”, tanyanya ringan.
“Ehmmm”, desahnya, “Pinkan
berangkat sama lo nggak?”, tanya Vina.
“Dia belum sampai?”, tanya balik
Bian.
Lalu Vina menggelengkan kepalanya
dengan cepat, “Gue lagi nungguin dia, dari tadi gue belum lihat dia”, lanjut
Vina menjelaskan.
Minggu, 04 Desember 2011
CerMi - Chapter 1
CerMi :: Cerita Mimpi
Wkwkwkwk kayaknya nggak penting banget ya buat nyeritain apa yang aku mimpiin.
Tapi baca adja sih artikel ini, dijamin mimpinya beda daripada kamu-kamu semua. Wkwwkwkwk sok-sokan banget yang gue?
Gak apa-apa lah ya, namanya juga blog sendiri, mau sok-sokan ya wajar-wajar sadja.
Asyik nih...
Kemarin nih mimpiku asyik banget, sampai-sampai Kim Hyun Joong dateng dimimpiku. Pasti asyik kan? Dan pasti lo-lo penasaran gimana ceritanyakan??
Wkwkwkwk kayaknya nggak penting banget ya buat nyeritain apa yang aku mimpiin.
Tapi baca adja sih artikel ini, dijamin mimpinya beda daripada kamu-kamu semua. Wkwwkwkwk sok-sokan banget yang gue?
Gak apa-apa lah ya, namanya juga blog sendiri, mau sok-sokan ya wajar-wajar sadja.
Asyik nih...
Kemarin nih mimpiku asyik banget, sampai-sampai Kim Hyun Joong dateng dimimpiku. Pasti asyik kan? Dan pasti lo-lo penasaran gimana ceritanyakan??
Something Called Love - Part 4
Something Called
Love – Part 4
Pinkan yang sudah tertidur kini
terbangun lagi saat mendengar pertengkaran dari kedua orang tuanya ysng
sepertinya baru pulang dari kantor selarut ini. Pinkan tetap diatas tempat
tidurnya lalu menyelimuti seluruh tubuhnya termasuk kepala agar nggak mendengar
pertengkaran dari kedua orang tuanya itu.
Dan beberapa saat kemudian dia
sudah nggak mendengar pertengkaran itu. Dia mendengar suara deru mobil yang
kaluar dari halaman rumahnya. Lalu Pinkan membuka selimutnya dan cepat-cepat
pergi ke balkon dan melihat sia yang pergi. Ternyata Mamah dan Papahnya pergi
dengan mengendarai mobil masing-masing.
“Nggak usah pulang sekalian!”,
gerutu Pinkan marah.
Sabtu, 03 Desember 2011
Cinta Cenat Cenut 2
Kesan pertama 'ALAY!'
wkwkwkwk
sumpah awalnya ALAY bangetzzzzzzzzzzzzz!!!
Kayaknya gak segitunya kaliii,,, Anak presiden-pun kayaknya nggak segitu diistimewakannya deh!
Hduuuuuhhh
Banyak tokoh barunya...
Kayak si kakak iklan Pocari Sweet 'Aelke Mariska',,bisa kalian lihat di artikel Youth Sweat Beautiful
wkwkwkwk
sumpah awalnya ALAY bangetzzzzzzzzzzzzz!!!
Kayaknya gak segitunya kaliii,,, Anak presiden-pun kayaknya nggak segitu diistimewakannya deh!
Hduuuuuhhh
Banyak tokoh barunya...
Kayak si kakak iklan Pocari Sweet 'Aelke Mariska',,bisa kalian lihat di artikel Youth Sweat Beautiful
Syamsir Alam
Haduuuuhh,,cakep banget ya....
Mirip si Gagah adik kelasku waktu SMA,,tapi tetep cakepan Syamsir Alam dong....
Yuk kita bahas profil lengkapnya cowok cute berambut ikal itu...
Mirip si Gagah adik kelasku waktu SMA,,tapi tetep cakepan Syamsir Alam dong....
Yuk kita bahas profil lengkapnya cowok cute berambut ikal itu...
Syamsir Alam
Something Called Love - Part 3
Something Called
Love - Part 3
Pinkan malah membatu didepan
pintu, dia merasa malu tadi saat rambutnya di acak-acak Bian. Kedua pipinya
merona merah, dia masih membatu karena salah tingkah harus berbuat apa. Bian
yang menyadari itu langsung menarik tangan kanan Pinkan untuk segera masuk
dalam rumah.
“Ayo masuk. Ngapain diluar aja”,
timpal Bian sambil menarik tangan Pinkan.
Pinkan-pun mengikutinya masuk
dalam rumah.
Mereka menyiapkan makanan yang
tadi Pinkan pesan.
Bian memutar mata melihat
sekeliling rumah Pinkan, “Kok sepi? Orang tua lo kemana?”, tanya Bian pada
Pinkan yang sedang menikmati pasta yang tadi dia pesan.
Jumat, 02 Desember 2011
Something Called Love - Part 2
Something Called
Love – Part 2
Dan nggak butuh waktu lama Bian
sudah berada dihadapan Pinkan lagi dan dia membuka tasnya, mencari sesuatu. Dia
terus mengorek-orek tasnya yang berwarna hitam itu, dan akhirnya Bian
menunjukkan sesuatu yang dia cari.
Sebuah dompet yang juga berwarna
hitam dikeluarkan dari tasnya, Bian lalu membukanya dan menarik sebuah kartu
dari dompetnya lalu melihat kartu SIM itu, “Pinkan Sarra Laila?”, lalu Bian
memandang kearah Pinkan.
“Itu nama gue”, jawab Pinkan
ringan lalu dia merebut SIM yang dipegang Bian.
Kamis, 01 Desember 2011
Nggak Penting! - Chapter 3
Lagi UTS nih... huft,, melelahkan...
Tapi ya harus tetep semangat buat belajar, secara nilai UTS juga mempengaruhi nilai IP nantinya.
Dan bukannya belajar, aku malah nulis artikel yang nggak jelas ini.
Selain itu, semalem malah nonton MAMA 2011 di Indosiar, yang bikin waktu tidur berkurang.
Tapi untungnya tadi mata kuliah Kepemimpinan itu gampang (hehehe,mulai belagak) pengawasnyapun nggak terlalu killer, secara pak Eko S gitu looooh..
Oh ya, ngapain jadi curhat ya??
Tapi ya harus tetep semangat buat belajar, secara nilai UTS juga mempengaruhi nilai IP nantinya.
Dan bukannya belajar, aku malah nulis artikel yang nggak jelas ini.
Selain itu, semalem malah nonton MAMA 2011 di Indosiar, yang bikin waktu tidur berkurang.
Tapi untungnya tadi mata kuliah Kepemimpinan itu gampang (hehehe,mulai belagak) pengawasnyapun nggak terlalu killer, secara pak Eko S gitu looooh..
Oh ya, ngapain jadi curhat ya??
Something Called Love - Part 1
Something Called
Love - Part 1
Matahari siang ini bersinar
dengan penuh semangat, sangkin semangatnya membuat orang-orang males buat
keluar dan terkena terpaan sinarnya, panas gila! Asap dari kendaraan-kendaraan
yang berlalu-lalang juga menambah nikmatnya penderitaan di siang ini.
Tapi apa daya, Pinkan harus
keluar dari rumahnya. Dia harus ke sekolah lagi karena ada bukunya yang
ketinggalan. Dengan masih menggunakan seragam sekolah putih abu-abu, di balut
jaket berwarna pink dia menaiki motor maticnya menuju sekolahan lagi demi buku
itu, karena mulai besok dia sudah nggak bersekolah disitu. Dia pindah ke
sekolahan lain.
“Gila! Kenapa hari ini panas
banget?”, geturu Pink, sapaan akrab Pinkan Sarra Laila.
Rabu, 30 November 2011
Mnet Asian Music Awards 2011
Dari pada kelamaan nunggu MAMA disiarin di Indosiar, jadi aku langsung cari tahu pemenangnya di website resminya MAMA 2011.
Acaranya kemarin tuh di Singapura, sayang aku nggak bisa nonton. Hahaha
Lagian mana bisa nonton! wkwkwk
Pokoknya, kebanyakan dari yang menang itu aku suka..
Kayak lagu I'm The Best dan Lonely-nya 2NE1 aku suka banget,,
Terus CNBLUE yang emang faforit aku, hahaha The Best Band Performance...
A Pink, Miss A, Huh Gak, dllllll aku sukaaaaaaaaa...
Kelamaan bacot mendingan langsung simak aja siapa-siapa aja yang dapet penghargaan ya....
Acaranya kemarin tuh di Singapura, sayang aku nggak bisa nonton. Hahaha
Lagian mana bisa nonton! wkwkwk
Pokoknya, kebanyakan dari yang menang itu aku suka..
Kayak lagu I'm The Best dan Lonely-nya 2NE1 aku suka banget,,
Terus CNBLUE yang emang faforit aku, hahaha The Best Band Performance...
A Pink, Miss A, Huh Gak, dllllll aku sukaaaaaaaaa...
Kelamaan bacot mendingan langsung simak aja siapa-siapa aja yang dapet penghargaan ya....
Greyson Chance
Aduuuuuh,, jadi jatuh hati nih sama si brondong ini.
Cakepnya sih udah nggak usah di bahas lagi,, suaranya itu lhooo, bagus banget banget banget...
Namanya...
Greyson Chance
Cakepnya sih udah nggak usah di bahas lagi,, suaranya itu lhooo, bagus banget banget banget...
Namanya...
Greyson Chance
Selasa, 29 November 2011
Boyfriend is Our Boyfriend
Cowok-cowok yang cute, energic, cakep, keren, dan masih muda ini tergabung di sebuah boyband yang bernama 'Boyfriend'.
Senin, 28 November 2011
Preview 'Something Called Love'
Cerbung buat mengawali bulan Desember nih...
Hehehe maaf kalau postingannya nggak penting,, tapi ya kayaknya ada baiknya juga kalau ngasih prereview dulu sebelum nge-rilis cerita karya ku,, Walaupun belum tentu banyak yang baca *kasihankasihankasihan T_T
Tapi gak apa-apa...
Langsung aja ya...
Judul : Something Called Love
Minggu, 27 November 2011
Nggak Penting! - Chapter 2
Yang jelas aku sudah pernah bilang ya, kalau postingan ini emang nggak ada pentingnya sama sekali. Jadi nggak dibaca juga nggak apa-apa soalnya yang dibahas nggak penting.
Tapi kalau kamu maksain buat baca siap-siapin mental aja, biar nggak nyesel ngebuang waktu buat ngebaca postingan ini. Bukan urusan aku kalau kalian jadi ketinggalan angkot karena nyempetin buat baca postingan ini, atau kehabisan makanan di kondangan gara-gara nyempet2in baca postingan nggak jelas ini.
Tapi kali ini apa ya yang mau dibahas? Apa yah?
Gak ada ide nih,,,, Apa yah *mikir keras sampe berasap nih kepala. terus muncul '?' segedhe2nya.wkwkwk
Tapi kalau kamu maksain buat baca siap-siapin mental aja, biar nggak nyesel ngebuang waktu buat ngebaca postingan ini. Bukan urusan aku kalau kalian jadi ketinggalan angkot karena nyempetin buat baca postingan ini, atau kehabisan makanan di kondangan gara-gara nyempet2in baca postingan nggak jelas ini.
Tapi kali ini apa ya yang mau dibahas? Apa yah?
Gak ada ide nih,,,, Apa yah *mikir keras sampe berasap nih kepala. terus muncul '?' segedhe2nya.wkwkwk
Jumat, 25 November 2011
Nggak Penting! - Chapter 1
Judul postingannya aja 'Nggak Penting!',, bisa di pastikan isinya nggak penting juga...
Tapi ya kalau kamu maksain buat membaca postingan ini,, ya silahkan aja,, asal nggak nyesel n jangan lupa koment ya...
......
Nungguin yah???
pasti lagi nungguin nih! ya kan??
Nungguin nggak nih??
Tapi ya kalau kamu maksain buat membaca postingan ini,, ya silahkan aja,, asal nggak nyesel n jangan lupa koment ya...
......
Nungguin yah???
pasti lagi nungguin nih! ya kan??
Nungguin nggak nih??
Filosofi CIPOKAN
( moCI,ndoPOK,mendoAN )
oleh Kidung Setan Kober
Bismillahirahmanirrahim
“
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”,,,
Kamis, 24 November 2011
Sabtu, 19 November 2011
TimNas U-23
Lagi demam bola nih...
Setelah TimNas senior mulai mlempem sekarang ada harapan baru dari anak-anak muda Indonesia!
Generasi Emas Garuda Muda!!!
Setelah TimNas senior mulai mlempem sekarang ada harapan baru dari anak-anak muda Indonesia!
Generasi Emas Garuda Muda!!!
TIMNAS U-23
Jirayu Laongmanee
Nggak asingkan dengan nama Jirayu Laongmanee.
Itu tuh yang main di film SuckSeed! Film ini sampai-sampai bikin rame anak2 cowok kelas q.. bang pian tuh nyanyi2 nggak jelas, 'love you,, need you,, wont you' gayane gak gak kuat. hahaha
Ini dia............
Itu tuh yang main di film SuckSeed! Film ini sampai-sampai bikin rame anak2 cowok kelas q.. bang pian tuh nyanyi2 nggak jelas, 'love you,, need you,, wont you' gayane gak gak kuat. hahaha
Ini dia............
JIRAYU LAONGMANEE
Jumat, 18 November 2011
Protect The Boss
25 Days Get A Boyfriend [Part 10]
Part 10
Belum sempat Erika menikmati
minuman dan makanan yang ada dihadapannya, dia dikejutkan dengan kehadiran dua
orang yang nggak asing lagi buat dia. Ada Bhara dan Dika yang sedang berjalan
mendekat kearah tempat duduknya bersama dengan Papah.
Bhara dan Dika tersenyum manis
pada Erika yang melihat kearah keduanya.
“Bang Bhara? Ngapain lo kesini?”,
timpal Erika cepat saat melihat ada Bhara didepannya bersama dengan Dika juga.
Bhara lalu menarik kursi disisi
meja yang lain, “Gue di ajak Papah dinner bersama disini”, jawab Bhara.
“Selamat malam om”, sapa Dika
ramah.
25 Days Get A Boyfriend [Part 9]
Part 9
Erika bangun dari tidurnya karena
sinar matahari yang sudah tinggi menyilaukan matanya. Dia membuka matanya dan
melihat ada tas seseorang di atas kursi didekatnya, itu tasnya Cella. Tadi
malam Cella menginap dirumahnya, menemaninya karena Erika sedang nggak enak
badan. Erika beranjak bangun dan berjalan membuka pintu menuju balkon.
“Dia nggak pulang?”, gumam Erika
saat melihat di halaman rumahnya yang luas ada mobil Dika.
“Dia memang nggak pulang”, ucap
Cella tiba-tiba.
Erika melonjak terkejut melihat
Cella yang sekarang sudah disampingnya. Cella baru selesai mandi dan sekarang
berdiri disamping kanan Erika.
25 Days Get A Boyfriend [Part 8]
Part 8
Hana menoleh ke sampingnya. Ada
Erika, Cella, dan Renata. Dengan cepat Hana memberikan senyuman untuk ketiga
sahabat kakaknya itu, mereka juga merupakan senior Hana waktu di SMA.
Hana melepaskan gandengannya pada
Dika, kemudian menyapa ketiganya, nggak lupa juga untuk cipika-cipiki. Disitu
Dika makin terkejut, karena ternyata Hana dan Erika saling mengenal, dia nggak
tahu apa yang harus dilakukannya saat itu. Erika, dan Cella berusaha untuk
bersikap biasa saja.
Setelah itu Hana mencoba
mengenalkan pacarnya itu pada sahabat-sahabat kakaknya itu, “Oh ya, kenalin kak
ini Dika pacar aku. Sayang, ini kak Renata, kak Cella, dan ini kak Erika”, ucap
Hana sambil menunjukkan satu persatu, dan membatu Dika untuk bersalaman.
25 Days Get A Boyfriend [Part 7]
Part 7
“Bang Bhara, gue laper!”, keluh
Erika manja didepan kakaknya.
“Minta makan aja sana sama Dika”,
tukas Bhara masih mengamati berkas.
Erika mendesah lalu duduk dengan
muka manyun di sofa yang ada diruangan kakaknya itu. Erika belum mendapatkan
ruangannya sendiri karena memang Erika belum benar-benar kerja di perusahaan
kakaknya itu.
“Cella mau kesini. Dia bawa
makanan untuk kita”, gumam Dika ringan.
Erika tersenyum senang lalu
menyandarkan tubuhnya di sofa yang empuk itu.
25 Days Get A Boyfriend [Part 6]
Part 6
Seminggu sebelum acara pernikahan
Hera.
“Bang, gue laper. Gue ke kantin
dulu ya”, pamit Erika sambil mencari dompetnya yang ada didalam tas.
Bhara yang lagi sibuk dengan
setumpuk kertas-kertas hanya melambaikan tangan membiarkan adiknya itu pergi.
Benar-benar setengah hari yang
melelahkan untuk Erika. Dia mencoba meregangkan otot leher dan pundaknya yang
kaku sambil menunggu makanan yang tadi dipesannya datang. Lagi-lagi dia
teringat dengan pernikahan Hera yang tinggal seminggu lagi, tapi sampai saat
ini dia belum juga mempunyai pacar.
Kamis, 17 November 2011
25 Days Get A Boyfriend [Part 5]
Part 5
Erika mencoba melihat siapa yang
bertanya.
“Kalian berdua pacaran?”, tanya
suara cowok itu lagi.
Tiba-tiba Dika merangkul Erika
dengan mesra, “Kenalin. Ini Erika cewek gue”, ucap Dika spontan.
Membuat Erika melongo sejadinya. Ditambah
lagi ada Bhara didepannya. Tadi Bhara yang bertanya seperti itu. Tapi anehnya
Erika nggak berusaha melepaskan rangkulan Dika, dia malah menikmatinya.
“Erika. Lo bener pacarnya Dika?”,
tanya Bhara pada adiknya.
Rabu, 16 November 2011
25 Days Get A Boyfriend [Part 4]
Part 4
Erika sudah selesai dengan
tugasnya di kantor. Sudah seminggu ini dia menghabiskan waktu di kantor untuk
membantu kakaknya mengurus perusahaan. Membuatnya nggak bisa bertemu dengan
teman-temannya yang lain. Tapi Cella, Rena, dan Hera memahami itu.
“Bang, kerjaan gue sudah selesai.
Gue pulang duluan ya”, pamit Erika sambil meraih tasnya yang ada dimeja
kakaknya itu.
Bhara menatap Erika, “Lo nggak
ikut gue makan siang dulu?”, tanya Bhara ramah.
“Ogah!”, tolak Erika cepat sambil
menatap tajam kakaknya itu, “Ogah gue makan sama om-om”, celetuknya .
Selasa, 15 November 2011
25 Days Get A Boyfriend [Part 3]
Part 3
Bukannya mempelajari
berkas-berkas yang Bhara tadi kasih, Erika malah asyik telfon-telfonan sama
Cella. Terang aja Bhara kesal dan langsung merebut hp Erika lalu memutuskan
sambungan telefon itu. Membuat Cella yang ada diseberang tersana sedikit
tersentak.
Erika yang kesal merebut hp-nya
kembali dan berjalan menuju pintu, “Gue pulang aja!”, ucapnya dengan nada ketus
sambil menarik gagang pintu.
Bhara membiarkannya keluar,
karena Bhara akan menelfon Cella.
“Mana Erika?”, tanya Cella pada
Bhara.
Senin, 14 November 2011
25 Days Get A Boyfriend [Part 2]
Part 2
Erika, Cella, Renata, dan Hera
pergi ke kantin kampus bersama-sama. Sudah lama mereka nggak bertemu dengan
Hera yang sekarang ada bersama mereka, menggejutkan mereka di hari bahagia
mereka bertiga.
Setelah memesan makanan dan
minuman, mereka berempat duduk bersama meluapkan rasa kangen mereka.
“Oh ya, ada yang ingin gue
omongin sama kalian”, ucap Hera sedikit membuat penasaran.
“Apa?”, tanya Erika, Cella, dan
Renata serempak seperti ada yang memberi aba-aba.
Hera terseringai membuat
sahabat-sahabatnya itu penasaran, “Dua puluh lima hari lagi gue nikah sama
Hendra”, ucap Hera serius diiringi senyuman manis.
25 Days Get A Boyfriend [Part 1]
Part 1
Erika Virginia Ghani sedang duduk
didepan cermin dikamarnya, dia tengah memulas bibirnya dengan lipstik. Tapi
kemudian dia teringat sesuatu yang membuatnya membatu.
Seminggu yang lalu.
Erika dan Reza sangat terlihat
bahagia. Weekend kali ini mereka menghabiskan waktu mereka di Dufan, mereka
ingin melepaskan penat mereka. Reza ingin membuat pacarnya itu tidak stress
dengan skripsi yang sedang membebani hidup Erika. Reza ingin memberi sedikit angin
segar untuk Erika.
Rambut Erika berantakan karena
tadi mereka berdua naik Tornado. Sambil beristirahat sejenak di tempat duduk
yang tersedia, Reza membantu merapikan rambut Erika yang panjangnya sebahu. Keduanya
tersenyum puas, mereka senang sekali hari ini.
Sabtu, 12 November 2011
Always a.k.a. Only You
Film baru Korea yang bergenre Drama tentunya, wajib buat di tonton khusus buat yang suka drama Korea.
Sang Penari
Pasti udah pernah lihat railet film ini di tv kan?
Pasti sudah bisa nebak kalau film ini patut buat di tonton....
Sayembara Cinta Tiara [Part 8]
Sayembara Cinta Tiara Part 8
Hari masih pagi sekali tapi Tika
sudah ada di rumah Tiara. Dia khawatir dengan sahabatnya itu yang katanya hari
ini nggak bisa berangkat kuliah karena sakit. Tiara yang kemarena hujan-hujanan
sekarang merasa nggak enak badan, semalam dia demam dan pagi ini baru turun
panasnya.
“Lo kayak anak kecil aja deh,
pake acara hujan-hujanan segala!”, tukas Tika yang sekarang sudah duduk di
samping Tiara.
Tiara menyimpulkan sebuah senyum
lalu membenarkan posisinya, dia bubuk bersandar di ranjangnya, “Gara-gara lo
pulang duluan nih”, timpal Tiara nggak mau kalah lalu menceritakan apa yang
kemarin terjadi padanya.
Jumat, 11 November 2011
Sayembara Cinta Tiara [Part 7]
Sayembara Cinta Tiara Part 7
Karena banyak yang memandangnya
sebelah mata, Tiara sedikit merasa takut dengan keadaan tersebut. Padahal dia bisa
acuh tak acuh dengan keadaan itu semua tapi ini berhubungan dengan sesuatu yang
banyak orang suka. Mau nggak mau Tiara harus memikirkan itu semua.
“Iya bisa aja gue acuh. Tapi yang
mereka maksud itu gue bukan lo”, gerutu Tiara kesal.
Tiara, Denny, Tika, dan Bayu lagi
ada di rumah Tiara. Hari ini mereka free, nggak ada kuliah jadi memutuskan
untuk bermain di rumah Tiara.
“Lo nggak perlu khawatir. Ada
gue. Gue akan selalu njagain lo”, ucap Denny meyakinkan Tiara yang lagi kacau.
Kamis, 10 November 2011
Sayembara Cinta Tiara [Part 6]
Sayembara Cinta Tiara Part 6
Denny meraih tangan Tiara dan
memandunya duduk di sebuah kursi di dalik meja. Kemudian Denny juga duduk di
kursi yang lain. Temaram cahaya lilin membuat suasana makin romantis. Sama
seperti dinner dibawah sinar bulan dengan penerangan cahaya lilin. Sungguh sama
seperti halnya dinner romantis di restoran-restoran.
“Lo yang nyiapin ini semua?”,
tanya Tiara terkesan dengan semua ini.
Denny mengangguk tanpa ragu lalu
menuangkan soft drink di gelas wine milik Tiara dan miliknya. Nggak butuh wine
karena memang itu kayaknya terlalu wah buat lidah orang asli Indonesia seperti
mereka.
“Sekarang ini bukan dinner jadi
lo nggak perlu khawatir gendut”, ledek Denny.
Sayembara Cinta Tiara [Part 5]
Sayembara Cinta Tiara Part 5
Denny lagi sarapan bersama dengan
keluarganya, bersama Ayah dan Bunda saja. Karena kakak perempuannya sudah
berkeluarga jadi nggak tinggal bersama mereka lagi. Ayahnya berkerja di bidang
konstruksi dan mempunyai partner yang sudah solid yaitu Papah dari Tiara. Bundanya
membuka beberapa butik fashion yang sering menjadi sponsor artis-artis ternama.
“Bagaimana perkembangan hubungan
kamu dengan Tiara?”, tanya Ayah disela-sela makannya.
Denny tersenyum ringan, “Dia
cewek yang beda dari cewek kebanyakan, dan Denny suka cewek seperti itu. Nggak
manja, mandiri, walaupun sering bangun kesiangan”, ucap Denny tentang Tiara.
Ayah dan Mamah terlihat senang
dengan penjabaran Dennye mengenai Tiara.
“Kapan kamu akan mengenalkan
Tiara pada Bunda sama Ayah?”, lanjut Bunda yang bertanya.
Kali ini Denny tertawa, “Hubungan
Denny sama Tiara belum sejauh itu. Denny belum nembak dia”, jawab Denny yang
kemudian melahap makanannya.
Rabu, 09 November 2011
Sayembara Cinta Tiara [Part 4]
Sayembara Cinta Tiara Part 4
Tika dan Bayu sudah siap dari
tadi di restoran milik keluarga Tika. Mereka duduk di pojok ruangan itu
ditempat duduk sofa berbentuk L yang nyaman. Sebuah laptop yang terkoneksi ke
internet ada dihadapan mereka. Dan sebuah notes untuk menilai para cowok yang
hadir ke acara yang mereka buay ini.
Jam 9 tepat. Ada seorang cowok
yang berpakaian rapi masuk ke restoran itu sambil membawa setangkai mawar merah
yang merupakan syarat wajib yang harus peserta sayembara bawa untuk menjadi
tanda.
Bayu melambaikan tangannya pada
cowok itu. Yang dari jauh kelihatan mempesona tapi setelah mendekat dan makin
mendekat kearahnya, membuat Tika terlonjak mundur kebelakang. Cowok itu tampak
seperti om-om yang sudah berumur 40 tahunan. Dengan cepat Tika menggeleng-gelengkan
kepalanya menandakan nggak setuju pada Bayu.
Selasa, 08 November 2011
Sayembara Cinta Tiara [Part 3]
Sayembara Cinta Tiara Part 3
“Mamah! Kenapa Tiara nggak
dibangunin!”, teriak Tiara dari dalam kamarnya.
Dengan cepat dia keluar dari
selimutnya, meraih handuk yang tergantung di pintu masuk kamar mandi dalam
kamarnya, lalu masuk kekamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya. Handphone-nya
yang ada di meja belajar berdering, ada telfon dari Tika.
“Pasti dia belum bangun!”, ucap
Tika yang sedang duduk bersama Bayu saat menuju kampus.
“Oh ya, kemarin ada lima orang
cowok yang katanya mau ikut sayembara itu. Mereka mau ketemu sama kita, jadi
gue bilang aja besok pagi mereka harus dateng ke restoran lo, kita ngadain
audisi disana”, ucap Bayu.
“Tapi waktu mereka datangnya
dibuat beda-beda kan?” tanya Tika memastikan.
Senin, 07 November 2011
Sayembara Cinta Tiara [Part 2]
Sayembara Cinta Tiara Part 2
Tiara yang malas keluar di hari
minggu ini memilih untuk melanjutkan tidur saja. Dia ingin bermalas-malasan
hari ini. Dia lelah dengan tugas-tugas kuliah yang begitu banyak.
Di rumah Tika, Bayu sudah ada
disana. Rumah yang megah dengan sedikit penghuni, kedua orang tua Tika lagi ke
restoran yang merupakan bisnis mereka. Membiarkan Tika di rumah bersama dengan
Bayu yang rumahnya hanya beda cluster di kompleks perumahan elit itu.
Mereka berdua dikarpet didepan
tivi di ruang keluarga rumah Tika. Mereka sedang membuat akun disebuah jejaring
sosial khusus jomblo yang mencari jodoh. Bukan untuk mereka tapi untuk teman
mereka yaitu Tiara.
Mereka juga mengirim pesan
melalui facebook dan twitter kepada teman-teman mereka yang cowok dan jomblo
tentunya untuk ikut acara pencarian jodoh untuk Tiara tersebut, karena
sepertinya mereka sudah saling tahu perasaan mereka satu sama lain.
Sayembara Cinta Tiara [Part 1]
Sayembara Cinta Tiara Part 1
Dengan perlahan Mutiara Della
Afriena menyetir mobilnya keluar dari halaman rumahnya yang terbilang besar dan
cukup mewah itu. Tiara, sapaan akrabnya akan berangkat ke kampunya untuk
menuntut ilmu tentunya.
Tiara merupakan mahasiswi
semester 2 di sebuah perguruan tinggi swasta yang terkmuka dan terakreditasi
baik. Cewek pecinta warna magenta ini mendesain interior mobilnya dengan warna
magenta, dan pagi ini pula dia memakain kemeja dengan warna magenta yang menawan.
Beberapa saat kemudian setelah
melewati sebuah lampu lalu lintas handphone-nya berdering nyaring. Dengan cepat
dia memasang earphone dikedua telinganya lalu mengangkat telfon itu yang
ternyata dari teman sekelasnya yaitu Cantika Aprilia Putri, yang dipanggil
Tika.
“Lo sudah sampai mana?”, tanya
Tika tanpa basa-basi.
“Sepuluh menit lagi gue sampe”,
jawab Tiara ringan sambil memutar kemudinya mengikuti tikungan jalan.
Sabtu, 05 November 2011
Jumat, 04 November 2011
Tugas..Tugas..Tugas..
Ibuuuuuuuuuu,,,
doakan anakmu yang cute ini agar dilancarkan kuliahnya, diberi kemudahan dalam mengerjakan tugas-tugas dan mampu mengerjakan soal UTS maupun UAS.
Ternyata kuliah jurusan Teknik Informatika itu sulit. Sungguh menyesakkan. Tapi tetap mencoba untuk tetap mempelajari semuanya. Susah-susah kali aja membawa berkah, amin. :)
Tugas membuat program sederhana pakai Visual Basic 2008. Dibilang 'sederhana' sama pak dosen, tapi buat aku ini rumit. Huft.... apa aku terlalu bodoh?? hahaha,,, kayaknya enggak deh! ini memang susah dan bukan merupakan keahlianku. Keahlianku ya ini, menulis. Mau penting atau enggak, aku seneng nulis. Hahaha....
doakan anakmu yang cute ini agar dilancarkan kuliahnya, diberi kemudahan dalam mengerjakan tugas-tugas dan mampu mengerjakan soal UTS maupun UAS.
Ternyata kuliah jurusan Teknik Informatika itu sulit. Sungguh menyesakkan. Tapi tetap mencoba untuk tetap mempelajari semuanya. Susah-susah kali aja membawa berkah, amin. :)
Tugas membuat program sederhana pakai Visual Basic 2008. Dibilang 'sederhana' sama pak dosen, tapi buat aku ini rumit. Huft.... apa aku terlalu bodoh?? hahaha,,, kayaknya enggak deh! ini memang susah dan bukan merupakan keahlianku. Keahlianku ya ini, menulis. Mau penting atau enggak, aku seneng nulis. Hahaha....
Kamis, 03 November 2011
Found You, Princess Cilla [Part 8]
Found You, Princess Cilla Part 8
Siang ini Sisil sudah bisa pulang
ke rumah, dia sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Hanya saja Sisil perlu untuk
kontrol ke rumah sakit setidaknya sekali seminggu, untuk memantau kondisi
tubuhnya, untuk menjaga agar tidak ada infeksi yang diakibatkan tusukan waktu
itu.
Hari ini juga Sisil sudah bisa
pulang lagi kerumahnya yang dulu dia tempati bersama dengan Ayah dan ibu
tirinya. Tante Santy dan Emily sudah nggak tinggal disitu lagi, mereka bebas
dengan jaminan dan pergi jauh entah kemana.
Hari ini juga Juna ada kuliah
dari pagi sampai sore, jadi dia nggak bisa mengantar Sisil pulang. Juna
mempercayakan Sisil pada Papah dan Ardi.
Sisil benar-benar dibuat bingung.
Tiga hari ini sikap Juna terhadapnya benar-benar aneh, seakan-akan dia
menghindari Sisil, Juna seperti ingin menjauh dari Sisil. Dan Sisil merasakan
itu semua, dia benar-benar takut untuk kehilangan Juna lagi.
Found You, Princess Cilla [Part 7]
Found You, Princess Cilla Part 7
Sisil, Juna, dan Om Nugraha sudah
sampai didepan rumah Sisil yang megah. Oh Nugraha akan menjadi pengacara
pribadinya Sisil untuk mendapatkan kembali semua harta Sisil yang dirampas oleh
ibu tirinya dan saudara tirinya itu.
Om Nugraha memencet bel agar
pintu terbuka untuk mereka bertiga.
Juna menggenggam erat tangan
kanan Sisil dan tersenyum kearahnya sebagai semangat agar Sisil nggak tegang
dan menjadi kuat. Mendapatkan senyuman dari Juna, Sisil merasa tenang dan
mendapat tenaga untuk menghadapi ini semua.
Nggak lama kemudian pintu
terbuka. Emily yang membukakan pintu, lalu tanpa basa-basi om Nugraha merangsek
masuk diikuti Juna dan tentu saja Sisil.
Didalam rumah sudah ada tante
Santy yang sedang duduk bersama pengacara Ayah yang belum tahu apa-apa mengenai
Sisil yang di usir oleh Santy.
Rabu, 02 November 2011
Found You, Princess Cilla [Part 6]
Found You, Princess Cilla - Part
6
Pertandingan basket final antara
kelas XI.4 melawan kelas XII.1 di SMA Nusantara.
Banyak suporter yang sudah mulai
berdatangan di lapangan indoor yang lumayan besar yang merupakan fasilitas dari
SMA faforit ini. Suporter dari masing-masing kelas membawa alat-alat
bunyi-bunyian untuk menyemangati teamnya. Benar-benar suasana yang menyenangkan
dan penuh dengan persaingan.
Sisil yang masih saja belum
mempunyai teman duduk sendirian di tempat yang sama seperti pertandingan
sebelumnya. Tapi setidaknya dia sudah nggak sediam dulu sebelum bertemu dengan
Juna, dan Juna berjanji akan datang di acara ini.
Dari tadi Sisil terus mengecek
hp-nya yang nggak berdering-dering. Dia menunggu sms dari Juna, tapi malah
terus-terusan nggak ada.
Pertandingan di mulai.
Found You, Princess Cilla [Part 5]
Found You, Princess Cilla - Part
5
Disebuah taman di malam yang
dingin dan gelap ini.
Juna duduk bersama dengan Sisil,
keduanya masih terdiam dari tadi, mereka nggak menyangka akan bertemu malam
ini.
Juna merangkul Sisil yang sangat
senang mendapati Juna sekarang sudah ada disisinya lagi. Bukan merangkul, Juna
langsung memeluk Sisil erat-erat, seolah-olah dia nggak mau terpisahkan lagi
dengan Sisil atau yang dulu sering dia panggil dengan sebutan ‘Princess Cilla’.
Sisil menangis, dia menumpahkan
semua bebannya, menumpahkan semua kesedihannya, menumpahkan semua
penderitaannya pada sosok yang sudah dia tunggu sepuluh tahun ini.
“Aku disini, aku menepati janjiku
untuk pulang menemuimu. Aku merindukanmu, sungguh-sungguh rindu. Aku nggak akan
pernah bisa melupakanmu”, ucap Juna sambil terus memeluk Sisil dengan penuh
kehangatan.
Selasa, 01 November 2011
Found You, Princess Cilla [Part 4]
Found You, Princess Cilla - Part
4
Zaki dan Juna lagi duduk bersama
di kantin, mereka berdua makin akrab setiap harinya. Keduanya berada di kelas
yang sama. Karena Juna, dengan cepat Zaki juga mulai dikenal banyak mahasiswa
lain, Juna memang jadi idola.
“Di tempat loe ada sepatu basket
juga kan?”, tanya Juna sambil mengaduk-aduk minumannya.
Zaki mengangguk, “Selagi basket
masih dibilang olah raga, pasti sepatu basket ada di toko sepatu olah raga”,
timpalnya ringan.
Juna tertawa mendengar gurauan
dari temannya itu.
Ardi duduk diluar kales bersama
beberapa temannya, sedangkan Sisil sedang menikmati makan siangnya di dalam
kelas. Sebungkus roti sedang dia nikmati untuk makan siang kali ini, dia harus
benar-benar berhemat. Dia belum mendapatkan uang dari pekerjaannya.
Found You, Princess Cilla [Part 3]
Found You, Princess Cilla - Part
3
Sisil berjalan menyusuri jalanan
yang basah akibat hujan sore tadi. Dia berjalan sambil menarik kopernya di
jalanan yang sepi, dia nggak tahu harus kemana.
Dia berjalan dan terus berjalan,
dan terlihat sedikit keramaian. Dia masuk kesebuah lapak angkringan yang ada
dipinggir jalan. Angkringan itu belum begitu ramai karena mungkin pengaruh dari
hujan tadi.
“Mau pesan apa mba?”, tanya
seorang ibu pemilih kedai itu.
“Minumannya ada apa aja Bu?”,
tanyanya ringan sambil melihat-lihat kearah dagangan yang tersaji didepannya.
“Ada wedang ronde, bajigur, teh
manis anget, kopi, mba maunya apa?”, lanjut ibu itu ramah.
“Wedang ronde aja Bu”, ucap Sisil
pasti.
Found You, Princess Cilla [Part 2]
Seminggu kemudian...
Emily dan Sisil lagi menikmati
makan siang mereka di kantin. Mereka hanya duduk berdua saja, tadinya Emily
akan bergabung dengan teman-temannya tapi dia merasa nggak enak dengan Sisil
yang kelihatannya nggak punya teman di kelas.
Sisil memang seperti itu, dia
cenderung pendiam, nggak banyak bicara, susah bergaul, acuh terhadap orang
lain, dan tentu saja dia misterius karena membuat banyak orang disekelilingnya
penasaran atas dirinya yang begitu penyendiri itu.
Ardi dan teman-temannya duduk
nggak jauh dari mereka berdua. Tiba-tiba ada angin yang cukup kencang menerpa
Sisil, membuat rambutnya terkibas ke punggungnya. Saat itu Ardi dapat melihat
indahnya senyuman Sisil saat menikmati segarnya ngin itu.
Langganan:
Postingan (Atom)